Sejarah Rotunda Gedung Capitol, Tempat Penghormatan Terakhir Abraham Lincoln Sekaligus Lokasi Pelantikan Trump
Diperbarui: Diterbitkan:

Gedung Capitol, Washington DC. (credit: pixabay/roberto_bellasio)
Kapanlagi.com - Pelantikan Presiden Amerika Serikat selalu menyimpan makna mendalam dan menjadi sorotan sejarah. Pada tanggal 20 Januari 2025, Donald Trump akan mengambil sumpah sebagai presiden terpilih di lokasi yang sangat ikonis: Rotunda Gedung Capitol. Keputusan ini diambil setelah Washington D.C. dilanda badai Arktik yang membawa suhu ekstrem, berpotensi membahayakan keselamatan publik.
Rotunda, yang merupakan jantung dari Gedung Capitol, tidak hanya menjadi saksi bisu berbagai momen penting dalam perjalanan bangsa, tetapi juga menyimpan kekayaan arsitektur dan seni yang menakjubkan. Ruangan bersejarah ini telah menjadi tempat persemayaman bagi para tokoh besar dan juga menjadi lokasi pelantikan dalam kondisi istimewa, seperti yang terjadi pada tahun 1985.
Pemindahan acara pelantikan ke dalam Rotunda menunjukkan adaptasi terhadap tradisi sekaligus perhatian yang tinggi terhadap keselamatan. Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Trump menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk melindungi semua yang hadir dari risiko cedera akibat cuaca yang tidak bersahabat.
Advertisement
1. Rotunda Gedung Capitol: Ikon Arsitektur Bersejarah
Rotunda Gedung Capitol, jantung megah bangunan Capitol AS, memikat setiap mata yang memandang dengan desain neoklasik yang terinspirasi dari Pantheon di Roma.
Dirancang oleh trio arsitek jenius—William Thornton, Benjamin Henry Latrobe, dan Charles Bulfinch—ruangan ini mulai dibangun pada tahun 1818 dan rampung pada 1824. Dengan diameter 29 meter dan tinggi menjulang 54 meter, kubahnya yang megah menciptakan kesan monumental yang tak terlupakan.
Namun, keindahan Rotunda tak hanya terletak pada arsitekturnya; dindingnya dihiasi dengan karya seni bersejarah, termasuk lukisan yang menggambarkan revolusi Amerika dan fresko kubah karya Constantino Brumidi yang terkenal, The Apotheosis of Washington, menjadikannya bukan hanya sekadar ruang, tetapi juga sebuah galeri sejarah yang hidup.
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
2. Pelantikan Presiden di Tengah Cuaca Ekstrem
Pelantikan Donald Trump yang semula direncanakan di luar ruangan terpaksa dipindahkan ke dalam Rotunda akibat badai Arktik yang melanda Washington D.C., menghadirkan suhu ekstrem yang menggigit.
Ini bukanlah kali pertama sejarah mencatat pelantikan presiden dilakukan di dalam gedung; pada tahun 1985, pelantikan kedua Ronald Reagan juga terpaksa berpindah ke Rotunda Capitol ketika suhu menukik hingga minus 23 derajat Celsius.
Langkah ini menegaskan betapa pentingnya keselamatan publik tetap diutamakan, tanpa mengorbankan makna dan simbolisme dari acara kenegaraan yang penuh sejarah.
Advertisement
3. Rotunda: Tempat Penghormatan Terakhir bagi Tokoh Besar
Rotunda, sebuah ruang megah yang berdiri kokoh, sering kali menjadi saksi bisu penghormatan terakhir bagi tokoh-tokoh besar Amerika, termasuk Presiden Abraham Lincoln dan Senator John McCain.
Tradisi ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah pengakuan mendalam terhadap dedikasi mereka yang telah berkontribusi signifikan bagi bangsa. Di balik keindahan pilaster Doric dan ornamen cabang zaitun yang menghiasi ruangan ini, terdapat suasana sakral yang mengajak masyarakat untuk merenungkan warisan yang ditinggalkan.
Selain menjadi tempat pemakaman kenegaraan, Rotunda juga berfungsi sebagai panggung bagi berbagai upacara resmi, mulai dari pameran seni hingga pelantikan presiden dalam momen-momen istimewa.
4. Karya Seni dan Keindahan Rotunda
Rotunda Gedung Capitol bukan hanya sekadar keajaiban arsitektur, tetapi juga sebuah galeri seni yang menyimpan kisah-kisah penting dalam sejarah Amerika.
Di dalamnya, lukisan megah "Declaration of Independence" karya John Trumbull dan fresko "The Apotheosis of Washington" menjadi magnet bagi para pengunjung.
Relief dinding yang menampilkan "Landing of the Pilgrims" oleh Enrico Causici semakin memperkaya nilai historis ruangan ini, menggambarkan momen-momen krusial dalam perjalanan kolonial Amerika.
Pemugaran yang dilakukan pada tahun 2015 berhasil menyegarkan elemen dekoratifnya, memastikan bahwa keindahan dan warisan Rotunda akan tetap terpelihara untuk dinikmati oleh generasi mendatang.
5. Informasi Wisata: Mengunjungi Rotunda Capitol
Bagi Anda yang ingin merasakan langsung keindahan Rotunda, Gedung Capitol menawarkan tur publik yang menarik setiap hari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 08.30 hingga 16.30, dengan akses mudah melalui Capitol Visitor Center.
Tak hanya itu, Anda juga dapat mengunjungi galeri House dan Senate dengan bimbingan anggota Kongres yang siap membagikan pengetahuan menarik. Untuk pengunjung dengan kebutuhan khusus, Office of Congressional Accessibility Services menyediakan fasilitas seperti kursi roda dan tur yang disesuaikan.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi bangunan ikonis lainnya di sekitar Capitol, seperti Library of Congress dan U.S. Botanic Garden, yang menjanjikan pengalaman budaya dan sejarah yang tak terlupakan!
6. Mengapa pelantikan Donald Trump dipindahkan ke Rotunda?
Karena badai Arktik menyebabkan suhu ekstrem, sehingga pemindahan ini dilakukan demi keselamatan masyarakat.
7. Apa saja seni yang terdapat di Rotunda Gedung Capitol?
Rotunda menampilkan lukisan Declaration of Independence oleh John Trumbull dan fresko The Apotheosis of Washington karya Constantino Brumidi.
8. Bagaimana cara mengunjungi Rotunda Gedung Capitol?
Tur publik tersedia dari Senin hingga Sabtu melalui Capitol Visitor Center, dengan jam operasional mulai pukul 08.30.
(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)
(kpl/rmt)
Ricka Milla Suatin
Advertisement