Seniman Bali Juara di Harbin International Snow Sculpture Competition 2025, Karyanya Bikin Kagum
Diperbarui: Diterbitkan:

Seniman Bali berhasil meraih prestasi gemilang di Harbin Snow Sculpture 2025 (credit: instagram.com)
Kapanlagi.com - Himpunan Seniman Pecatu, kelompok seniman berbakat asal Bali, kembali mencetak prestasi yang membanggakan di pentas internasional! Mereka berhasil meraih penghargaan di Harbin International Snow Sculpture Competition 2025, sebuah kompetisi bergengsi yang dihelat di Harbin, Tiongkok, dan menjadi ajang unjuk kreativitas seni patung salju.
Kabar gembira ini diumumkan melalui akun Instagram resmi @himpunansenimanpecatu_ pada tanggal 10 Januari 2025, dan langsung mencuri perhatian publik dengan lebih dari 700 likes, 40 komentar, serta dukungan luar biasa dari para pecinta seni.
Kompetisi yang berlangsung dari 6 hingga 9 Januari 2025 ini diikuti oleh 26 tim seniman dari berbagai penjuru dunia. Himpunan Seniman Pecatu tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga menambah daftar panjang prestasi Bali dalam dunia seni global. Prestasi kali ini menjadi sangat spesial, karena mereka berhasil meraih apresiasi yang sebelumnya hanya dicapai dua kali di Harbin.
Advertisement
Dengan sejarah gemilang yang mencakup penghargaan di Jepang dan Tiongkok, Himpunan Seniman Pecatu semakin mengukuhkan posisinya sebagai duta seni Bali di kancah internasional.
1. Seniman Pecatu di Kompetisi Internasional
Himpunan Seniman Pecatu telah mengukir prestasi gemilang dengan berpartisipasi dalam 13 kompetisi patung salju internasional, termasuk delapan kali di Harbin yang megah dan lima kali di Jepang.
Mereka berhasil meraih juara ketiga sebanyak empat kali, serta mendapatkan penghargaan untuk keterampilan dan kreativitas terbaik, masing-masing sekali. Kompetisi ini merupakan bagian dari Festival Es dan Salju Harbin yang legendaris, yang dimulai pada musim dingin 1963 dan sempat terhenti akibat Revolusi Kebudayaan di bawah kepemimpinan Mao Zedong dari 1966 hingga 1976, sebelum kembali digelar pada 1985 hingga kini sebagai acara tahunan yang dinanti.
Keberhasilan ini bukan hanya menegaskan eksistensi seni Bali di tanah air, tetapi juga mengukuhkan tempatnya di pentas dunia internasional.
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
2. Raih Penghargaan di Harbin International Snow Sculpture Competition 2025
Tim seniman Bali yang terdiri dari empat pemahat ulung, yaitu I Nyoman Sungada, I Wayan Mardina, Gede Agus Kurniawan, dan I Ketut Suaryana, baru saja mencetak prestasi gemilang dengan meraih penghargaan "Commemorative Prize" di ajang bergengsi The 27th Harbin International Snow Sculpture Competition di China.
Dengan karya menakjubkan bertema "Tri Guna", mereka tidak hanya menunjukkan keahlian luar biasa dalam seni patung salju, tetapi juga membawa nuansa budaya Bali ke kancah internasional.
Dua dari mereka merupakan anggota Himpunan Seniman Pecatu (HSP) dan dua lainnya berasal dari Bali Talent Artis (BTA), menjadikan partisipasi ini sebagai wujud diplomasi budaya yang memperkenalkan keindahan seni Bali kepada dunia.
Kompetisi ini, yang dikenal sebagai salah satu yang paling prestisius, menjadi ajang bagi seniman dari berbagai negara untuk bersaing menciptakan mahakarya dari es dan salju yang memukau.
3. Mengusung Tema 'Tri Guna', 3 Wajah Manusia dengan Karakter yang Berbeda
Tim Bali telah menciptakan sebuah mahakarya patung salju yang menakjubkan dengan tema Tri Guna, yang merupakan konsep mendalam dalam ajaran Hindu Bali tentang tiga sifat manusia.
Dalam karya ini, setiap sifat diwujudkan melalui tiga wajah yang berbeda: Sattwam, yang mencerminkan kebijaksanaan dan ketulusan; Rajas, yang menggambarkan semangat dan ambisi; serta Tamas, yang mencirikan sifat pasif dan lamban.
Himpunan Seniman Pecatu, dalam sebuah unggahan di Instagram, mengungkapkan bahwa perjalanan kreatif mereka sebagian besar didanai secara mandiri, menunjukkan semangat juang yang tak tergoyahkan meskipun menghadapi tantangan minimnya dukungan dari luar, termasuk pemerintah.
4. Membutuhkan Waktu 3,5 hari
Dengan semangat juang yang tak tergoyahkan, tim Bali berhasil menciptakan sebuah patung monumental yang megah, terbuat dari balok salju berukuran 3x3 meter dan menjulang setinggi empat meter.
Dalam suhu ekstrem yang mencapai -26 derajat Celsius, mereka menghabiskan waktu 3,5 hari untuk menuntaskan karya seni ini, meskipun beberapa anggota tim harus berjuang keras untuk beradaptasi dengan kondisi beku yang menantang.
Namun, berkat kerja keras dan solidaritas yang kuat, patung ini akhirnya terwujud sesuai dengan konsep yang telah mereka impikan.
5. Perjuangan Sebelum Berangkat ke Kompetisi
Sebelum melangkah ke tanah China, I Nyoman Sungada beserta timnya menghabiskan waktu selama 2,5 bulan di Bali untuk mempersiapkan diri. Dalam periode yang penuh semangat ini, mereka menjalani pelatihan intensif dan berusaha menggalang dana demi mewujudkan perjalanan impian mereka.
Namun, hingga November 2024, dana yang terkumpul ternyata masih jauh dari cukup, memaksa mereka untuk merogoh kocek pribadi. Meski tantangan ini menghampiri, semangat juang tim yang telah terbentuk tetap berkobar, dan mereka pun siap merombak strategi demi menggapai tujuan bersama.
6. Apa yang dimaksud dengan Harbin International Snow Sculpture Competition?
Kompetisi tahunan ini menjadi panggung megah bagi seniman dari berbagai penjuru dunia untuk menampilkan keahlian mereka dalam menciptakan patung-patung salju yang menakjubkan.
7. pa tujuan utama Himpunan Seniman Pecatu dalam mengikuti kompetisi ini?
Misi utama mereka adalah membawa keindahan budaya dan seni Bali ke pentas dunia, menjadikan pulau dewata ini semakin dikenal dan dihargai di kancah internasional.
(Kena spill Ruben Onsu, Ayu Ting Ting ternyata sudah punya pacar baru?)
(kpl/srr)
Shani Ramadhan Rasyid
Advertisement