Di Kyoto pada era Heian, seorang penebang kayu dan seorang biksu Buddha berteduh dari hujan deras di bawah gerbang Rashōmon. Mereka baru saja kembali dari memberikan kesaksian dalam persidangan tentang pembunuhan seorang samurai, dan kebingungan oleh kisah-kisah yang saling bertentangan yang mereka dengar. Seorang rakyat jelata kemudian bergabung dan meminta untuk mendengar apa yang sebenarnya terjadi. Film ini bergantian menampilkan percakapan ketiga pria di bawah gerbang dengan kilas balik dari kesaksian para saksi dan rekonstruksi peristiwa yang mereka ceritakan.

Penebang kayu bersaksi bahwa ia menemukan mayat sang samurai tiga hari sebelumnya, bersama dengan topi milik korban, topi istrinya, potongan tali, dan sebuah jimat. Korban terbunuh dengan pedang. Sang biksu menyatakan bahwa ia melihat samurai itu pada hari pembunuhan sedang berjalan kaki, menemani istrinya yang menunggang kuda.

Seorang polisi kemudian menghadirkan tersangka utama, seorang perampok yang ditangkap bernama Tajōmaru. Dalam versi Tajōmaru, ia mengikuti pasangan itu setelah melihat mereka di hutan, lalu memancing sang samurai menjauh dengan iming-iming harta karun yang terkubur. Setelah mengikat korban, ia kembali untuk memperkosa istrinya, yang berusaha melawan dengan belati, tetapi akhirnya menyerah. Malu atas kehormatannya yang ternoda, sang istri meminta Tajōmaru untuk bertarung dengan suaminya, dengan mengatakan bahwa ia akan menjadi milik pemenang. Tajōmaru setuju. Ia membunuh sang samurai (dengan terhormat, menurut pengakuannya), hanya untuk mendapati bahwa sang istri telah melarikan diri.

Sang istri, setelah ditemukan oleh polisi, menceritakan versi yang berbeda. Dalam kisahnya, Tajōmaru segera pergi setelah memperkosanya. Ia membebaskan suaminya dari ikatan, tetapi sang suami memandangnya dengan jijik dan penuh kebencian. Sang istri mendekatinya dengan belati, lalu pingsan. Ketika sadar, ia mendapati suaminya telah tewas dengan belati tertancap di dadanya. Dalam keadaan shock, ia berjalan tanpa arah di hutan hingga tiba di sebuah kolam, tempat ia berusaha menenggelamkan diri namun gagal.