

PERSONAL
Harry Moekti dilahirkan di Cimahi dengan nama asli Hariadi Wibowo. Ia merupakan salah satu rocker terkenal Indonesia. Namanya dapat disejajarkan dengan Gito Rollies.
Sebelum menikahi istrinya saat ini yaitu Ummu Haura, Harry Moekti sebelumnya telah menikah dengan seorang perempuan bernama Yuli Agustina. Namun sayang, pernikahannya dengan wanita kelahiran Sukabumi, 13 Juli 1976 ini harus berakhir dengan perceraian.
KARIR
Sebelum banting stir menjadi seorang ustad, Harry Moekti lebih dikenal sebagai rocker. Ia mengawali karir bernyanyinya dengan mengikuti Festival Lagu Populer Indonesia pada tahun 1989. Festival ini kemudian menelurkan Album Kompilasi pada tahun yang sama. Di album yang juga turut melambungkan nama Ruth Sahanaya, Trio Libels, Tetty Manurung, Connie Constantia,dan Emilia Contessa ini Harry Moekti mengeluarkan hits single berjudul AKU SUKA, KAMU SUKA.
Hits ini langsung meledak di pasaran. Hits ini melambungkan namanya di belantika music Indonesia pada era 1988 hingga 1994-an dan berhasil terjual ratusan ribu kopi kaset di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1993 ia mengeluarkan sebuah album pribadi berjudul MAUKAH KAMU di bawah bendera rekaman Granada Record. Album yang diproduseri oleh Max Wenas ini memuat lagu berjudul HUJAN RINDU, NONA NONA NONA, ADA KAMU dan tentu saja lagu andalannya yang berjudul MAUKAH KAMU dan AKU SUKA KAMU SUKA.
Harry Moekti juga sempat membentuk sebuah band bernama Makara Band. Band ini dibentuknya bersama teman – temannya semasa kuliah di UI. Band yang terdiri dari Januari Irawan (bass), Andy Julias (drum), Kadri (vokal), Adi Adrian (keyboard), Agus Anhar (gitar), dan juga Harry Moekti (lead vokal) ini mempunyai hits terkenal yaitu LARON LARON yang kental dengan pengaruh band ELP, Genesis, Saga, dan Yes.
Dunia glamor keartisan sangat membutakan kehidupannya. Hingga pada tahun 1994 ia menemukan sebuah titik pencerahan.
Pada malam pergantian tahun 1995, Harry diundang untuk mengisi sebuah acara konser. Ia mendapati bahwa penyanyi Anggun C. Sasmi mendapatkan bayaran yang lebih tinggi dari dirinya. Saat itulah ia menyadari bahwa hidupnya telah dipenuhi dengan kemarahan dan kedengkian.
Tak berapa lama kemudian ia bertemu dengan seorang ustadz yang membukakan pintu pencerahan untuknya. Sekitar tahun 1995 ia membuat keputusan mengejutkan. Secara resmi ia menyatakan mundur dari dunia keartisan yang membesarkan namanya.
Tahun 1996 ia semakin mendalami Islam dan ia bergabung dengan HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI). Sejak saat itu ia semakin rajin berdakwah menyebarkan ajaran Islam. Praktis, ia telah secara total meninggalkan dunia keartisan.
DISKOGRAFI
ALBUM KOMPILASI (1989)
MAUKAH KAMU (1993)