Geisha Adalah: Pengertian, Sejarah, Tingkatan, Hingga Cara Menjadi

Penulis: Dhia Amira

Diterbitkan:

Geisha Adalah: Pengertian, Sejarah, Tingkatan, Hingga Cara Menjadi
Ilustrasi (credit: pixabay.com)

Kapanlagi.com - Geisha adalah simbol keanggunan budaya Jepang yang menarik perhatian sebagai seniman yang mahir dalam seni-seni tradisional. Nah, dalam artikel ini Kapanlagi akan menjelaskan tentang pengertian geisha adalah, sejarah, tingkatan, dan proses menjadi seorang geisha.

Dari akar sejarahnya pada periode Edo hingga perkembangannya sebagai ikon budaya, kita akan memahami perjalanan geisha dalam masyarakat Jepang. Dalam hierarki yang terstruktur dunia geisha, ada tahapan yang harus dilalui mulai dari maiko hingga geisha yang senior.

Mari kita telusuri keindahan dan keanggunan dari kehidupan seorang geisha adalah dalam budaya Jepang yang kaya ini pada artikel berikut ini. Langsung saja dicek KLovers.

1. Geisha Adalah Seniman Bukan PSK

Geisha adalah salah satu ikon budaya Jepang yang paling terkenal di seluruh dunia. Mereka adalah seniman profesional yang terampil dalam seni tradisional Jepang, seperti menyanyi, menari, memainkan alat musik, dan menyajikan teh. Meskipun sering disalahpahami sebagai SPK atau pelacur, geisha sebenarnya adalah seniman yang sangat terampil dan dididik secara ketat dalam tradisi budaya Jepang.

Proses pembelajaran menjadi seorang geisha dimulai sejak usia dini, di mana calon geisha, yang disebut "maiko", dipilih dari gadis-gadis yang memiliki bakat seni dan kemauan untuk belajar. Maiko kemudian menjalani pelatihan intensif yang mencakup pelajaran tentang tarian tradisional, musik, seni memainkan alat musik seperti shamisen, serta cara berpakaian dan berbicara yang sesuai dengan etiket Jepang yang kuno.

Setelah melewati masa pelatihan yang panjang, maiko kemudian menjadi geisha penuh dan dapat memulai karir profesional mereka. Geisha biasanya dikenal dengan penampilan yang khas, termasuk kimono yang indah dan riasan wajah yang rumit. Mereka sering bertugas untuk menghibur tamu-tamu kaya dan berpengaruh di pesta, pertemuan bisnis, atau acara-acara khusus lainnya yang menampilakan geisha.

Selain sebagai entertainer, geisha juga berperan sebagai pelestari tradisi dan budaya Jepang kuno. Mereka mempertahankan seni-seni tradisional seperti tarian, musik, dan seni teh, yang sebagian besar telah mengalami penurunan popularitas seiring dengan modernisasi Jepang. Meskipun jumlah geisha telah menurun secara signifikan, mereka masih dihargai dan dihormati sebagai bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya Jepang.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Sejarah dari Geisha

Sejarah geisha di Jepang dimulai pada periode Edo (1603-1868), ketika mereka pertama kali muncul sebagai penari dan penyanyi yang menghibur para pekerja yang bekerja di distrik hiburan yang disebut "hanamachi". Pada awalnya, geisha disebut "geiko" atau "geigi" dan sebagian besar dikenal sebagai seniman yang terampil dalam seni tradisional seperti tarian, menyanyi, dan memainkan alat musik.

Pada abad ke-18, budaya geisha berkembang pesat di tengah perkembangan kesenian dan hiburan di kota-kota besar seperti Kyoto dan Edo. Mereka mulai menjadi penghibur yang sangat diminati di kalangan bangsawan dan elit kelas atas. Para geisha dikenal karena keahlian mereka dalam seni dan keterampilan bertutur kata yang elegan, serta kemampuan mereka menciptakan atmosfer menyenangkan di pertemuan sosial.

Selama abad ke-19, geisha mencapai puncak popularitas, di mana mereka menjadi simbol kemewahan dan keanggunan. Mereka sering kali tampil di teater-teater khusus atau di rumah-rumah teh untuk menghibur para tamu kaya. Pada saat ini, geisha juga menjadi model mode dan gaya hidup yang ditiru oleh masyarakat umum. Namun, pada akhir periode Edo dan awal periode Meiji (1868-1912), geisha mengalami penurunan.

Beberapa perubahan sosial dan ekonomi, termasuk larangan penggunaan kimono mewah dan peraturan ketat tentang pekerja seks, juga memengaruhi industri geisha. Meskipun demikian, geisha berhasil bertahan dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Pada era modern, geisha masih ada dan terus menjadi bagian penting dari budaya Jepang. Mereka masih menjadi ikon keanggunan, keindahan, dan tradisi di masyarakat Jepang.

Saat ini, geisha melayani sebagai seniman profesional yang terampil dalam berbagai seni tradisional, serta sebagai pelindung warisan budaya Jepang. Meskipun jumlah mereka telah menurun secara signifikan, geisha tetap menjadi simbol penting dari keindahan dan kemewahan dalam budaya Jepang. Hingga, geisha saat ini dilihat sebagai simbol keanggunan, keindahan, dan tradisi dalam budaya Jepang.

3. Tahapan Menjadi Geisha

Dan bagaimana proses menjadi seorang geisha? Proses menjadi seorang geisha adalah perjalanan yang panjang dan memerlukan komitmen yang kuat terhadap tradisi dan seni budaya Jepang.

Hanya yang memiliki dedikasi tinggi untuk mempertahankan warisan budaya yang dapat berhasil melewati semua tahapan ini. Proses menjadi seorang geisha adalah langkah-langkah yang sangat terstruktur.

Berikut adalah tahapan-tahapan yang biasanya dilalui untuk menjadi seorang geisha adalah:

1. Pemilihan dan Pelatihan Awal

Calon geisha, yang disebut "maiko" atau "hangyoku", biasanya dipilih dari gadis-gadis yang memiliki bakat seni dan kemauan untuk belajar. Mereka biasanya mulai pelatihan mereka di usia remaja, seringkali antara 15 hingga 18 tahun. Proses ini dimulai dengan penerimaan oleh sebuah "okiya" atau rumah geisha di mana mereka akan tinggal dan dilatih.

2. Pelatihan Seni Tradisional

Maiko kemudian menjalani pelatihan intensif dalam berbagai seni tradisional Jepang, termasuk tarian tradisional, menyanyi, memainkan alat musik seperti shamisen, serta seni teh. Mereka belajar teknik-teknik yang rumit dan memerlukan latihan yang konsisten untuk menguasainya.

3. Pembelajaran Etiket dan Penampilan

Selain seni-seni tradisional, maiko juga diajarkan etiket dan penampilan yang sesuai dengan budaya Jepang yang kuno. Mereka belajar tentang cara berpakaian, cara berbicara, gerakan tubuh, dan tata cara sosial yang benar dalam interaksi dengan tamu.

4. Masa Maiko

Setelah melewati pelatihan awal, maiko akan memasuki fase sebagai maiko penuh. Mereka akan mulai tampil di publik sebagai bagian dari pendidikan mereka. Selama masa ini, mereka akan mengenakan kimono yang lebih mewah dan riasan wajah yang lebih rumit daripada geisha senior.

5. Masa Geisha Penuh

Setelah sejumlah tahun sebagai maiko, mereka kemudian menjadi geisha penuh dan dapat memulai karir profesional mereka. Pada tahap ini, mereka memiliki lebih banyak kebebasan dalam memilih klien mereka dan menghadiri acara-acara khusus sebagai penghibur.

6. Pengembangan Karir

Seiring berjalannya waktu, geisha dapat terus mengembangkan karir mereka dengan meningkatkan keterampilan mereka dalam seni-seni tradisional, membangun jaringan klien, dan mengejar proyek-proyek seni atau bisnis yang lebih besar.

4. Tingkatan dalam Geisha

Nah, selain mengetahui penjelasan geisha di atas, KLovers juga perlu tahu nih apa saja tingkatan di geisha. Ya, dalam dunia geisha terdapat tingkatan atau peringkat yang menunjukkan tingkat pengalaman dan keterampilan seorang geisha adalah siap untuk mulai bekerja secara professional.

Tingkatan-tingkatan ini mencerminkan tingkat pengalaman dan keterampilan seorang geisha adalah dalam seni-seni tradisional Jepang serta kemampuan mereka dalam melayani dan menghibur tamu dengan keanggunan dan keindahan yang khas dari budaya geisha.

Untuk itu, berikut adalah beberapa tingkatan dalam hierarki geisha adalah:

1. Maiko (Hangyoku)

Maiko adalah tahap awal dalam pelatihan seorang geisha. Mereka adalah calon geisha yang masih dalam proses pembelajaran dan pelatihan intensif. Maiko biasanya masih muda, antara usia 15 hingga 18 tahun, dan tinggal di rumah geisha atau "okiya". Mereka dikenali dengan kimono yang lebih cerah, riasan wajah yang lebih rumit, dan perhiasan yang lebih mencolok.

2. Geisha Penuh

Setelah beberapa tahun sebagai maiko dan melewati ujian yang ketat, mereka kemudian menjadi geisha penuh atau "geiko". Geisha penuh memiliki keterampilan yang lebih matang dan telah mencapai tahap profesional dalam karir mereka. Mereka dapat memilih klien mereka sendiri, tampil di berbagai acara, dan memiliki lebih banyak otonomi dalam aktivitas sehari-hari.

3. Geisha Senior

Jenis ini adalah beberapa geisha yang telah menghabiskan bertahun-tahun dalam industri dapat mencapai status sebagai geisha senior. Mereka memiliki reputasi yang kuat dan dihormati dalam komunitas geisha. Geisha senior sering kali memiliki peran sebagai mentor bagi maiko dan geisha junior, serta memegang tanggung jawab penting dalam menjaga tradisi dan budaya geisha.

Itulah bagaimana penjelasan tentang geisha adalah ikon budaya jepang yang kita tahu saat ini. Mulai dari sejarah, tahapan menjadi geisha, hingga tingkatan dalam hierarki geisha.

Rekomendasi
Trending