Kata Bahasa Jepang Makan Siang, Lengkap dengan Penjelasan dan Bentuknya yang Umum di Masyarakat

Penulis: Dhia Amira

Diterbitkan:

Kata Bahasa Jepang Makan Siang, Lengkap dengan Penjelasan dan Bentuknya yang Umum di Masyarakat
Ilustrasi (credit: pixabay.com)

Kapanlagi.com - Makan siang adalah sebuah ritual harian yang universal. Kegiatan ini memiliki tempat khusus dalam budaya Jepang. Negeri Sakura ini tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya atau kemajuan teknologinya, tetapi juga dengan kekayaan bahasa dan tradisi kulinernya. Bahasa Jepang makan siang memiliki beberapa istilah yang digunakan.

Masing-masing membawa nuansa dan konteks yang unik. Dari kata-kata tradisional hingga istilah modern yang diserap dari bahasa asing. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang bahasa Jepang makan siang yang bisa diketahui, disertai penjelasan mendalam dan gambaran bentuk-bentuk umum makan siang di masyarakat Jepang.

Nah, untuk kalian yang sedang belajar bahasa Jepang. Maka berikut ini bahasa Jepang makan siang lengkap dengan penjelasan dan bentuknya di masyarakat umum. Yuk, langsung saja dicek KLovers!

1. Ungkapan Kata Bahasa Jepang Makan Siang

Ilustrasi (credit: pixabay.com)

Makan siang dalam budaya Jepang, atau ungkapan kata bahasa Jepang makan siang "hirugohan" memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Makan siang di Jepang biasanya berlangsung antara pukul 12.00 hingga 13.00 siang.

Bagi pekerja kantoran dan pelajar, ini merupakan waktu istirahat yang berharga untuk mengisi energi dan bersosialisasi. Budaya makan siang Jepang mencerminkan nilai-nilai seperti efisiensi, keseimbangan nutrisi, dan apresiasi terhadap makanan.

Dalam budaya kerja Jepang, makan siang bersama rekan kerja dianggap penting untuk membangun hubungan tim. Namun, ada juga tren bahasa Jepang makan siang "desk lunch" di mana karyawan makan di meja kerja mereka untuk menghemat waktu.

Sekolah-sekolah di Jepang memiliki program makan siang sekolah atau bahasa Jepang makan siang disebut "kyuushoku" yang menekankan gizi seimbang dan pendidikan tentang makanan. Siswa biasanya bergiliran menyajikan makanan untuk teman-teman mereka.

Hal ini mengajarkan tanggung jawab dan kerja sama. Dalam beberapa dekade terakhir, pengaruh internasional telah memperkaya pilihan makan siang di Jepang. Makanan cepat saji Barat dan masakan dari berbagai negara Asia kini menjadi pilihan populer, terutama di daerah perkotaan.

Meskipun gaya hidup modern telah membawa perubahan, konsep dasar makan siang di Jepang tetap menekankan keseimbangan nutrisi, efisiensi, dan momen untuk beristirahat di tengah hari yang sibuk. Hal ini bisa KLovers ketahui bila kalian sedang belajar bahasa atau budaya Jepang.

(Lesti sedang hamil anak ketiga, dan saat ini sedang ngidam hal yang di luar nurul!)

2. Bentuk Makan Siang yang Ada di Jepang

Ilustrasi (credit: pixabay.com)

Selain mengetahui bahasa Jepang makan siang, KLovers juga bisa mengetahui bentuk apa saja dalam makan siang di Jepang. Bentuk makan siang ini mencerminkan dari budaya makanan Jepang.

Mulai dari penekanan pada keseimbangan nutrisi dan estetika dalam bento, hingga efisiensi dan kepraktisan onigiri. Ini membentuk lanskap makan siang yang kaya dan beragam di Jepang modern.

1. Bento

Bento adalah kotak makan siang tradisional Jepang yang telah menjadi bagian integral dari budaya makan di negara ini. Kotak bento biasanya terbuat dari plastik, kayu, atau logam, dengan kompartemen yang memungkinkan penyajian berbagai makanan secara terpisah.

Isi dalam bento ini umumnya terdiri dari nasi (yang sering dibentuk menjadi bola-bola kecil atau dicetak), lauk pauk seperti daging atau ikan panggang, telur gulung (tamago), sayuran yang dimasak atau mentah, dan kadang-kadang makanan manis sebagai penutup.

Banyak orang Jepang, terutama ibu rumah tangga, menghabiskan waktu dan usaha untuk membuat bento yang tidak hanya lezat tetapi juga menarik secara visual. Ini melahirkan seni "kyaraben", di mana makanan disusun untuk menyerupai karakter kartun populer atau hewan lucu.

Bento bisa dibuat di rumah atau dibeli di berbagai tempat seperti toko serba ada (konbini), stasiun kereta, atau toko khusus bento. Dalam budaya kerja dan sekolah Jepang, membawa bento adalah praktik umum yang memungkinkan orang untuk menikmati makanan rumahan yang sehat dan hemat biaya.

2. Teishoku

Teishoku adalah konsep makan set yang sangat populer di restoran-restoran Jepang. Istilah ini secara harfiah berarti "makanan tetap" dan merujuk pada hidangan lengkap yang terdiri dari beberapa elemen standar. Komponen utama teishoku biasanya meliputi:

- Nasi putih (gohan)

- Sup miso

- Lauk utama (misalnya, ikan panggang, ayam teriyaki, atau tonkatsu)

- Tsukemono (acar Jepang)

- Beberapa lauk pendamping (okazu) seperti sayuran rebus, tofu, atau telur

Teishoku mencerminkan filosofi makan Jepang yang menekankan keseimbangan nutrisi dan variasi rasa. Hidangan ini biasanya disajikan dalam satu nampan besar, memungkinkan pelanggan untuk menikmati berbagai makanan dalam satu waktu.

Restoran teishoku sering menjadi pilihan populer untuk makan siang karena menawarkan makanan yang bergizi, beragam, dan disajikan dengan cepat, cocok untuk jam makan siang yang terbatas.

3. Ramen atau Udon

Ramen dan udon adalah dua jenis mie kuah yang sangat populer sebagai pilihan makan siang di Jepang. Ramen adalah mie berbahan dasar gandum yang disajikan dalam kuah kaldu yang kaya rasa. Kuah ramen bisa berbasis shoyu (kecap), miso, shio (garam), atau tonkotsu (tulang babi).

Ramen biasanya dilengkapi dengan berbagai topping seperti irisan daging babi (chashu), telur rebus setengah matang (ajitsuke tamago), nori (rumput laut), dan sayuran seperti tauge atau daun bawang. Setiap daerah di Jepang memiliki variasi ramen khasnya sendiri.

Udon, di sisi lain, adalah mie tebal berbahan dasar tepung terigu yang memiliki tekstur kenyal. Udon bisa disajikan dalam kuah panas (kake udon) atau dingin dengan saus untuk dicelup (zaru udon). Topping udon bisa bervariasi, mulai dari tempura, potongan daging sapi, hingga sayuran.

Baik ramen maupun udon populer sebagai makanan cepat saji yang mengenyangkan. Kedai ramen dan udon tersebar di seluruh Jepang, dari warung kecil hingga restoran besar, menawarkan pilihan makan siang yang cepat, lezat, dan relatif terjangkau.

4. Onigiri

Onigiri, juga dikenal sebagai omusubi, adalah nasi kepal berbentuk segitiga atau bulat yang sering dianggap sebagai makanan cepat saji tradisional Jepang. Onigiri biasanya dibungkus dengan lembaran nori (rumput laut) dan memiliki berbagai isian di tengahnya.

Isian onigiri sangat beragam, mulai dari umeboshi (plum asin), salmon, tuna mayo, hingga kombu (rumput laut). Beberapa variasi modern bahkan menggunakan isian seperti ayam teriyaki atau kari. Onigiri sangat populer sebagai makanan ringan atau makan siang ringan.

Hal ini karena mudah dibawa, tahan lama, dan mengenyangkan. Mereka tersedia di hampir semua toko serba ada (konbini) di Jepang, menjadikannya pilihan yang sangat mudah diakses untuk makan siang cepat. Dalam budaya Jepang, onigiri memiliki sejarah panjang sebagai makanan praktis.

Itulah beberapa ungkapan bahasa Jepang makan siang yang bisa kalian ketahui. Memahami istilah makan siang dalam bahasa Jepang membuka jendela pemahaman yang lebih luas tentang budaya, tradisi, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.

(Amanda Manopo resmi menikah, ini curhatan pertamanya setelah jadi istri Kenny Austin.)

Rekomendasi
Trending