Nggak Hanya Memakai Bahasa Isyarat, Berikut 5 Cara Berkomunikasi Dengan Difabel Rungu di Anime 'A SIGN OF AFFECTION'
Diterbitkan:

Anime A SIGN OF AFFECTION (credit: Studio Ajia-do)
Kapanlagi.com - Ditulis oleh: Lily Ariani
A SIGN OF AFFECTION merupakan serial anime yang tayang pada winter 2024. Diadaptasi dari manga berjudul sama karya Suu Morishita, A SIGN OF AFFECTION berfokus tentang Yuki Itose. Ia merupakan mahasiswi yang memilki gangguan pendengaran. Kehidupan Yuki menjadi lebih berwarna berkat kehadiran Itsuomi Nagi, sosok yang suka berkeliling dunia dan menguasai banyak bahasa.
A SIGN OF AFFECTION bisa dibilang menawarkan premis yang cukup unik. Karena protagonis utamanya merupakan penyandang tunarungu, A SIGN OF AFFECTION banyak menampilkan penggunaan bahasa isyarat. Berkat hal ini, A SIGN OF AFFECTION bisa menjadi sumber belajar pengetahuan baru.
Advertisement
Dari anime A SIGN OF AFFECTION, penonton bisa mendapatkan pengetahuan lebih tentang bahasa isyarat. Selain itu, penonton juga bisa lebih memahami cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan difabel rungu. Berikut merupakan 5 cara berkomunikasi dengan difabel rungu sebagaimana ditampilkan di anime A SIGN OF AFFECTION.
1. Memastikan Kesiapan Lawan Bicara
Studio Ajia-do
Hal pertama yang harus dilakukan ketika berkomunikasi dengan difabel rungu yakni memastikan lawan bicara telah siap memulai obrolan. Tanpa memastikan kesiapan mereka, kita bisa saja terjebak dalam komunikasi satu arah. Difabel rungu mungkin tidak akan sadar ketika kita memulai obrolan.
Kesalahpahaman seperti ini dicontohkan oleh Itsuomi saat berada di tempat pencucian umum. Itsuomi bercerita tanpa pendengar sebab difabel rungu yang menjadi lawan bicara ternyata tidak sadar sedang diajak berkomunikasi.
Selain itu, kita juga tidak boleh muncul secara mendadak. Hal tersebut bisa saja membuat difabel rungu kaget dan merasa tidak nyaman.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Mengunci Perhatian
Studio Ajia-do
Untuk memastikan kesiapan lawan bicara, kita perlu menarik perhatian mereka. Ada banyak cara yang bisa dilakukan. Pertama, kita bisa menggunakan isyarat getaran. Seperti yang dicontohkan Rin, misalnya. Kita bisa mengetuk meja atau tempat duduk yang berdekatan.
Jika sedang dalam keramaian, kita bisa menarik fokus difabel rungu dengan melambaikan tangan atau sentuhan ringan. Cara yang satu ini juga kerap dilakukan Rin di anime A SIGN OF AFFECTION. Perlu diingat, kita harus menyesuaikan sentuhan agar tidak terlalu agresif dan mengejutkan lawan bicara.
Advertisement
3. Tidak Menutup Wajah dan Berbicara dengan Jelas
Studio Ajia-do
Agar komunikasi berjalan dengan lebih mudah, kita tidak disarankan untuk menutup mulut saat berbicara dengan difabel rungu. Sebaliknya, kita dianjurkan untuk berbicara dengan pelafalan dan gerak bibir yang jelas.
Sikap seperti ini pernah dicontohkan Itsuomi saat berinteraksi dengan Yuki. Yuki nyatanya sangat terbantu dengan gerak bibir dan pelafalan yang jelas. Di adegan lain, Yuki justru kerepotan saat berhadapan dengan kasir swalayan yang menggunakan masker.
4. Menuliskan Kata-Kata Sulit
Studio Ajia-do
Komunikasi dengan difabel rungu tak selalu berjalan mudah. Terlebih jika kita ingin mengungkapkan kata-kata asing dan tidak familiar bagi lawan bicara. Untuk mengatasi kesulitan seperti ini, kita bisa menggunakan tulisan.
Kita bisa menuliskan kata-kata sulit, kemudian menjelaskannya dengan lebih sederhana kepada lawan bicara. Seperti Itsuomi yang menuliskan kata Laos dan Rin yang menuliskan kata trilingual. Cara yang satu ini bisa diterapkan jika lawan bicara merupakan difabel rungu yang mampu baca-tulis.
5. Menggunakan Bahasa Isyarat dan Ekspresi yang tepat
Studio Ajia-do
Sebenarnya, menggunakan bahasa isyarat saat berkomunikasi dengan difabel rungu bukanlah sebuah kewajiban. Namun, praktik ini tentu akan sangat membantu dan mempermudah jalannya komunikasi. Di anime A SIGN OF AFFECTION, Oushi dan Itsuomi bahkan rela belajar bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi lebih mudah dengan Yuki.
Ketika menggunakan bahasa isyarat, kita dianjurkan untuk tetap berbicara dengan pelafalan yang jelas. Hal ini dimaksudkan untuk menutup celah perbedaan perbendaharaan bahasa isyarat antara penutur dan lawan bicara.
Selain itu, kita juga dianjurkan untuk menggunakan ekspresi wajah yang tepat. Fungsi ekspresi wajah yakni menggantikan intonasi dan tanda baca.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/lly)
Lily Ariani
Advertisement