Ungkapan Berisik dalam Bahasa Jepang, Lengkap dengan Contoh Kalimat dan Budaya di Masyarakat

Penulis: Dhia Amira

Diterbitkan:

Ungkapan Berisik dalam Bahasa Jepang, Lengkap dengan Contoh Kalimat dan Budaya di Masyarakat
Ilustrasi (credit: pixabay.com)

Kapanlagi.com - Dalam keragaman bahasa di dunia, Jepang memiliki cara unik untuk mengungkapkan konsep berisik dalam bahasa Jepang. Lebih dari sekadar kata saja, ungkapan berisik dalam bahasa Jepang ini mencerminkan nilai-nilai budaya dan etika sosial yang mendalam di masyarakat Jepang.

Dalam artikel ini, Kapanlagi akan mengupas tuntas berbagai ekspresi yang digunakan masyarakat Jepang untuk menggambarkan suasana yang gaduh, mengganggu, atau terlalu ramai. Kita akan menjelajahi nuansa makna dari kata-kata berisik dalam bahasa Jepang.

Disertai juga contoh penggunaan dalam percakapan sehari-hari. Lebih jauh, kita akan menyelami bagaimana konsep kebisingan telah membentuk dan dibentuk oleh budaya Jepang, mulai dari zaman kuno hingga era modern yang penuh tantangan urban tentang berisik.

KLovers yang ingin tahu, maka berikut ungkapan berisik dalam bahasa Jepang lengkap dengan contoh kalimat dan bagaimana berisik terjadi dalam budaya masyarakat Jepang. Yuk, langsung saja dicek KLovers!

1. Ungkapan Berisik dalam Bahasa Jepang

Ungkapan umum untuk berisik dalam bahasa Jepang adalah "urusai" Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan suara atau situasi yang mengganggu dan terlalu ribut untuk seseorang.

Kata urusai sendiri dapat digunakan sebagai kata sifat untuk mendeskripsikan sesuatu yang berisik, atau sebagai seruan untuk meminta seseorang atau sesuatu agar diam. Penggunaannya tergantung pada konteks dan nada suara.

Selain kata urusai, ada juga ungkapan lain seperti "yakamashii" yang berarti bising atau gaduh. Kata-kata untuk berisik dalam bahasa Jepang ini memiliki nuansa yang sedikit berbeda dan digunakan dalam situasi yang berbeda pula.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Contoh Kalimat Berisik dalam Bahasa Jepang

Selain mengetahui penjelasan berisik dalam bahasa Jepang, KLovers juga bisa mengetahui contoh kalimat berisik dalam bahasa Jepang. Berikut ini contoh kalimat berisik dalam bahasa Jepang lengkap dengan artinya berikut ini:

1. "Kono heya wa urusai desu."

Arti: Ruangan ini berisik.

2. "Urusai! Shizuka ni shite kudasai."

Arti: Berisik! Tolong diam.

3. "Tonari no hito wa totemo urusai desu."

Arti: Orang di sebelah sangat berisik.

4. "Kono machi wa yoru ni naru to yakamashiku narimasu."

Arti: Kota ini menjadi bising ketika malam tiba.

5. "Kodomo-tachi no koe ga urusai desu."

Arti: Suara anak-anak itu berisik.

6. "Urusai koto wa yamete kudasai."

Arti: Tolong hentikan hal-hal yang berisik.

7. "Kono resutoran wa totemo yakamashii desu."

Arti: Restoran ini sangat berisik.

8. "Urusai ongaku o kiki sugite atama ga itai desu."

Arti: Kepalaku sakit karena terlalu banyak mendengarkan musik yang berisik.

9. "Kono kikai wa urusaku te shigotonimo shuuchuu dekinai."

Arti: Mesin ini terlalu berisik sehingga saya tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan.

10. "Urusai to omoeba, mimi o fusaide kudasai."

Arti: Jika Anda merasa berisik, tolong tutup telinga Anda.

3. Budaya Berisik dalam Masyarakat Jepang

Bagi kalian yang tahu dengan budaya Jepang, konsep berisik sendiri memang bukan sesuatu yang tabu di masyarakat. Konsep berisik atau kebisingan dalam budaya Jepang memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan nilai-nilai sosial dan estetika tradisional. Sejak zaman kuno, masyarakat Jepang menghargai ketenangan dan harmoni dengan alam.

Pada periode Edo di tahun 1603-1868, ini menandai era penting dalam persepsi kebisingan atau berisik dalam masyarakat. Pertumbuhan kota-kota besar seperti Edo (Tokyo modern) membawa tantangan baru terkait kebisingan urban. Pemerintah shogun bahkan mengeluarkan peraturan untuk mengendalikan suara-suara yang mengganggu.

Lanjut, di era modern, industrialisasi dan urbanisasi cepat pasca-Perang Dunia II mengubah lanskap suara di Jepang. Kota-kota menjadi lebih bising, mendorong munculnya gerakan anti-kebisingan dan regulasi pemerintah untuk menjaga kualitas hidup warga. Saat ini, Jepang terkenal dengan teknologi peredam suara canggih.

Hingga, etika sosial yang kuat terhadap kebisingan publik. Meskipun kota-kota Jepang ramai, ada upaya berkelanjutan untuk menciptakan ruang-ruang tenang di tengah hiruk-pikuk perkotaan. Konsep "ma" dalam estetika Jepang, yang menekankan pentingnya ruang dan keheningan, terus memengaruhi sikap masyarakat terhadap suara dan kebisingan.

Hal ini mencerminkan keseimbangan unik antara modernitas dan nilai-nilai tradisional dalam budaya Jepang kontemporer. Kalian yang sedang belajar tentang bahasa Jepang, dan ingin tahu berisik dalam bahasa Jepang, maka artikel ini merupakan hal tepat. Selain belajar tentang berisik dalam bahasa Jepang, ada pula sejarah yang bisa KLovers ketahui dan pahami.

Itulah ungkapan berisik dalam bahasa Jepang yang bisa KLovers ketahui. Memahami ungkapan berisik dalam bahasa Jepang membuka wawasan tentang nilai ketenangan dan harmoni yang mendalam dalam budaya masyarakat Negeri Sakura.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending