
Krishna memiliki latar belakang yang sangat mencintai musik sejak usia 12 tahun. Ia mempelajarinya secara otodidak dan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang juga mencintai musik. Krishna terbiasa mendengarkan musik dari berbagai genre seperti Klasik, Jazz, Pop, dan Rock. Sejak SMP, Krishna sudah bergabung dengan band di sekolahnya dan setelah SMA, ia memutuskan untuk belajar dan memperdalam bakat musiknya pada Jack Lesmana dan mulai memainkan Jazz secara lebih mendalam. Ia juga aktif dalam dunia ajar-mengajar musik di Indra Lesmana Workshop. Pada tahun 1993, Krishna pergi ke Australia untuk mendalami komposisi musik pada Paul MacNamara, salah satu guru besar jazz di New South Wales Conservatorium of Music. Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1994, Krishna mulai tampil pada beberapa acara Jazz di tanah air seperti Jak Jazz.
Selain karier di Ada Band, Krishna juga memiliki karier lain sebagai musisi jazz. Pada tahun 2002, ia merilis album solo jazz berjudul "Sign of Eight" yang menghadirkan bintang-bintang pemain musik tamu seperti Indra Lesmana, Gilang Ramadhan, Dewa Budjana, Tohpati, Indro Hardjodikoro, dan lain-lain.
Krishna memulai karier di industri rekaman musik Indonesia pada tahun 1996 dengan membentuk Ada Band. Album pertama Ada Band yang berjudul "Seharusnya" dirilis pada tahun 1997 dan mendapat sambutan yang baik. Pada album kedua, Ada Band mulai meraih sukses dengan terjual lebih dari 100.000 keping. Namun, Ada Band mengalami perpecahan dan perubahan formasi beberapa kali. Pada tahun 2003, Ada Band mencoba tampil dengan formasi baru dan album "Metamorphosis" sukses terjual hingga lebih dari 300.000 keping. Pada tahun 2004, album "Heaven of Love" mencetak penjualan 600.000 keping dalam waktu 6 bulan. Pada tahun 2008, Krishna resmi mengundurkan diri dari Ada Band.
Setelah meninggalkan Ada Band, Krishna mencoba bereksplorasi lagi dengan merilis album bersama grup musik Krishna & the New Spectrum.