Foto profil Monica Lewinsky
PERSONAL
Monica Samille Lewinsky adalah seorang wanita yang bekerja di gedung putih Amerika Serikat dan kemudian dikabarkan mempunyai hubungan terlarang dengan president Bill Clinton. Lewinsky lahir di San Fransisco, California pada 23 Juli 1973. Ia dilahirkan dari keluarga kaya, ayahnya Bernard Lewinsky adalah seorang ahli tumor dan ibunya seorang penulis dengan nama Marcia Lewis. Ayah Lewinsky seorang keturunan Yahudi German yang berhasil meloloskan diri ke El Salvador pada era Nazi dan ibunya juga seorang Yahudi Roma. Orang tua Monica bercerai pada 1988 dan perceraian tersebut berdampak besar pada Monica.

Kehidupan akademis Monica terbilang sangat lancar, ia terdaftar John Thomas Dye School untuk pendidikan dasarnya. Kemudian ia mendaftar di Beverly Hills High School dan untuk sekolah menengah ia terdaftar di Bel-Air Prep pada tahun 1991. Monica terdaftar di perguruan tinggi Santa Monica selama dua tahun dan disana ia bekerja di komunitas dara Beverly Hills High School dan ia juga bekerja di sebuah toko dasi. Di tahun 1993, ia mendaftar di Lewis & Clark College dan lulus dari sana dengan gelar sarjana psikologi di tahun 1995.

Memanfaatkan koneksi salah satu keluarganya yang bekerja di gedung putih, ia kemudian pindah ke Wasington D.C. untuk magang selama musim panas dan tidak dibayar mulai Juli 1995. Monica kemudian mendapatkan posisi di gedung putih pada Desember 1995 di White House Office of Legislative Affairs.

KARIR
Lewinsky mulai dikenal masyarakat karena memiliki skandal dengan presiden Bill Clinton yang saat itu sedang menjabat sebagai presiden Amerika Serikat. Antara November 1995 dan Maret 1997, ia dikabarkan mempunyai hubungan dekat dengan presiden Bill Clinton. Ketika diwawancara, Monica mengaku mereka hanya melakukan kontak fisik seperti oral seks namun tidak sampai melakukan hubungan seksual.

April 1996, Lewinsky dipindah ke Pentagon karena atasannya berpikir ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan Clinton. Lewinsky mempercayakan hubungan gelapnya kepada Linda Tripp, seorang asisten. Sejak September 1997, Tripp mulai merekam percakapan telepon antara Monica dan Clinton. Kemudian Lewinsky berusaha membujuk Tripp untuk berbohong di depan hakim, namun Tripp memberikan rekaman percakapan mereka kepada Independent Counsel dan rekaman ini kemudian diinvestigasi. Tripp juga meyakinkan bahwa Lewinsky masih menyimpan semua pemberian dari Clinton selama mereka masih berhubungan. Namun, Clinton bersumpah tidak mempunyai hubungan khusus ataupun hubungan seksual dengan Lewinsky.

Berita retaknya hubungan Clinton dan Lewinsky muncul pada Januari 1998 dan Lewinsky menghabiskan seminggu kedepannya dalam persembunyian untuk menghindari media. Monica bekerja sama dengan Andrew Morton untuk menerbitkan buku tentang kehidupannya dan hubungannya dengan Clinton. Buku tersebut berjudul Monica’s Story. Buku tersebut diterbitkan pada Maret 1999.

Sepetember 1999, Lewinsky memperlebar usahanya dengan mulai menjual tas dengan merknya sendiri, the Real Monica, Inc. tas tersebut dijual secara online. Lewinsky mulai muncul ditelevisi sebagai iklan untuk Jenny Craig, Inc. pada tahun 2000 namun mereka menghentikkan iklan Lewinsky pada April 2000 karena terlalu kontroversial dan banyak cabang waralaba yang masih tetap kukuh dengan iklan yang lama. Februari 2000, Lewinsky muncul lagi di acara MTV, THE TOM GREEN SHOW pada episode ia dibawa kerumah orang tuanya di Ottawa.

Maret 2002, Lewinsky sudah tidak lagi terkikat dengan gedung putih dan ia menjadi pembawa acara untuk acara televisi, MR. PERSONALITY yang ditayangkan di Fox Television Network apd 2003. Dalam acara tersebut, Lewinsky menyarakan beberapa wanita muda untuk memilih seorang pria yang memakai topeng.

Acara tersebut mendapat rating yang luar biasa tinggi walaupun beberapa orang Amerika berusaha memboikot acara tersebut.
Sekitar tahun 2005, Lewinsky menyadari bahwa ia tidak mudah untuk melepaskan diri dari sorotan A.S. Ia menghentikan bisnis tas online nya dan pindah ke London. Disana ia mendapatkan gelar masternya di bidang psikologi sosial dari London School of Economics.

Oleh: Ratih Qorry Maulana