Sakamoto juga dikenal sebagai komposer musik film yang sukses. Dia memenangkan Oscar, BAFTA, Grammy, dan dua Golden Globe Awards. Merry Christmas, Mr. Lawrence (1983) menjadi debutnya sebagai aktor dan komposer musik film; tema utamanya diadaptasi menjadi singel "Forbidden Colours" yang menjadi hit internasional. Karya film paling suksesnya sebagai komposer adalah The Last Emperor (1987), setelah itu dia terus meraih penghargaan dengan mengkomposisi musik untuk film seperti The Sheltering Sky (1990), Little Buddha (1993), dan The Revenant (2015). Sakamoto juga terkadang bekerja sebagai komposer dan penulis skenario untuk anime dan video game. Pada tahun 2009, dia menerima penghargaan Ordre des Arts et des Lettres dari Kementerian Kebudayaan Prancis atas kontribusinya dalam dunia musik.
Ryuichi Sakamoto lahir pada tanggal 17 Januari 1952 di Tokyo. Ayahnya, Kazuki Sakamoto, adalah seorang editor sastra terkenal, dan ibunya, Keiko (Shimomura) Sakamoto, merancang topi wanita. Dia mulai belajar piano pada usia 6 tahun, dan mulai mengkomposisi segera setelah itu. Pengaruh awalnya termasuk Johann Sebastian Bach dan Claude Debussy - yang pernah dia sebut sebagai "pintu masuk ke seluruh musik abad ke-20" dan menyatakan bahwa "musik Asia sangat mempengaruhi Debussy, dan Debussy sangat mempengaruhi saya. Jadi, musik berputar di seluruh dunia dan kembali ke awal." - dan dia menemukan jazz ketika bergaul dengan sekelompok pemberontak hipster sebagai remaja dan juga terpengaruh oleh musisi jazz seperti John Coltrane dan Ornette Coleman. Dia telah menggambarkan kecenderungan politiknya saat menjadi mahasiswa sebagai "bukan 100 persen Marxis, tapi semacam itu". Pada puncak gerakan protes mahasiswa Jepang, dia dan teman-temannya menutup sekolah menengah mereka selama beberapa minggu.
Sakamoto masuk Tokyo National University of Fine Arts and Music pada tahun 1970, meraih gelar B.A. dalam komposisi musik dan M.A. dengan penekanan khusus pada musik elektronik dan etnis. Dia belajar etnomusikologi di sana dengan niat menjadi peneliti di bidang itu, karena minatnya pada berbagai tradisi musik dunia, terutama tradisi musik Jepang, Okinawa, India, dan Afrika. Dia juga dilatih dalam musik klasik dan mulai bereksperimen dengan peralatan musik elektronik yang tersedia di universitas, termasuk synthesizer seperti Buchla, Moog, dan ARP.
Pada tahun 1975, Sakamoto bekerja sama dengan pemain perkusi Tsuchitori Toshiyuki untuk merilis Disappointment-Hateruma. Setelah bekerja sebagai musisi sesi dengan Haruomi Hosono dan Yukihiro Takahashi pada tahun 1977, ketiganya membentuk band musik elektronik yang sukses secara internasional, Yellow Magic Orchestra (YMO), pada tahun 1978. Dikenal karena pengaruhnya yang bersejarah dalam musik elektronik, grup ini membantu memopulerkan genre musik elektronik seperti electropop/technopop, synthpop, cyberpunk.