Taeil Eks NCT Akan Jalani Sisa Hidup Menebus Dosa, Minta Keringanan Hukuman

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Taeil Eks NCT Akan Jalani Sisa Hidup Menebus Dosa, Minta Keringanan Hukuman
Taeil (credit: SM Entertainment)

Kapanlagi.com - Mantan member NCT, Taeil, kembali hadir di persidangan banding atas kasus pidana seksual yang menjeratnya. Ia bersama tiga terdakwa lain menjalani sidang pertama banding di Pengadilan Tinggi Seoul pada Selasa (17/9/2025).

Berikut ini isi dari sidang pertama banding Taeil dan terdakwa lainnya. Baca juga berita tentang kasus Taeil di Liputan6.com, kalau bukan sekarang kapan lagi?

1. Tuntutan Jaksa Tidak Berubah

Dalam sidang tersebut, jaksa tetap menuntut hukuman tujuh tahun penjara, sama seperti vonis di persidangan pertama. Jaksa menegaskan, "Melihat betapa keji dan beratnya tindak pidana ini, hukuman pada putusan awal terlalu ringan."

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Taeil Serahkan Surat Refleksi

Sebelum sidang, Taeil dan salah satu terdakwa lain yang bermarga Hong sudah menyerahkan surat refleksi diri serta permohonan keringanan hukuman. Taeil yang hadir dengan seragam tahanan cokelat terlihat menundukkan kepala di depan sejumlah penggemar yang datang ke ruang sidang, sebagai tanda penyesalan.

3. Kuasa Hukum Taeil Mohon Keringanan

Pihak kuasa hukum mengakui kesalahan kliennya, namun menilai hukuman yang dijatuhkan terlalu berat. "Selama ini ia menjalani hidup dengan tulus, namun perbuatannya terjadi secara tiba-tiba. Ia sadar akan kesalahannya dan tetap menjaga hubungan baik dengan keluarganya. Hal ini penting dalam hidupnya dan menjadi jaminan bahwa ia tidak akan mengulangi perbuatan itu," ujar pengacara Taeil.

4. Pernyataan Lain Pengacara Taeil

Pengacara Taeil menambahkan, "Sejak muda ia sudah menjadi figur publik, bekerja tanpa masalah besar. Ia tidak memiliki catatan kriminal. Ia juga konsisten melakukan kerja sukarela untuk kegiatan amal, bahkan orang-orang yang mengenalnya turut mengajukan permohonan keringanan hukuman."

5. Sebut Tindakan Tidak Terencana

Lebih jauh, kuasa hukum menjelaskan kronologi kasus ini. "Itu terjadi setelah ia minum bersama korban dan pindah ke kediamannya. Ia ingin minum lebih banyak lagi, dan tindakannya tidak direncanakan sebelumnya," jelasnya. Ia juga menyebut kondisi keuangan Taeil dan keluarga yang memburuk akibat kasus ini sebagai alasan untuk meminta keringanan.

6. Penebusan Dosa

Dalam pernyataan terakhirnya di hadapan majelis hakim, Taeil menyampaikan permintaan maaf secara langsung. "Saya mengakui kesalahan saya dan menyesalinya. Saya tahu luka yang dialami korban tidak bisa disembuhkan oleh kata-kata maupun tindakan apa pun dari saya. Saya dengan tulus meminta maaf."

Ia kembali menunduk dan melanjutkan, "Itu adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan bodoh. Saya minta maaf karena telah menimbulkan luka yang tidak bisa diperbaiki, dan saya akan menjalani sisa hidup saya dengan penebusan dosa."

7. Merasa Bersalah Pada Korban dan Keluarga

Taeil juga menambahkan, "Melihat kehidupan korban dan keluarga di sekitarnya hancur karena perbuatan saya, saya sadar betapa salahnya tindakan saya. Saya akan menghabiskan sisa hidup saya dengan menebus kesalahan, tidak akan pernah melakukan kejahatan lagi, dan hidup dengan lurus serta jujur."

8. Putusan Akhir Bulan Depan

Sidang pun ditutup setelah para terdakwa lain menyampaikan pernyataan penyesalan mereka. Seorang keluarga terdakwa bahkan terlihat menangis di ruang sidang sambil memohon keringanan kepada majelis hakim.

Putusan akhir untuk Taeil dan para terdakwa lain dijadwalkan akan dibacakan pada 17 Oktober mendatang.

Rekomendasi
Trending