8 Perbedaan Film 'FIFTY SHADES OF GREY' Dengan Novelnya

Penulis: Fitrah Ardiyanti

Diperbarui: Diterbitkan:

8 Perbedaan Film 'FIFTY SHADES OF GREY' Dengan Novelnya
FIFTY SHADES OF GREY/© Universal Pictures

Kapanlagi.com - SPOILER ALERTS
Mengubah sebuah buku atau novel menjadi sebuah film bukanlah perkara mudah. Termasuk sutradara Sam Taylor-Johnson yang menanggung beban berat sebagai pengarah film yang diangkat dari novel laris karya E.L. James, FIFTY SHADES OF GREY.
E.L. James punya banyak fans berat yang dengan ‘senang hati’ akan mem-bully siapapun yang melakukan penghinaan terhadap FIFTY SHADES. Tapi sepertinya posisi Sam cukup aman karena bisa dibilang ia cukup sukses mengangkat kisah Ana Steele dan Mr. Grey ke layar lebar dan membuatnya ‘layak’ untuk ditonton.
Sayangnya, pemotongan beberapa adegan atau cerita dalam novel ini membuat fans FIFTY SHADES kecewa. Tapi, untuk bisa dinikmati oleh orang banyak hal ini memang terpaksa dilakukan. Karena, tidak semua orang merupakan penggemar cerita-cerita erotis terutama BDSM bukan?
Bagi kalian yang suka membaca novel, mungkin kalian juga merasakan kekecewaan atas perbedaan novel TWILIGHT dengan filmnya, atau novel THE HUNGER GAMES dengan filmnya, atau komik THE WALKING DEAD dengan serial TVnya, bahkan novel EIFFEL I’M IN LOVE dengan filmnya yang sempat booming di tahun 2003. Sebenarnya ini hal yang biasa karena nggak mungkin film dapat menyamai novelnya dalam durasi yang sangat terbatas.
Berikut ini adalah 8 perbedaan antara novel dengan film paling laris minggu ini, FIFTY SHADES OF GREY. Bagi yang belum nonton, diharapkan untuk tidak membaca artikel ini karena banyak sekali bocoran filmnya di sini. Bagi yang sudah baca novel dan nonton filmnya, check these out!

1. Ana punya masalah dengan nafsu makannya

Ana punya masalah dengan nafsu makannya

Masalah eating disorder yang dialami Ana tidak terlalu ditampilkan dengan jelas dalam film. Padahal setelah satu ‘ronde meriah’ di ruang ‘penyiksaan’ milik Mr. Grey, Ana harus digendong lantaran ia terlalu lemah.

Di novelnya, masalah ini mendapatkan fokus yang cukup besar dan akhirnya membentuk image bahwa Ana adalah wanita yang lemah dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Terkadang, Christian Grey sampai harus menegurnya supaya mau makan agar ia tetap kuat (dicambuk beberapa ronde lagi).

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

2. Mr. Grey nggak pernah cari muka di depan Ayah Ana

Mr. Grey nggak pernah cari muka di depan Ayah Ana

Dalam novel, Christian Grey membuktikan bahwa dirinya adalah pria dengan banyak wajah. Ia berhasil menaklukkan Ayah Ana yang pendiam dengan mengajaknya ngobrol seputar kegiatan memancing. Namun, di filmnya mereka berdua hanya terlibat dalam sebuah obrolan singkat yang membuat kita kurang memahami dan tidak melihat sisi lain Mr. Grey.

3. Jose dan Kate punya peran yang kecil

Jose dan Kate punya peran yang kecil

Jose Rodriguez (Victor Rasuk) dan Kate Kavanagh (Eloise Mumford) mendapatkan porsi peran yang sedikit dalam film sehingga kita tidak terlalu mengenal mereka. Sebenarnya Kate punya peran yang cukup besar karena ia adalah orang yang membuat segalanya berawal. Ia juga berpacaran dengan Elliot Grey, kakak Christian.

Ia juga sangat curiga dengan kelakuan Christian Grey dan satu-satunya orang yang berani bertengkar dengannya. Sayangnya, kecurigaannya itu tidak terlalu banyak ditampilkan dalam film.

Jose Rodriguez adalah lelaki yang dianggap Christian sebagai si pembawa onar, dalam novel. Padahal sebenarnya ia adalah sahabat Ana yang memendam rasa suka padanya. Christian mengetahui hal ini dan di sini lah awal ketegangan mereka berdua dimulai.

4. Christian tak Nampak sebagai seorang stalker yang ‘sakit’

Christian tak Nampak sebagai seorang stalker yang ‘sakit’

Si ganteng yang sangat dominan dalam hubungannya dengan Ana tetaplah seorang stalker. Buktinya, ia menaruh curiga ketika Ana sedang pergi liburan bersama ibunya. Faktanya dalam novel, ia sering mengirim sms kepada Ana berisikan kalimat ‘Call Me’, bahkan ia memasangi kekasihnya itu dengan GPS supaya mudah dilacak. Dua kejadian ini tidak masuk di dalam film sehingga Christian belum mendapat predikat si stalker yang ‘sakit’.

5. Banyak plot yang membingungkan

Banyak plot yang membingungkan

Banyak plot-plot kecil ditampilkan dalam FIFTY SHADES namun tak mengarah kemanapun. Contohnya seperti ketika Ana terbang di kelas eksekutif untuk menemui ibunya. Faktanya dalam novel, Ana agak sedikit kebingungan saat Christian mewujudkan keinginannya ini. Begitu juga adegan ketika Christian mencuri celana dalam Ana yang membuatnya pergi ke makan malam tanpa memakainya.

Kita memang melihatnya mencuri celana dalam itu dan bertanya kepada Ana apakah ia merasa ada sesuatu yang hilang. Namun, filmnya tak pernah menampilkan betapa Ana sangat bingung dengan kehilangan itu.

6. Christian Grey tak pernah mencopot pembalut Ana

Christian Grey tak pernah mencopot pembalut Ana

Adegan yang paling diingat dalam novel erotis ini adalah saat Christian melepas pembalut Ana dan memaksanya bercinta ketika sedang menstruasi. Nampaknya, hal ini adalah yang paling dihindari oleh para filmmakers agar film ini lebih ‘layak’ tonton. Tak ayal, hilangnya adegan ini dalam film membuat banyak penggemarnya kecewa.

7. Tak ada adegan seks di boat house

 Tak ada adegan seks di boat house

Dalam novelnya, Christian berusaha merayu Ana agar mau ‘dicambuk’ lagi namun ia tak memahaminya. Christian yang sedang terbakar nafsu birahinya, kemudian mengajak Ana ke rumah peristirahatan milik orangtuanya dan memaksanya melayani apa yang menjadi ‘kesenangannya’ (yang pasti seks ala BDSM). Selain adegan tampon (pembalut), adegan ini juga banyak mengejutkan para pembaca. Sayangnya, para filmmakers sekali lagi belum berani memasukkannya dalam film.

8. Christian dan Ana tak pernah mendengarkan lagu Britney Spears di dalam mobil

Christian dan Ana tak pernah mendengarkan lagu Britney Spears di dalam mobil

Terdengar sepele, namun lagu-lagu Britney Spears ini punya arti buat Ana. Karena ini adalah awal baginya ‘berkenalan’ dengan mantan kekasih Christian yang menaruh playlist Britney Spears di dalam ipod milik Christian. Dalam filmnya, kebencian Ana hanya berfokus pada sosok Mrs. Robinson alias Elena Lincoln.

 

(Deddy Corbuzier buka suara terkait isu cerai, marah ke pihak Pengadilan Agama!)

Rekomendasi
Trending