1. Film Drama Rasa Komedi

Mengangkat kisah cinta Milly dan Mamet dalam balutan komedi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Ernest. Pasalnya ia harus menjaga komposisi humor dan drama dengan pas di film terbarunya nanti.

"Gue selama ini selalu berusaha jaga fifty fifty kurang lebihnya. Jadi di sini effortnya juga gitu sih, gimana gue bisa menjaga keseimbangan, tetap berasa dramanya tapi komedinya juga tetap padat dan nggak keteteran, semoga terasa nanti," jelas Ernest.

2. Tak Lagi Pakai Humor Seksis

© KapanLagi.com/Budy Santoso

Meski menjanjikan komedi segar khas Ernest namun untuk MILLY & MAMET, ayah dua anak ini sudah berjanji untuk tidak lagi memakai humor yang mengarah ke pelecehan seksual. Menurutnya ini adalah salah satu langkah yang bisa ia tempuh sebagai sineas untuk mengurangi angka pelecehan seksual di Indonesia.

"Sebenarnya kan humor seksis ini udah jadi bagian dari khasanah komedi, dari zaman dulu. Cuma menurut aku hanya karena kita biasa lakukan puluhan tahun bukan berarti ada sesuatu yang nggak bisa kita perbaiki. Sekarang aku juga belajar ternyata kekerasan seksual itu langkah paling awalnya ya cat calling, sekedar nyebut 'cewek' itu udah tergolong kekerasan seksual. Edukasi kayak gitu penting lah buat generasi sekarang," ujar Ernest Prakasa, saat ditemui di Kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/8).

3. Pakai Konsultan Komedi

Serupa seperti film besutan Ernest lainnya, di MILLY & MAMET, Ernest Prakasa akan tetap memakai beberapa komika baru untuk menyegarkan suasana. Namun, tentu saja, untuk mengatur alur komedi agar tidak kelewat batas, Ernest memakai jasa konsultan komedi.

"Konsultan komedi bantuin aku juga jagain biar improvisasinya nggak lari kemana-mana, jadi perannya penting banget sih. Bahkan sejak reading gue udah kasih lihat mana yang menurut lu jokes yang nggak lucu, yang masih bisa ditambah lagi," pungkasnya.