Menurutnya peran yang dimainkan menjadi tantangan sendiri termasuk rela menggundulkan kepalanya.
"Kalau sampai di botak sebenarnya enggak kaget, biasa. Saya ingin tunjukkan keseriusan untuk film ini," ujarnya, Kamis (30/6).
Dia menambahkan guna meresapi karakter yang diambil dari kejadian sebenarnya itu, dirinya membaca novel yang bersumber dari kejadian sebenarnya ini. Di antara yang dilakukan adalah banyak bertanya kepada teman atau keluarga.
"Film ini senang banget bisa memerankan sebagai Gita, anak yang nasibnya kurang beruntung dan harus melawan kankernya," lanjut cewek yang nongol ke dunia pada 14 November 1996 dan sempat berakting di sinetron Ulat Kepompong serta FTV itu.
Berakting di layar lebar sendiri baginya merupakan kali pertama. Untuk itu dia mengaku sedikit menemui kendala kala berakting. Lantas akankah dia berakting di film atau sinetron? Dinda tersenyum.
"Memang main film layar lebar meski tidak banyak makan waktu yang hanya 23 hari dan syutingnya juga kebanyakan di Jakarta. Berbeda dengan syuting sinetron dan saat shooting film ini aku ada kendala intonasi. Jadi aku sudah terbiasa main sinetron," pungkas remaja yang kini duduk di kelas 2 Homeschooling saat ditemui di Cilandak Town Square Jakarta Selatan.
(kpl/dis/faj)