Fakta Unik di Hari Perfilman Indonesia, Kamu Perlu Tahu

Penulis: Mahardi Eka Putra

Diperbarui: Diterbitkan:

Fakta Unik di Hari Perfilman Indonesia, Kamu Perlu Tahu
dok. Miles Production

Kapanlagi.com - Hari Film Nasional jatuh pada 30 Maret setiap tahunnya. Tak banyak yang tahu bahwa peringatan Hari Film Nasional didasarkan pada pembuatan film Indonesia oleh sineas Indonesia pertama di tahun 1962. Di tahun 2014, perfilman Indonesia telah berusia 64 tahun. Seiring dengan pertambahan usia, perfilman kita telah berkembang seperti sekarang ini.
Sebagai penikmat film Indonesia tentunya kamu perlu tahu beberapa fakta berikut ini. KapanLagi.com® telah merangkum beberapa fakta dalam bahasa yang ringan untukmu. Pastikan kamu membacanya.
Selamat ulang tahun perfilman Indonesia, jaya terus perfilman nasional.

1. Film Pertama Yang Hadir di Indonesia

Film Pertama Yang Hadir di Indonesia

Film pertama buatan sineas Indonesia memang baru pertama kali diproduksi pada tahun 1962, akan tetapi jauh sebelum itu masyarakat Indonesia sudah menikmati film dalam format layar lebar. Hanya saja pada era tersebut perfilman dikelola oleh orang Cina dan Belanda.

Banyak sumber menyebutkan bahwa film pertama yang ditayangkan di bioskop tanah air adalah LOETOENG KASAROENG (1926). Film bisu satu ini digarap oleh sineas asal Belanda G. Krugers dan L. Heuveldorf. Meski pembuatnya adalah sineas mancanegara, namun para pemain yang terlibat dalam film ini adalah aktor dan aktris dalam negeri.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

2. Film Pertama Indonesia

Film Pertama Indonesia

Pada 30 Maret 1950, film DARAH DAN DOA atau LONG MARCH OF SILIWANGI yang disutradarai dan diproduksi oleh orang asli Indonesia, Usmar Ismail memulai proses syutingnya. Pembuatan film ini dinaungi oleh Perfini (Perusahaan Film Nasional Indonesia).

DARAH DAN DOA bercerita tentang seorang tentara yang terlibat cinta lokasi dengan seorang pengungsi wanita Indo-Belanda dalam sebuah perjalanan ke tempat pengungsian.

Karena dibuat oleh sineas Indonesia dan juga mencirikan Indonesia, maka tanggal 30 Maret yang merupakan hari pertama syuting film ini dijadikan sebagai hari lahirnya film nasional. Pengambilan keputusan tersebut diambil pada 11 Oktober 1962 oleh Dewan Film Nasional yang melakukan konferensi dengan organisasi perfilman.

3. Era Keemasan Film Indonesia

Era Keemasan Film Indonesia

Perfilman Indonesia di tahun 1980an bisa dibilang menjadi era era keemasan. Pasalnya film Indonesia menjadi rajka di negeri sendiri. Salah satu film yang menandai era ini adalah franchise film CATATAN SI BOY. Selain cerita yang apik, film ini dibintangi oleh bintang-bintang muda yang terkenal seperti di antaranya Onky Alexander, Meriam Bellina, Lydia Kandou, Nike Ardilla, Paramitha Rusady, Desy Ratnasari, dan Didi Petet.

Memasuki akhir tahun 1990-an, perfilman Indonesia makin lesu dan terpuruk. Bioskop-bioskop yang ada di kota besar selalu dipenuhi oleh film produksi Hollywood. Maraknya sinetron dan tayangan televisi juga dianggap menjadi faktor lesunya perfilman nasional kala itu.

4. Siapa Sih Yang Tak Tahu AADC?

Siapa Sih Yang Tak Tahu AADC?

Mendobrak kelesuan perfilman tanah air, film ADA ADA DENGAN CINTA muncul di tahun 2002. Film percintaan remaja ini mampu menggairahkan perfilman Indonesia dan juga menarik minat penonton untuk kembali menyukai film Indoesia. Setelah muncul film garapan Rudi Soedjarwo ini, para sineas Indonesia berbondong-bondong menggarap film.

Saking fenomenalnya film satu ini, ADA APA DENGAN CINTA menjadi film cult di kalangan penikmat film Indonesia karena cerita, tokoh-tokohnya, serta dialog-dialognya yang memorable.

Hingga saat ini film Indonesia sudah mulai menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Setiap bulannya secara bergantian film bertema drama, komedi, komedi romantis, horor, horor seks, animasi, serta biografi muncul di bioskop.

5. Film Indonesia Terlaris

Film Indonesia Terlaris

Film apa yang menjadi film paling laris di perfilman Indonesia? Menurut data yang didapat dari  filmindonesia.or.id, film terlaris Indonesia adalah LASKAR PELANGI (2008). Adaptasi Riri Riza dari novel laris Andrea Hirata ini tercatat ditonton oleh 4.606.785 orang selama masa penayangannya. Keren bukan?

Beberapa film lain yang juga laris ditonton adalah AYAT-AYAT CINTA, HABIBIE & AINUN, serta 5 CM. Film-film tersebut banyak meraup keuntungan lewat penjualan tiketnya selema masa penayangannya. Film Indonesia tak kalah dengan film luar negeri bukan?

6. Film Indonesia Tembus Luar Negeri

Film Indonesia Tembus Luar Negeri

THE RAID memang dibuat oleh Gareth Evans yang adalah sineas manca negara, namun para aktor dan aktris dan kru film semua berasal dari dalam negeri. Publik luar pun menganggap film tersebut adalah film Indonesia.

Film laga tensi tinggi ini sukses mencuri perhatian di Sundance Film Festival dan juga dibeli hak edarnya oleh Sony Pictures Classic untuk diputar di Amerika Serikat. Bersiaplah menonton film sekuelnya yang sudah tayang di bioskop!

7. Larisnya Film Adaptasi

Larisnya Film Adaptasi

Tren perfilman Indonesia sekarang tak lain adalah adaptasi dari novel laris atau karya sastra laris tanah air. Beberapa film yang terbukti sukses karena mengadaptasi kisah dari buku atau novel laris adalah AYAT-AYAT CINTA, EIFFEL IM IN LOVE, PERAHU KERTAS, 5 CM, TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK, LASKAR PELANGI, dan yang terbaru adalah 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA.

Bukan tak mungkin bahwa adaptasi-adaptasi selanjutnya akan berbuah sama. Siapa yang sudah tak sabar menunggu adaptasi SUPERNOVA karya Dewi Lestari?

(Transformasi mencengangkan! Asri Welas sekarang terlihat makin cantik dan hot!)

(kpl/dka)

Rekomendasi
Trending