Korea Tak Seindah di Drama, Jerome Kurnia Pusing Cari Kerja dan Cinta dalam 'SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL'
Jerome Kurnia Kerja dan Ngejar Cinta di SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL. (credit: KapanLagi.com/Ratri)
Kapanlagi.com - Penantian panjang akan segera berakhir. Hanya tinggal menghitung hari, film SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL karya penulis dan sutradara Adriyanto Dewo dapat disaksikan langsung melalui bioskop di seluruh Indonesia mulai tanggal 5 Juni 2025 nanti. Film yang sempat menjadi pembuka untuk Jakarta Film Week 2024 ini dibintangi oleh lima bintang hebat meliputi Jerome Kurnia, Putri Marino, Jourdy Pranata, Kiki Narendra, hingga Lutesha.
Kisah dalam SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL berpusat pada perjalanan seorang karakter bernama Wyn yang hendak mencari tahu keberadaan kekasihnya, Dani, di Korea Selatan. Ia kemudian bertemu dengan Rey dan meminta pertolongan kepadanya dengan imbalan uang. Meski mula-mula menolak karena takut terlibat ke suatu masalah besar, sang lelaki pun mengiyakan permintaannya lalu membawanya menuju kediaman Anto–warga asal Indonesia yang sudah lama menetap di Negeri Gingseng dan sering mengulurkan bantuan terhadap banyak orang.
Rey digambarkan sebagai sosok imigran gelap asal Indonesia yang begitu rapuh isi hatinya dalam film hasil produksi Adhya Pictures dan Relate Films tersebut. Hal ini digambarkan amat menonjol melalui kebiasaannya menenggak minuman keras dan merokok agar mampu membuat pikirannya menjadi lebih tenang dari semrawutnya urusan duniawi yang mau tak mau harus dilewatinya demi bertahan hidup di negara orang. Tidak berhenti pada persoalan pekerjaan saja, percintaan turut menjadi salah satu hal yang membuatnya loyo.
Advertisement
1. Terjebak dalam Ruang Gelap Kehidupan
Menurut pengakuan Jerome Kurnia sendiri, karakter yang diperankannya memanglah memiliki lika-liku kehidupan yang tampak memprihatinkan. Ditinggal sosok istri yang sangat dicintai secara dadakan di usia muda membawa Rey ke dalam jurang kehampaan dan trauma berat sehingga ia harus menghadapi rasa sakit bertubi-tubi.
"Rey ini adalah orang yang sangat sensitif, dia bingung, 'Gimana, ya, caranya gua memproses ini semua?' Dia sama sekali nggak bisa bangun pagi. Dia liat rumahnya, dia keinget sama yang udah nggak ada. Dia jalan ke tempat dia biasanya belanja, orangnya nggak ada. Selalu keinget dan dia memutuskan suatu hari, 'Udah, gua nggak bisa di sini lagi. Gua harus pergi yang jauh.'" Ungkap Jerome pada sesi konferensi pers pada Senin (02/06/2025) di Metropole XXI, Jakarta Pusat.
Keputusan Rey untuk pindah ke Korea Selatan pun rupanya tak langsung membawa cahaya ke dalam hidupnya agar menjadi pribadi yang lebih baik. Hal yang justru terjadi adalah ia tetap terlelap dalam kegelapan karena belum sanggup berdamai dengan dirinya sendiri.
"Dia nggak pernah mencoba untuk meng-healing dirinya. Sampe ketika dia ketemu sama Wyn, di situ dia mulai merasa, 'Oh, mungkin di sini ada harapan lagi.'" Sambungnya saat menjelaskan latar belakang tokoh Rey.
2. Harapan Rey Untuk Bangkit Melanjutkan Hidup
Kehadiran Wyn di hadapannya secara tiba-tiba membuat Rey memiliki semangat untuk kembali bangkit meneruskan apa yang sudah seharusnya dilalui sehari-hari: Hidup. Walaupun ia sendiri belum pasti apakah perempuan itu memanglah orang yang tepat atau cocok dengannya, Jerome berpendapat bahwa karakter yang diperankannya ini yakin jika kesempatan melanjutkan hidup dengan warna baru telah datang kepadanya melalui Wyn.
"Sebetulnya, yang dia (Rey) lihat dari Wyn itu dia juga nggak tau (apa). Karena dia tidak mencari Wyn, (melainkan) Wyn itu dateng kepada dia--mungkin dikirim Tuhan atau alam semesta. Tiba-tiba mereka bertemu dan dia merasa, 'Loh, kok ada perasaan yang timbul lagi? Kok gua bisa mulai merasa (sesuatu) lagi?' Apakah itu cinta? Apakah itu kenangan dari masa lalunya? Dia nggak tau (apa arti itu semua), tapi dia merasa, 'Gua harus geserkan energi gua kepada si Wyn lagi.'" Tutur Jerome Kurnia.
3. "Johatsu", Inspirasi Utama Pengembangan Alur Cerita
Adriyanto Dewo membeberkan bahwa inspirasi terbesar untuk film SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL datang dari pengalaman dan perasaannya usai membaca sebuah artikel mengenai "johatsu". Fenomena ini dideskripsikan sebagai suatu episode ketika seseorang hendak meninggalkan identitas lamanya dan terus menjalani kehidupan menggunakan jati diri baru, mulai dari nama, perawakan tubuh, hingga sifat yang dimiliki.
Pada tahun 60-70an, "johatsu" digunakan oleh para pasangan yang memiliki hubungan kurang harmonis. Demi menghindari perceraian formal, maka salah satunya dari mereka memutuskan untuk melakukan pergi jauh dan mengganti identitas pribadi secara keseluruhan--layaknya seseorang yang baru saja lahir ke dunia.
"Setelah riset, ya (jadi) lumayan tau ternyata "johatsu" nggak cuma di Jepang, (tetapi) di Korea juga ada, di Amerika juga ada, Eropa juga ada. Karena baca artikel itu (saya) jadi kepikiran, 'Apa sih rasanya orang yang ditinggalin? Apakah mereka punya usaha buat nyari si orang yang ilang ini?' Jadi kepikiran sebenernya hubungan antarmanusia, khususnya percintaan itu butuh profound goodbye atau nggak, gitu." Ujar sang penulis naskah sekaligus sutradara.
4. Korea Selatan Tidak Secerah yang Ada di Drama
Faktanya, apa yang terpampang dalam kehidupan nyata di Korea Selatan tidak sepenuhnya sesuai dengan tayangan drama-drama populer setempat. Melalui film SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL, Adriyanto bersama sang sinematografer berupaya mengupas di balik cerahnya negara tersebut walaupun hanya mengandalkan tripod dan kamera tanpa peralatan profesional lainnya.
"Karena yang kita lihat kan biasanya di K-Drama itu bright. Cuman, di sini pas kita riset itu rasanya malah di balik gemerlap lampu-lampu ini tuh saya ngerasanya kesepian, gitu. Jadi, feeling itu yang kita coba ambil dari set-set (di) Korea, khususnya Seoul, Dangjin, dan Seosan." Timpal Adriyanto Dewo.
5. Sinopsis SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL
Wyn (Putri Marino) nekat pergi seorang diri ke Korea Selatan demi mencari jejak kekasihnya, Dani (Jourdy Pranata) yang mendadak pergi begitu saja dari hadapannya. Setibanya di sana, ia bertemu dengan seorang pekerja asal Indonesia bernama Rey (Jerome Kurnia) yang secara kebetulan sempat tinggal di kota di mana sang kekasih berada sekarang. Lelaki itu pun setuju untuk membantunya hanya dengan upah berupa dibelikan tiket bus dan minuman keras.
Perjalanan Wyn dan Rey demi menemukan Dani tidaklah mudah. Bahkan, Anto (Kiki Narendra) yang memiliki jejaring luas dengan warga Indonesia yang menetap di Korea Selatan pun kesulitan untuk memperoleh informasi terkait keberadaannya. Dugaan mengenai ia mengubah segala identitasnya begitu menginjak tanah Korea Selatan pun muncul di benak ketiga orang itu.
Di samping misinya membantu Wyn, Rey harus segera mencari pekerjaan baru demi bertahan hidup. Ia kemudian bertemu dengan Vanya (Lutesha), sosok yang sering kali memberikan pekerjaan kepada orang Indonesia di Negeri Gingseng tersebut. Meski Rey pernah berhasil kabur dari lingkaran kejam penuh pemerasan dari sang ketua gangster, pria itu merasa tak punya opsi lain selain kembali mendatanginya.
Kisah tentang ghosting, tuntutan memberi closure terhadap apa yang belum benar-benar usai, melalui momen kehilangan, pengorbanan, perlawanan, hingga toxic relationship tersajikan dengan apik dalam film SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL. Namun, hidup tetap berjalan bagaimana pun hal yang terjadi di sekitar--konsekuensi dari segala yang dituai pastinya akan muncul di kemudian hari. Mau tak mau, perlu adanya sisa ruang di hati agar siap mengucapkan "Sampai Jumpa" atau "Selamat Tinggal" kepada siapa saja.
Cek Yang Lain Juga, Yuk!
Lepas dari Peran Pelakor, Davina Karamoy Jadi Fotografer Untuk Film 'TAK INGIN USAI DI SINI'
Cuma Untuk Mobilisasi Peralatan, Film 'JODOH 3 BUJANG' Butuh Biaya Rp 1,2 Miliar
Tak Hanya Drama, Komedi Segar dan Durasi Panjang Jadi Daya Tarik Film 'LA TAHZAN'
Hanung Bramantyo Ungkap Tantangan Izin ke Zaskia Adya Mecca demi Garap Film 'GOWOK: KAMASUTRA JAWA'
Devano Danendra Beberkan Tantangan Main Film 'GOWOK: KAMASUTRA JAWA', Belajar Bahasa Ngapak dan Jadi Priyayi Jawa
(Rumah Orangtua Wardanita Mawa Kebanjiran di Sumatera Utara, Foto Nikah Jadi Sorotan.)
Berita Foto
(kpl/rtr)
Advertisement
