1. Rating Terendah di IMDb

Film "MERAH PUTIH: One For All" berhasil menggeser "A Business Proposal" sebagai film dengan rating terendah di IMDb. Hal ini menjadi perhatian karena "A Business Proposal" merupakan drama Korea, bukan film Indonesia.

Dengan rating 1.0, film ini menjadi sorotan di media sosial dan banyak yang menyebutnya sebagai aib nasional. Beberapa ulasan di IMDb bahkan mengkritik kualitas animasi, efek visual, dan pengisi suara yang dianggap sangat buruk.

2. Kritik dan Respon Penonton

Sejak sebelum rilis, film ini sudah menuai kritik pedas dari penonton. Banyak yang menilai bahwa kualitas animasi dan plot film ini sangat mengecewakan, bahkan poster film pun disebut sebagai bencana.

Beberapa penonton menyatakan bahwa film ini tidak layak disebut sebagai film, dan banyak yang berharap agar kualitas perfilman Indonesia bisa lebih baik di masa depan.

3. Reaksi Sutradara dan Rencana Ke Depan

Di tengah kritik yang membanjiri, sutradara Endiarto justru merasa puas dengan hasil karyanya. Ia menyatakan bahwa film ini sudah sesuai dengan ekspektasi pribadinya dan berencana untuk menjadikannya proyek tahunan.

Endiarto bahkan mengumumkan rencana untuk membuat sekuel setiap tahun pada momen HUT Kemerdekaan RI. Ia berharap film ini bisa terus disaksikan oleh generasi mendatang.

4. QNA

Apa rating film MERAH PUTIH: One For All di IMDb?
Film MERAH PUTIH: One For All mendapatkan rating 1.0 di IMDb.

Siapa sutradara film MERAH PUTIH: One For All?
Film ini disutradarai oleh Endiarto dan Bintang Takari.

Apa tema cerita dari film MERAH PUTIH: One For All?
Film ini mengisahkan delapan anak yang berjuang menjaga bendera pusaka menjelang upacara 17 Agustus.

Apa rencana sutradara untuk film ini ke depannya?
Sutradara Endiarto berencana menjadikan film ini proyek tahunan yang akan hadir setiap 17 Agustus.