1. Sangat Menikmati

Muzzaki Ramdhan © instagram.com/muzakki.ramdhan

Film LITTLE REBELS CINEMA CLUB bercerita tentang Doddy, seorang anak berusia 14 tahun yang meminjam handycam milik kakaknya, Anji, untuk membuat film zombie bersama teman-temannya. Berlatar tahun 2008, film ini menghidupkan nostalgia bagi generasi yang akrab dengan budaya pop dan handycam pada masa itu.

Muzzaki mengaku sangat menikmati proses pembuatan film pendek ini. Bahkan, pengalaman syuting yang singkat justru membuatnya merasa lebih terhubung dengan dunia film pendek.

"Aku suka banget prosesnya, dari reading sampai syutingnya yang cuman satu hari aja, tapi dalam banget," kata Muzzaki.

Film ini ternyata diproduksi pada tahun lalu, namun antusiasme Muzzaki terhadap film pendek tidak luntur. Ia bahkan mengaku ingin kembali terlibat dalam produksi film pendek lainnya.

"Ini syutingnya tahun lalu, dan aku pengen lagi main short movie," ungkapnya.

2. Penuh Tantangan

LITTLE REBELS CINEMA CLUB merupakan salah satu dari tiga film pendek yang dihasilkan melalui program Secinta Itu Sama Sinema (SISS) oleh MAXStream Studios. Program ini memilih tiga film dari 442 proposal yang masuk untuk diproduksi dan ditayangkan di ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024.

Dua film pendek lainnya adalah Film Wajib Tonton Sebelum Mati karya Razny Mahardhika, yang menceritakan perjuangan Kino menghadapi kehilangan setelah membuat rekaman terakhir untuk YouTube bersama istrinya dan sahabatnya, serta Final Draft karya Hannan Chintya, yang menggambarkan dilema seorang editor film yang harus menghapus aktor penting atas permintaan investor.

Melalui pengalaman membintangi LITTLE REBELS CINEMA CLUB, Muzzaki semakin yakin bahwa film pendek adalah medium yang menarik dan penuh tantangan. Ia berharap bisa terus mengeksplorasi karier aktingnya, terutama di proyek-proyek film pendek lainnya.