‘Pak Raden’ Film Boneka SI UNYIL Raih Anugerah Kebudayaan
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Masing ingat film SI UNYIL?, tentu masih ingat karakter Pak Raden yang bersuara berat dan berkumis tebal. Pengisi suara 'Pak Raden', Suyadi meraih penghargaan Anugerah Kebudayaan 2004 dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang akan diserahkan pada Senin, 19 Desember 2005, di Balairung Sapta Pesona Depbudpar, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Kini berkarya sebagai ilustrator buku anak, 'Pak Raden' menerima penghargaan tersebut atas karyanya yang dianggap telah mewarnai pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di tanah air.
"Penghargaan ini merupakan apresiasi pemerintah kepada para penyair, dramawan, komponis, koreografer, penulis buku, ahli tradisi, perancang busana dan budayawan di Tanah Air, baik yang masih hidup maupun yang sudah almarhum, atas jasa dan pengabdian mereka kepada masyarakat lewat karya masing-masing," kata Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film, Sri Hastanto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Suyadi mengaku pernah merasa malu dengan profesinya sebagai seorang ilustrator buku anak, sampai pada suatu saat ia bertemu dengan seorang pakar sastra-anak asal Perancis.
"Waktu itu ia berkata, ilustrasi untuk buku anak adalah wilayah spesial dalam dunia seni, jangan dianggap remeh," kata Suyadi sambil tertawa khas 'Pak Raden'.
Ucapan pakar sastra-anak tersebut masih diingat oleh salah seorang pengisi suara film boneka anak-anak yang sangat dikenal tahun 1980-an tersebut.
Selain itu, Suyadi mengatakan bahwa ia masih bertahan menjadi ilustrator buku anak adalah karena rasa cintanya kepada dunia anak.
"Saya mencintai dunia anak-anak dan saya akan terus berkarya untuk anak-anak meskipun hanya di balik layar," katanya.
Selain Suyadi, penerima Anugerah Kebudayaan 2004 lainnya adalah Soekanto SA (Depok) dan Bambang Joko Susilo (Bekasi) yang merupakan penulis buku anak.
Dalam acara tersebut juga diserahkan penghargaan Satya Lancana Kebudayaan 2004 kepada sepuluh seniman yaitu Putu Wijaya, Remy Sylado, Suka Hardjana, Abdul Hamid Jabbar (almarhum), Nortier Simanungkalit, Hj. Andi Siti Nurhaeni Sapada, H.A. Muhammad Rum, Edward Hutabarat, Mursal Esten (almarhum), dan Bambang Hasrinuksmo (almarhum).
Hadiah Seni (berdasarkan Kepmen Budpar 2004) juga akan diserahkan kepada empat tokoh dari berbagai daerah, yakni Ahyar Adam (Sumatera Barat), Muhamad Salim (Makassar), Yufen Afonsius Biakai (Jayapura) dan I Libertus Ahie (Kalimantan Barat).
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
(*/dar)
Darmadi Sasongko
Advertisement