Penulis 'Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur!' Tak Percaya Hanung Bramantyo Mau Adaptasi Novelnya Menjadi Film

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Penulis 'Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur!' Tak Percaya Hanung Bramantyo Mau Adaptasi Novelnya Menjadi Film
Hanung Bramantyo Mau Adaptasi Novel 'Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur!' Menjadi Film © KapanLagi.com/Adi Abbas Nugroho

Kapanlagi.com - Novel kontroversial berjudul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M. Dahlan terbit pertama kali pada tahun 2003. Dua puluh tahun kemudian hadir versi film di bawah bendera MVP Pictures yang dibesut oleh Hanung Bramantyo dengan tajuk TUHAN, IZINKAN AKU BERDOSA.

Muhidin mengaku tak percaya Hanung mau meminang novelnya menjadi sajian film. Karena dia sebagai penulis saja sempat bersembunyi bertahun-tahun lantaran tak bisa menghadapi kemarahan banyak pihak yang kontra. Bagaimana nanti ketika film tayang secara luas di bioskop.

"Waktu Hanung meminang buku ini saya bilang berani bener. Karena saya anggapnya dulu cuma bikin kisah cinta. Saya sadar setelah minggu pertama buku saya diluncurkan. Apa yang saya lakukan? Ya, sembunyi. Saya sembunyi karena nggak bisa menghadapi massa yang sebanyak ini. Saya seperti komunis yang dimusuhi," kata Dahlan dijumpai di Empire XXI, Yogyakarta, Jumat (1/12/2023).

1. Alasan Judul Novel dan Film Berubah

Dalam versi filmnya yang diproduseri oleh Raam Punjabi, judul alami pergantian menjadi TUHAN, IZINKAN AKU BERDOSA. Keputusan kreatif tersebut dipilih Hanung Bramantyo karena terjadi banyak perubahan dari novel ke film.

"Kenapa berbeda judulnya? Karena endingnya kita ubah. Kita bablaskan saja. Makanya nggak fair kalau kita pakai judul yang sama. Novel sama film pada intinya tidak bisa di-copy paste gitu aja, jadi sebaiknya memang harus dipisah, dibedakan. Saya coba menghargai karya sastranya," tutur Hanung pada kesempatan yang sama.

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

2. Jokowi Hargai Demokrasi Keterbukaan

Hanung Bramantyo mengungkap pikiran mengadaptasi novel ini menjadi film muncul saat masa pandemi. Ketika dia membaca ulang buku tersebut, dia merasa novelnya bisa diadaptasi di masa sekarang.

"Punya niat untuk memfilmkan pada saat pandemi nggak tahu mau ngapain lalu baca ulang buku ini. Saya rasa kok pas untuk difilmkan sekarang, situasinya juga mendukung. Pak Jokowi demokrasi keterbukaan itu dihargai dan ormas-ormas sudah dikandangkan. Jadi ini saatnya kita untuk ngomong secara personal!" tandas Hanung.

(AYO JOIN CHANNEL WHATSAPP KAPANLAGI.COM BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATE DAN BERITA TERBARU SEPUTAR DUNIA HIBURAN TANAH AIR DAN JUGA LUAR NEGERI. KLIK DI SINI YA, KLOVERS!)

(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)

Rekomendasi
Trending