1. Judul Dianggap Sangat Festival

Setelah syuting film selesai pada November 2020, masalah lain datang terkait penggunaan judul. Pemakaian tajuk SEPARUH PURNAMA rupanya sempat dianggap sebagai film festival. Padahal Leni Lolang tidak meniatkan ke arah sana.

"Memang tidak mudah memilih judul sebuah film. Awalnya SEPARUH PURNAMA, seiring perjalanan waktu, delapan puluh persen orang bilang 'Ini film festival ya?'. Sementara saya sebagai produser tidak mau film ini hanya festival, maunya film berbicara pada masyarakat, kita ngobrol, kita punya visi bahwa orang harus tahu cerita ini. Kalau festival ya hanya orang dalam lingkup itu saja. Ini bukan film festival," tutur Leni pada kesempatan yang sama.

Setelah berbagai macam pertimbangan, disepakati memakai judul CINTA BETE. "Seberat itulah judul SEPARUH PURNAMA. Akhirnya kita pilih beberapa judul dan jadilah CINTA BETE. Dari awal sudah kita antisipasi, pasti masyarakat di Jakarta bilangnya cinta bete (bosan). Itu sudah dipikirkan dari awal. Dari sini kita ajak penonton jangan judge dulu, tonton dulu baru tahu," tuntas Leni.

2. Menjadi Seorang Pastor

CINTA BETE berkisah tentang cerita gadis bernama Bete Kaebauk yang sejak SMP menyukai temannya bernama Emilio. Meski sama-sama suka, sayangnya Emilio memilih untuk sekolah seminari dan dididik menjadi seorang pastor.

Film ini dibintangi Daniella Tumiwa serta Hana Malasan sebagai Bete remaja dan dewasa, lalu Adam Farrel serta Marthino Lio sebagai Emilio kecil dan dewasa. Turut diramaikan Djenar Maesa Ayu, Otig Pakis dan Yoga Pratama.