Kapanlagi.com - Sebelum menjadi film TOILET BLUES, ternyata naskah film ini sering berganti-ganti judul. Awalnya di tahun 2011 Dirmawan Shirley melanjutkan, jika Film ini terinspirasi sajak WS Rendra ini berjudul MARIA BUKAN PERAWAN. Pengendapan naskah oleh sutradara Dirmawan Hatta dan penulis naskah Adam Herdanto membuat film ini bermetamorfosis menjadi TOILET BLUES.
“Saya mulai menulis naskah tahun 2009, berganti-ganti judul. Awalnya berjudul MARIA BUKAN PERAWAN di tahun 2011. Cukup lama mengendap dalam pikiran saya,” ujar Dirmawan Shirley di Grand Indonesia, Jakpus, Rabu (2/7).

screening film Toilet Blues. @KapanLagi.com®/Budy Santoso

Dirmawan Shirley melanjutkan jika Film ini terinspirasi sajak WS Rendra yang berjudul Nyanyian Angsa ini bercerita tentang seorang pelacur yang selalu ditolak. Sampai pada akhirnya ada seorang pria yang menerimanya.
“Tentang seorang pelacur yang ditolak di mana-mana. Sampai seorang pria mau menerimanya dan terjadi penyatuan. Dalam tafsir saya lelaki itu Yesus,” paparnya.
Lewat film ini pula Dermawan ingin mengutarakan kegelisahan sosialnya tentang persoalan negeri. Ia melihat pemerintah kurang bisa mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat.
"Kami mencoba membuat gestur dan tafsir tertentu di agama Katolik untuk menjawab persoalan kekinian. Tentang pemimpin yang sibuk membicarakan surga dan neraka. Tapi saat dihadapkan dengan persoalan riil mereka tak mampu mengatasi,” jelasnya. 
TOILET BLUES mengisahkan perjalanan seorang calon pastor dan seorang gadis yang minggat dari rumahnya. Perjalanan mereka menjadi upaya pelarian dari jalan hidup yang mereka masing-masing yang mereka lakoni.