AI dan Trailer 'Bajakan' yang Menjamur, dari Teori Fans hingga Pengaruh ke Film Asli

Penulis: Tantri Dwi Rahmawati

Diterbitkan:

AI dan Trailer 'Bajakan' yang Menjamur, dari Teori Fans hingga Pengaruh ke Film Asli
© instagram.com/marvelstudios

Kapanlagi.com - Dalam beberapa tahun terakhir, jagat maya dipenuhi oleh kemunculan trailer-trailer 'bajakan' alias fan-made yang menjamur di berbagai platform, terutama YouTube. Di awal kemunculannya, pembuat konten biasanya menyusun trailer palsu dengan cara menjahit adegan-adegan dari berbagai film berbeda yang masih dalam satu semesta.

Misalnya, jika hendak membuat trailer palsu untuk film Avengers: Secret Wars, mereka akan mengambil potongan-potongan dari Iron Man, Spider-Man: Homecoming, Thor: Ragnarok, hingga Doctor Strange. Meski tidak otentik, trailer semacam ini mampu menipu banyak penonton karena disusun secara sinematik dan terasa masuk akal.

1. Trailer Palsu

Fenomena ini kemudian berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Kini, AI generatif seperti deepfake dan text-to-video (seperti Sora atau Runway ML) memungkinkan pembuat konten untuk memproduksi adegan sepenuhnya baru yang tidak pernah ada di film manapun.

Hal ini memberikan ruang kreatif yang lebih luas untuk menciptakan trailer palsu yang tampak nyata. Bahkan, wajah dan suara aktor bisa dimanipulasi agar seolah benar-benar sedang membintangi film tersebut. Dilansir dari The Verge, AI telah banyak digunakan oleh kreator untuk membuat cuplikan visual yang terlihat meyakinkan dan menyebar viral di internet.

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

2. Berdasarkan Teori Penggemar

Berdasarkan Teori Penggemar

Menariknya, banyak dari trailer palsu ini tidak dibuat sembarangan. Para kreator sering menyusun plot berdasarkan teori penggemar yang ramai diperbincangkan di forum-forum seperti Reddit, atau bahkan rumor yang belum dikonfirmasi dari media hiburan.

Tujuannya jelas yakni untuk memancing klik dan mendulang views dari penonton yang penasaran. Konten semacam ini disebut “speculative content” dan biasanya dirancang agar sesuai dengan ekspektasi para penggemar. Tak heran jika engagement dari video seperti ini cukup tinggi, terutama saat menjelang rilis film blockbuster.

Secara statistik, trailer palsu berbasis teori atau rumor ini mampu menghasilkan jumlah penayangan yang fantastis. Video trailer Avengers: Secret Wars buatan penggemar yang sepenuhnya palsu pernah mencetak lebih dari 20 juta views dalam waktu beberapa minggu saja.

3. Strategi Monetisasi

Strategi Monetisasi

Kreator konten seperti Stryder HD, TeaserPRO, dan KH Studio dikenal rajin memproduksi trailer semacam ini dengan kualitas tinggi. Mereka bahkan menyisipkan narasi dan logo Marvel agar semakin meyakinkan. Menurut Business Insider, konten trailer palsu menjadi salah satu strategi monetisasi YouTube yang cukup menggiurkan karena mampu menggaet penonton secara masif.

Dampaknya pun mulai terasa dalam dunia perfilman, terutama di Hollywood. Salah satu kasus paling mencolok adalah film Spider-Man: No Way Home (2021), di mana sutradara Jon Watts secara terbuka mengakui bahwa banyak teori fans yang tersebar luas di internet memengaruhi proses penyuntingan akhir film.

4. Belum Rambahi Perfilman Indonesia

Belum Rambahi Perfilman Indonesia

Dalam wawancaranya dengan The New York Times, Watts mengatakan bahwa beberapa adegan yang semula tidak direncanakan akhirnya dimasukkan karena terlalu banyak permintaan dan spekulasi dari penggemar yang sudah terbentuk jauh sebelum film rilis.

Meski belum terlalu kentara di industri perfilman Indonesia, potensi pengaruh konten AI dan teori penggemar ini bukan tidak mungkin akan menular ke Tanah Air. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna media sosial dan penonton film yang aktif berdiskusi online, para kreator konten lokal juga mulai mencoba membuat versi trailer fiksi untuk film Indonesia.

Namun hingga kini, pengaruhnya belum sampai ke tahap di mana sineas mengubah alur film karena tekanan dari spekulasi daring. Meski begitu, melihat tren global, bisa jadi hal serupa akan terjadi di masa depan perfilman Indonesia.

(Deddy Corbuzier buka suara terkait isu cerai, marah ke pihak Pengadilan Agama!)

Rekomendasi
Trending