FILM INTERNASIONAL

'JOKER' Dapat Pujian di Venice Film Festival, Ini 10 Fakta Unik Pembuatannya

Selasa, 03 September 2019 14:17 Penulis: Dhimas Wahyu Nugroho

Film JOKER ©Warner Bros Studio

Kapanlagi.com - Film terbaru Warner Bros bersama DC Comics, JOKER baru saja diputar di Venice Film Festival, Sabtu (31/8/2019) kemarin. Film yang diperankan oleh Joaquin Phoenix ini sukses membuat penonton terpukau. Pujian demi pujian untuk film JOKER terus bermunculan.

Film yang bakal tayang di bioskop seluruh dunia pada Oktober 2019 ini sama sekali tak ada di dalam komik DC. Narasi dari cerita ini adalah murni dari penulis naskah dan sutradara film.

Berbagai fakta menarik pun muncul seiring dengan pujian kepada film JOKER. Fakta-fakta menarik pun terus bermunculan seiring dengan antusias para penonton yang sudah tak sabar menunggu kehadiran supervillain ini pada Oktober 2019 nanti.

Nah, sebelum menonton filmnya, simak dulu beberapa fakta-fakta menarik seputar pembuatan film JOKER. Simak ulasannya di sini!

1. Arthur Fleck Susah Untuk Mengutarakan Sesuatu

Pada adegan awal, Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) bertemu dengan pekerja sosial, yang memintanya untuk menemani ngobrol. Namun, percakapan pun tak berjalan lancar.

Joaquin Phoenix menjelaskan, jika karakter Joker ini adalah orang yang sangat susah untuk mengutarakan sesuatu.

"Arthur selalu berjuang dengan apa yang ingin ia katakan dan bagaimana ia mengatakannya," kata Joaquin Phoenix dikutip dari catatan produksi Warner Bros.

2. Joker Seorang Pendiam

Sutradara Todd Phillips beberapa kali memberikan catatan tentang sosok Arthur Fleck ini. Sebelum menjadi Joker, Arthur adalah orang yang selalu berusaha untuk menjadi apa yang diinginkan orang lain.

Salah satu untuk menjadi sosok yang diinginkan orang lain dengan cara tak banyak berinteraksi dengan orang lain.

"Saya akan menjadi orang yang Anda inginkan. Saya akan menjadi layak, saya akan naik bus dan duduk di sini dengan tenang dan tidak berinteraksi, 'dan sebagainya," ujar sutradara Todd Phillips.

3. Sisi Kompleks Arthur Fleck

Sebenarnya, sosok Arthur ini adalah orang yang komplek. Ia mengikuti stand up comedy, salah satu liburan impiannya adalah menonton penampilan komika lain, yang nantinya ia pelajari dan akan ia terapkan pada leluconnya saat stand up nanti.

Ia berharap dengan meniru mimic atau guyonan yang sudah ia serap dari penampilan komika lain akan berakhir dengan tepuk tangan meriah dari penonton. Namun, sayang hal tersebut pun tak berhasil. ternyata Arthur memiliki pandangan yang berbeda tentang humor yang sedang trend saat itu.

"Sayangnya, bagaimana dia melihat dunia, dan terus terang, apa yang dia pikir lucu tidak benar-benar berhasil," jelas Phoenix. "Dia tidak mengerti jenis humor mereka dan dia juga tidak bisa menirunya," sambungnya.

4. Mulai Berubah Menjadi Joker

Usaha keras yang dilakukan Arthur ternyata tak membuahkan hasil. Daripada mendapat tepuk tangan dan tawa meriah dari penonton, justru leluconnya berbalik kepadanya.

Merasa terbuang, jati diri Arthur yang sebenarnya mulai meronta dan keluar sedikit demi sedikit.

"Selalu ada bagian dalam dirinya yang harus berusaha untuk jujur pada dirinya sendiri, kepada siapa dia menjadi, dan selama jalan cerita kita melihatnya keluar, sedikit demi sedikit." tandas Todd Phillips.

5. Gotham adalah New York Era Masa Lalu

Untuk meningkatkan pergolakan batin Arthur, Todd Phillips membuat set latar sedemikian rupa dengan estetika dan seotentik mungkin. Lingkungan yang dibuat pun sangat mewakili kehidupan Arthur.

Dalam catatan produksi yang dirilis Warner Bros, Phillips mengatakan jika set Gotham pada tahun ini terinspirasi dengan kota New York masa lalu. Kota kotor, kekerasan di mana-mana, korup dan gelap.

"Dunia JOKER ini, sebuah Gotham yang bukan New York melainkan kota urbannya yang gelap, berpasir, dan tangguh dengan akar di masa lalu kita bersama," kata Mark Friedberg selaku desainer produksi film JOKER.

6. Syuting di Beberapa Lokasi di New York

Terinspirasi dari New York masa lalu, tentu banyak bangunan dan tempat lokasi syuting pun dibuat semirip mungkin, tapi tak kehilangan sisi Gotham-nya.

Beberapa lokasi atau bangunan yang dipakai syuting ini, seperti Harlem Metropolitan Hospital yang menjadi Arkham State Hospital. Selain itu, mereka memilih Newark, salah satu kota di New Jersey untuk membangun Ghotam Square dan Jersey City.

Untuk membantu mendandani Gotham Square di Newark, Mark Friedberg bekerja sama dengan senima lokal untuk membuat mural di sepanjang dinding Gotham Square. Di mana, mural tersebut sangat mencerminkan kondisi kota Gotham saat itu.

7. Banyak Set di Luar Ruangan

Dikatakan oleh Todd Phillips, film ini banyak mengambil gambar di luar ruangan. Kebanyak dari aksi Joker memang dilakukan di tempak publik, seperti mall, stasiun, dan beberapa tempat berkumpulnya orang-orang.

Seperti yang dungkapkan oleh Phillips, dirinya yang sangat mengenal kota Manhattan, dan ini menjadi salah satu alasan dari sutradara untuk lebih banyak mengambil adegan di luar.

8. Gunakan Kamera 65 Alexa

Sutradara fotografi (DoP), Lawrence Sher mengatakan, selama syuting film ini ia menggunakan kamera 65 Alexa. Menurutnya, pengambilan gambar dengan kamera ini akan memunculkan kedalaman gambar.

Misalnya, ketika arthur berada di sebuah keramaian, dengan kamera ini akan memunculkan karakter dan kedalaman dari sisi Arthur tersebut. Nah, untuk informasi, kamera 65 Alexa ini dibanderol dengan harga di atas Rp 100 juta lho.

9. Kostum Desainer Teman Joaquin Phoenix

Desain kostum di film JOKER ini dikerjakan oleh Mark Bridges. Mark juga adalah teman dari Joaquin Phoenix yang sebelumnya juga pernah membuat desain kostum untuknya di film THE MASTER dan INHERENT VICE.

Pengerjaan kostum JOKER untuk Joaquin ini membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Apalagi dengan perubahan Joaquin yang semakin kurus, karena harus menurunkan berat badannya sebanya 25 kg.

10. Kostum Joker

Pada adegan awal, Arthur digambarkan bekerja sebagai seorang badut penghibur. Namun, seiring dengan diskriminasi yang ia terima, jati dirinya pun perlahan mulai muncul. Dan jati dirinya yang asli adalah Joker tersebut.

Kostum warna-warni yang dipakai Joker kala beraksi adalah kostum badut yang dipakai oleh Arthur saat bekerja. Bedanya, jika sebelumnya Arthur mengenakan topeng, ketika menjadi Joker ia melukis wajahnya.

(kpl/dim)

REKOMENDASI
TRENDING