Kelebihan dan Kekurangan Film 'SPEAK NO EVIL', Cerita Bikin Frustasi Tapi Penuh Kejutan!
Diterbitkan:

(Credit: www.imdb.com)
Kapanlagi.com - Ditulis oleh: Adristi Putri Febrianti
Kalimat "Jangan berekspektasi lebih" mungkin muncul di benak KLovers saat menonton film SPEAK NO EVIL di awal cerita. Beberapa adegan tampak terlalu dramatis, yang membuat sebagian penonton merasa kesal atau frustrasi.
Namun, pandangan tersebut mulai berubah saat film memasuki babak ketiga. Ketika Patrick Field (James McAvoy) mulai memperlihatkan karakter jahatnya dengan jelas, cerita mulai menarik perhatian dengan intensitas yang lebih tinggi.
Berikut, intip ulasan tentang kelebihan dan kekurangan film SPEAK NO EVIL, yang menawarkan pandangan mendalam tentang aspek-aspek yang berhasil dan yang kurang efektif dalam film tersebut.
Advertisement
1. Cerita yang Bikin Frustasi Tetapi Penuh Kejutan
Seperti yang telah dijelaskan, alur cerita pada babak pertama dan kedua dari film ini mungkin membuat beberapa penonton merasa enggan untuk memiliki ekspektasi yang tinggi. Banyaknya percakapan yang membosankan, dialog komedi yang seharusnya menghibur malah terasa canggung, serta adegan-adegan yang tampak berlebihan dapat membuat penonton merasa frustrasi.
Namun, segalanya berubah drastis ketika film memasuki babak ketiga. Saat karakter Patrick semakin menunjukkan sifat jahatnya, pandangan awal penonton yang skeptis mulai memudar. Alur cerita yang sebelumnya lambat mulai bergerak dengan cepat, dan berbagai adegan yang tampak dramatis kini menjadi lebih menarik karena dihadirkan dengan berbagai kejutan tak terduga.
Dengan perubahan tersebut, film ini berhasil mengubah persepsi penonton dari awal yang membosankan menjadi pengalaman yang mengejutkan dan menghibur. Kejutan-kejutan yang disajikan di babak ketiga membuat penonton merasa terhibur dan terkejut, menghadirkan dinamika baru yang menarik.
(Lesti sedang hamil anak ketiga, dan saat ini sedang ngidam hal yang di luar nurul!)
2. Sinematografi yang Menarik
Film arahan James Watkins ini mengusung genre horor psikologis. Tetapi menariknya, tidak seluruh suasana film dipenuhi nuansa gelap.
Beberapa adegan malah menampilkan keindahan alam Inggris dengan cakupan yang luas dan visual yang memanjakan mata. Keindahan ini memberikan kontras yang menarik dengan tema horor yang diangkat.
Selain itu, setiap adegan menegangkan dalam SPEAK NO EVIL dihadirkan dengan detail yang mendalam, memungkinkan emosi kengerian yang ingin disampaikan kepada penonton tersalur dengan sangat natural.
3. Ending Ikonik yang Brutal dan Menegangkan
Film SPEAK NO EVIL menghadirkan ending yang cukup ikonik, di mana beberapa karakter tetap mempertahankan sikap anti-kekerasan meski dalam ancaman nyawa. Sementara itu, karakter lainnya menunjukkan sisi mengerikan yang tidak pernah terlihat sebelumnya sepanjang film.
Adegan kekerasan di bagian akhir film menggoda psikologis penonton dengan cara yang brutal dan tanpa ampun. Penonton tidak diberi kesempatan untuk bernapas lega, karena selain diwarnai dengan pertengkaran yang intens dan digambarkan secara tajam, ending film ini juga dipenuhi dengan kekerasan dan darah.
Namun, unsur-unsur tersebut justru menambah daya tarik film ini bagi penggemar genre thriller. Intensitas dan kekejaman yang ditampilkan memberikan pengalaman menegangkan yang sesuai dengan selera penonton yang menyukai ketegangan dan kejutan dalam film thriller.
4. Akting James McAvoy dan Pemain Lain yang Memukau
SPEAK NO EVIL mengisahkan pasangan suami istri asal Amerika, Ben dan Louise, yang membawa anak mereka, Agnes, untuk berlibur di sebuah perkebunan pedesaan di Inggris milik Patrick Field dan Ciara. Namun, liburan yang seharusnya menjadi momen penyegaran justru berubah menjadi pengalaman menegangkan ketika sikap mencurigakan Patrick dan istrinya mengancam keselamatan keluarga Ben.
James McAvoy yang berperan sebagai Patrick, menyajikan performa yang sangat mengesankan sebagai villain. Dalam salah satu dialognya, McAvoy benar-benar bertransformasi menjadi sosok dokter berdarah yang mampu membuat penonton merinding, bahkan hanya dengan menampilkan ekspresi wajahnya saja.
Penampilan memukau McAvoy didukung oleh akting total dari para pemain lainnya, termasuk Mackenzie Davis, Scoot McNairy, Dan Hough, dan Alix West Lefler, yang sukses menghidupkan karakter mereka masing-masing. Chemistry yang kuat antara James McAvoy dan Aisling Franciosi sebagai pasangan suami istri psikopat juga sangat patut diacungi jempol.
Jangan ketinggalan baca yang ini juga!
Sinopsis Reboot Film 'WOLF MAN', Kisahkan Teror Mengerikan Werewolf di Sebuah Kota Terpencil
Simak Kelebihan dan Kekurangan Film 'IT ENDS WITH US' yang Dibintangi Blake Lively
Tak Muncul di Film Ketiga, James Cameron Konfirmasi Michelle Yeoh Akan Tampil dalam 'AVATAR' 4 dan 5!
Penulis Sekaligus Sutradara Brad Bird Kembali Sutradarai 'INCREDIBLES 3'
Sinopsis Drama Jepang 'DRAWING CLOSER'. Kisah Cinta Dua Remaja di Penghujung Hidupnya
(Amanda Manopo resmi menikah, ini curhatan pertamanya setelah jadi istri Kenny Austin.)
(kpl/adp)
Adristi Putri Febrianti
Advertisement
-
Video Kapanlagi V1RST (LIVE PERFORMANCE) - KAPANLAGI BUKA BARENG FESTIVAL 2025
-
Video Kapanlagi HINDIA (LIVE PERFORMANCE) - KAPANLAGI BUKA BARENG FESTIVAL 2025