Kenapa Harus Ditonton Meski Menyakitkan? 5 Film Ini Bikin Air Mata Nggak Bisa Berhenti
Diterbitkan:

(Image: netflix.com)
Kapanlagi.com - Menonton film tidak selalu tentang hiburan atau tawa. Ada kalanya kita memilih larut dalam cerita yang pilu, kisah cinta yang tidak utuh, dan hubungan yang berakhir tanpa penjelasan memadai. Film patah hati menjadi medium katarsis yang ampuh bagi banyak orang. Lewat cerita yang emosional, akting yang menyayat, serta dialog yang menyentuh, film-film ini mampu membangkitkan kembali kenangan pribadi-baik tentang cinta yang hilang, janji yang tak ditepati, hingga rasa yang tertinggal.
Berikut KapanLagi.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (2/6/2025) tentang rekomendasi film yang bikin patah hati. Jika kamu sedang mencari film romantis menyedihkan yang meninggalkan bekas mendalam, deretan rekomendasi ini akan memuaskan kebutuhan emosionalmu.
Advertisement
1. Past Lives: Ketika Cinta Lama Tak Pernah Benar-Benar Pergi
Past Lives adalah film patah hati yang subtil namun mengguncang. Ceritanya tentang dua sahabat masa kecil dari Korea Selatan yang berpisah karena perpindahan negara, lalu bertemu kembali bertahun-tahun kemudian. Meski masing-masing telah menjalani kehidupan baru, ada perasaan yang tetap tinggal, tak pernah benar-benar pergi. Rasa penasaran akan "bagaimana jika kita tidak berpisah" menjadi inti emosional dari film ini. Tak ada ledakan konflik, tapi justru dalam keheningan dan percakapan yang pelan, film ini mengiris dengan dalam, membuat penonton mempertanyakan kembali makna takdir dan cinta yang tertunda.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
2. 20th Century Girl: Cinta Pertama yang Tak Pernah Mudah
Film Korea satu ini membawa kita kembali ke era akhir 90-an, dengan segala kepolosan dan getirnya cinta pertama. Seorang gadis remaja membantu sahabatnya memata-matai pria yang disukainya, namun perlahan dia sendiri justru jatuh hati. Cinta itu tumbuh diam-diam, manis namun rapuh, hingga akhirnya realita menghantam dan mengubah segalanya. Penonton dibawa menyusuri kisah yang terasa ringan di awal namun berakhir dengan air mata, menjadikannya salah satu film remaja menyedihkan yang paling membekas. 20th Century Girl bukan sekadar nostalgia, tapi juga pelajaran pahit tentang kehilangan dan keterlambatan.
3. We Live in Time: Cinta yang Tak Bisa Dilawan oleh Waktu
We Live in Time menyuguhkan potret cinta yang tumbuh dan memudar di bawah tekanan waktu. Sepasang kekasih bertemu secara tidak sengaja, membangun hidup bersama, lalu perlahan harus menghadapi kenyataan pahit yang datang tanpa peringatan. Narasinya maju mundur, memperlihatkan momen-momen kecil yang membentuk hubungan mereka, dari bahagia hingga kehilangan. Film ini menunjukkan bahwa tidak semua kisah cinta rusak karena pertengkaran—kadang, waktu dan nasib saja cukup untuk menghancurkannya. Dengan penggambaran yang lembut tapi menghantam, film ini adalah contoh sempurna dari film romantis yang menyentuh hati sekaligus menghancurkan perasaan.
4. Marriage Story: Cinta yang Tak Cukup untuk Bertahan
Tak semua cinta bisa bertahan, dan Marriage Story membuktikannya dengan jujur dan brutal. Ceritanya mengikuti pasangan yang sedang menjalani proses perceraian, meskipun keduanya masih memiliki sisa-sisa cinta dan rasa hormat. Konflik batin, ego, dan luka lama membentuk pusaran emosi yang sulit dihindari. Film ini tak hanya menggambarkan kehancuran hubungan, tapi juga kehancuran diri masing-masing individu di dalamnya. Dengan performa akting yang memukau, Marriage Story menjadi salah satu film tentang perceraian paling emosional yang pernah dibuat, sekaligus pengingat bahwa cinta saja tidak selalu cukup.
5. One Day: Cinta yang Selalu Datang Terlambat
Berawal dari pertemuan satu malam setelah kelulusan, One Day mengisahkan dua orang yang terus bertemu setiap tahun di tanggal yang sama. Di balik pertemuan tahunan itu, tersembunyi rasa yang tumbuh pelan namun tak pernah benar-benar diungkapkan. Penonton disajikan perjalanan hidup mereka masing-masing yang tak selalu sejalan dan bagaimana mereka terus kembali ke satu sama lain. Tapi ketika waktu akhirnya berpihak dan perasaan mulai bersatu, kenyataan justru datang dengan akhir yang menyayat. Kisah ini membuktikan bahwa terkadang, cinta sejati datang... hanya untuk terlambat.
6. Mengapa Kita Menyukai Film Patah Hati?
Ada alasan mengapa film patah hati selalu punya tempat khusus di hati penonton. Cerita-cerita menyedihkan ini memberi ruang bagi kita untuk merasakan emosi yang mungkin kita pendam atau abaikan. Ketika menyaksikan karakter kehilangan cinta, kita turut merasakan kedukaan, namun sekaligus merasa tidak sendiri. Film seperti Past Lives dan One Day memperlihatkan bahwa kehilangan bukanlah akhir dari cinta, melainkan bagian dari perjalanan emosionalnya. Inilah yang membuat film-film ini bukan sekadar tontonan, tapi juga refleksi emosional yang sangat manusiawi.
(Transformasi mencengangkan! Asri Welas sekarang terlihat makin cantik dan hot!)
(kpl/lfz)
Lailatul Faizah
Advertisement
-
Fashion Selebriti Potret Wanda Hara Pakai Batik, Salfok ke Jenggot yang Bikin Makin Macho
-
Fashion Selebriti Indonesia Pesona Tara Basro Pakai Batik, Stylish Tabrak Motif dan Warna