Review 'THE CONJURING: LAST RITES': Dramanya Oke, Horornya...

Penulis: Umar Sjadjaah

Diterbitkan:

Review 'THE CONJURING: LAST RITES': Dramanya Oke, Horornya...
Credit: IMDB

Kapanlagi.com - THE CONJURING: LAST RITES merupakan film terbaru dalam waralaba horor terkenal The Conjuring Universe yang digarap oleh sutradara Michael Chaves. Film ini melanjutkan kisah pasangan demonolog terkenal, Ed Warren (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga), yang kali ini menghadapi kasus supranatural paling berbahaya sepanjang karier mereka.

Sebagai penutup dari trilogi utama The Conjuring, film ini diharapkan mampu menjawab berbagai misteri yang selama ini membayangi perjalanan mereka melawan kekuatan gelap.

Sebagai bagian akhir dari kisah utama, film ini disebut-sebut akan lebih emosional dibanding pendahulunya. Tidak hanya menampilkan jumpscare yang menegangkan, The Conjuring: Last Rites juga memperlihatkan perjuangan pasangan Warren dalam mempertahankan cinta, iman, dan keberanian menghadapi kegelapan.

Berdasarkan pengamatan dari tim redaksi KapanLagi.com, pada pemutaran perdana film ini mendapat antusiasme yang tinggi dari para penggemar setia. Tim redaksi yang nonton di salah satu biskop di Kota Malang mendapati pemutaran perdana yang digelar pada hari kerja tak menghalangi antusiasme para penonton. Terbukti dari seluruh kapasitas biskop yang penuh di momen tersebut.

Lantas, apakah film yang baru saja dinobatkan menjadi film impor terlaris di Indonesia tahun 2025 dengan 3 juta penonton dalam 12 hari (per 15 Sepetember 2025)ini menyajikan hal yang benar-benar memenuhi ekspektasi para penonton?

KLovers, yuk kita bahas dalam review berikut ini. Buat kamu yang nggak ingin mendapat banyak spoiler, kamu bisa berhenti membaca sampai sini saja ya.

1. Horor Rasa Drama Keluarga

Buat para penggemar yang mengikuti sejak film pertama pada 2013 lalu, THE CONJURING: LAST RITES, film ini sedikit berada di bawah ekspektasi yang mereka bayangkan. Meski secara umum film ini mampu menutup trilogi dengan baik, tapi film ini dirasa kurang 'nendang' dari sisi plot yang mirip dengan film-film sebelumnya.

Tetapi, unsur drama di film ini terasa kuat lantaran keterlibatan Judy Warren (Mia Tomlinson) dan kekasihnya, Tony Spera (Ben Hardy). Kehadiran mereka membuat film ketiga ini makin terasa seperti drama keluarga.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Adegan Repetitif Bikin Bosan

Seperti sudah disinggung di poin sebelumnya, unsur repetitif bukan hanya terjadi di antara film ketiga dengan film-film sebelumnya, tetapi juga berlangsung beberapa kali pada sejumlah adegan di film ini. Sutradara Michael Chaves bolak balik menampilkan dua keluarga (keluarga Warren & keluarga Smurl) dengan porsi yang tak seimbang. Penampakan boneka seram, hantu dengan muka abstrak, dan lorong yang gelap ternyata bikin para penonton bosan.

3. Bergantung Jump Scare

THE CONJURING: LAST RITES lebih mengandalkan jump scare yang terkesan 'kasar' daripada pembangunan atmosfer untuk mencapai 'klimaks'. Beruntung, jump scare yang dihadirkan masih dalam timing yang pas dan tidak mengurangi esensi cerita. Beberapa pengamat film menyebut bila horor yang mengandalkan jump scare sudah ketinggalan zaman. Namun, beberapa penikmat film justru menunggu momen tersebut sebagai sensasi utama dalam menonton film horor.

4. Ed & Lorraine yang Sudah Tua, Tapi Tetap Tampil Sempurna

Satu hal yang patut diapresiasi adalah Ed & Lorraine yang ditampilkan di film ini terlihat sudah sangat 'tua' dan sangat cocok dengan keinginan mereka yang bakal pensiun.

Ed & Lorraine terlihat lelah menghadapi kasus demi kasus, sebenarnya bertekad pensiun sebelum menangani kasus keluarga Smurl. Namun desakan dari berbagai pihak, termasuk anak mereka, Judy, membuat rencana itu buyar.

Akting dua pemeran utama yang nyaris sempurna ini sanggup menolong ekspektasi penonton yang terlanjur kacau dengan plot yang disajikan.

5. Durasi Terlalu Lama?

THE CONJURING: LAST RITES punya durasi tayang selama 2 jam 15 menit. Dalam durasi yang cukup lama tersebut, tampak sutradara Michael Chaves terkesan mengulur waktu dalam beberapa adegan. Diduga, tujuan utama sang sutradara adalah untuk membangun emosi dan cerita yang utuh untuk sejumlah adegan kunci.

Tetapi, hal itu terasa cukup melelahkan. Beberapa adegan seperti saat Lorraine yang mendapat firasat mengerikan atas Judy, kedatangan orang dari gereja yang meminta tolong kepada Ed & Lorraine, hingga Ed & Lorraine yang mengajar di bangku kuliah sepi peminat dianggap sebagai adegan yang terlalu lama.

6. Kemunculan Keluarga yang Dibantu di Ujung Film

Kesan film drama makin terasa saat kehadiran keluarga Perron hingga keluarga Hodgson saat Ed & Lorraine menikahkan putri mereka di Gereja. Seperti diketahui, keluarga Perron rumahnya dihantui arwah penyihir bernama Bathsheba Sherman. Ed & Lorraine membantu keluarga tersebut untuk mengusir sang roh jahat. Sementara keluarga Hodgson yang dihantui oleh Valak juga memintan tolong Ed & Lorraine untuk melakukan pengusiran di rumah mereka.

7. Rating Dari KapanLagi.com

Dari semua poin yang telah dijabarkan di atas, THE CONJURING: LAST RITES mendapat rating 8,5/10. Film ini tetap bisa dinikmati meski para penonton datang tanpa mengikuti film-film sebelumnya. Meski dinilai tak sesuai harapan dari segi plot maupun sosok hantu yang muncul, film ini masih tetap jadi pilihan untuk mengisi waktu sepulang kerja atau akhir pekan bila masih tayang di bioskop kesayangan KLovers!

Simak juga berita lainnya di Liputan6.com

(kpl/ums)

Editor:

Umar Sjadjaah

Rekomendasi
Trending