1. Presenter dan Multilingual

Sheynnis Alondra Palacios Cornejo, lahir pada 30 Mei 2000 di Managua, Nicaragua. Selain memiliki paras cantik dengan tinggi 180cm, Sheynnis ahli dalam bahasa. Ia berbicara tiga bahasa termasuk Spanyol, Portugis, dan Inggris. Gelar pendidikan di bidang komunikasi massa diperolehnya dari Universidad Centroamericana, Nicaragua. Saat ini, ia berprofesi sebagai presenter televisi dan model. Sheynnis juga aktif dalam memproduksi dan mengedit konten video, sebagaimana dinyatakan dalam biografi Miss Universe-nya.

2. Berprestasi di Beauty Pageant

Wanita berumur 23 tahun ini telah banyak memiliki pengalaman di bidang beauty pageant atau kontes kecantikan. Ketertarikan Sheynnis terhadap beauty pageant bertumbuh sejak ia masih bersekolah di La Salle Managua Pedagogical Institute di mana ia memenangkan kontes Miss Lasallista.

Kemudian di usianya ke 17 tahun, Sheynnis sudah mulai mewakili negaranya dalam ajang Miss Teen Universe pada tahun 2017 dan berakhir di Top 10. Sebelumnya ia menyandang gelar Miss Teen Nicaragua 2016. memenangkan kontes Miss World Nicaragua 2020, lalu masuk Top 40 Miss World 2021 yang sempat diundur akibat pandemi dan Miss Universe 2023 menjadi prestasi terbarunya di ajang kecantikan ini.

3. Sosok Feminis

Dalam jawaban terakhirnya kepada juri di babak final, Sheynnis Palacios menekankan pentingnya kesetaraan upah tanpa memandang jenis kelamin sehingga wanita dapat bekerja di bidang apa pun.
"Tidak ada batasan bagi perempuan," katanya.

Saat ditanya siapa yang akan dia pilih untuk jika dirinya bisa hidup satu tahun dengan posisi wanita lain? Sheynnis memilih filsuf dan feminis Inggris abad ke-18 Mary Wollstonecraft, yang menurutnya mendobrak batasan dan “memberi kesempatan kepada banyak wanita.”

"Saya akan memilih Mary Wollstonecraft karena dia membuka kesenjangan dalam membuka peluang bagi banyak perempuan dan apa yang akan saya lakukan, saya ingin kesenjangan itu, kesenjangan pendapatan, akan terbuka sehingga perempuan dapat bekerja di bidang apa pun yang mereka pilih untuk bekerja karena tidak ada batasan bagi perempuan. Itu terjadi pada tahun 1750, sekarang pada tahun 2023, kami membuat sejarah," katanya.