2 Pendaki Carstensz yang Berangkat Bersamanya Meninggal Dunia, Fiersa Besari Berduka

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

2 Pendaki Carstensz yang Berangkat Bersamanya Meninggal Dunia, Fiersa Besari Berduka
Fiersa Besari © instagram.com/fiersabesari

Kapanlagi.com - Puncak Carstensz Pyramid, sebuah tantangan menakjubkan di Papua, baru-baru ini menyimpan duka mendalam bagi dunia pendakian. Fiersa Besari, musisi berbakat Indonesia, terlibat dalam insiden tragis yang merenggut nyawa dua pendaki perempuan, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono. Kejadian ini berlangsung pada 28 Februari 2025, saat rombongan pendakian yang terdiri dari sepuluh pendaki dan lima pemandu mengalami tragedi di ketinggian 4.884 mdpl.

Dua pendaki asal Jakarta ini diduga meninggal akibat Acute Mountain Sickness (AMS) atau hipotermia saat perjalanan pulang dari puncak. Fiersa, yang merupakan bagian dari tim pendakian tersebut, belum memberikan pernyataan resmi, namun ia telah mengungkapkan kesedihannya melalui unggahan di Instagram Story-nya.

Di tengah suasana duka ini, Fiersa Besari mengunggah sesuatu yang mengisyaratkan kesedihannya. Melalui Instagram Story, ia membagikan layar hitam dengan emoji hati yang patah.

1. Rombongan Fiersa

Rombongan Fiersa

Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Rahman Mukhlis, membenarkan bahwa Lilie dan Elsa tergabung dalam rombongan yang terdiri dari sepuluh pendaki dan lima pemandu. 'Korban itu Ibu Lilie dan Ibu Elsa, dua pendaki asal Jakarta,' ujar Rahman dalam sambungan telepon, seperti dilansir dari Tempo.co, Minggu (2/3).

Rombongan itu terdiri dari Fiersa Bestari, Indira Alaika, Furki, Elsa Laksono, Lilie Wijayanti Poegiono, Saroni, Ludy Hadiyanto dan dua nama pendaki dari Turki serta satu orang dari Rusia. Mereka ditemani oleh pemandu yaitu Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga, dan Ruslan.

Dalam laporan pendakian, insiden ini tercatat terjadi pada 28 Februari 2023 (terdapat kesalahan penulisan tahun dalam dokumen tersebut, red). Kini jenazah Lilie dan Elsa telah dibawa turun ke Lembah Kuning, pos pendakian yang berada di ketinggian sekitar 4.200 meter di atas permukaan laut.

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

2. Proses Evakuasi dan Rasa Kehilangan

Rencananya, jenazah mereka akan dievakuasi menggunakan helikopter ke Timika sebelum dipulangkan ke Jakarta. Operator pendakian telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar. 'Semoga proses evakuasi berjalan lancar,' kata Rahman.

Puncak Carstensz Pyramid memang dikenal dengan kondisi cuaca yang ekstrem, dan kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya persiapan yang matang serta kesadaran akan risiko AMS dan hipotermia. Tragedi ini bukan hanya kehilangan bagi keluarga korban, tetapi juga bagi komunitas pendaki yang kehilangan dua sosok inspiratif.

(Deddy Corbuzier buka suara terkait isu cerai, marah ke pihak Pengadilan Agama!)

(kpl/aal/phi)

Rekomendasi
Trending