Arzetti Bilbina: Sekarang Petugas Pajak Sangat Komunikatif
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Arzetti Bilbina punya pengalaman seru dengan petugas pajak. Tak hanya setelah Arzetti menjadi wajib pajak. Sejak kecil ternyata petugas pajak sudah sangat dekat dengannya. “Waktu kecil ibu punya toko kalau ada orang pajak ke rumah dengan seragam semua orang panik dan takut. Bahkan sembunyi. Masyarakat tahunya pajak itu hanya meminta saja. Sekarang pajak menyatu dengan masyarakat. Mereka nggak pasang tembok lagi. Sangat komunikatif dan terbuka dalam memberi informasi,” ujarnya kepada KapanLagi.com.
Dengan rajin membayar pajak, lanjutnya, keamanan, kebersihan, dan ketertiban tercukupi.
"Kita malah yang datang ke kantor pajak. Sekarang saya bisa dapat informasi tentang pajak dari mana saja. Bukan cuma dari petugas. Makanya saya mendukung kebijakan reformasi birokrasi Ditjen Pajak (DJP) yang dilakukan terhadap 32 ribu pegawai, tersebar pada kurang lebih 500 kantor. Dengan jumlah kantor yang sangat banyak dan tersebarnya kantor-kantor hingga ke pelosok nusantara, membayar pajak jadi mudah," pungkasnya.
Kemudahan itulah yang membuat Arzetti tidak takut lagi saat didatangi petugas pajak.
"Mudah, sekarang tambah positif. Dulu takut ya lihat orang pajak," terangnya, seraya menambahkan sebagai warga negara yang baik, Arzetti juga sadar benar pentingnya pajak untuk pembangunannegara Indonesia.
"Kalau kita pengin nyaman ada ketertiban dan kelancaran butuh dana. Dana itu didapat dari pajak masyarakat. Pajak itu sebagian dari kewajiban kita," tegasnya.
Tak mau lupa membayar pajak, Arzetti meminta salah satu asistennya untuk mengurus semua kewajiban pajaknya.
"Orang kantor ada yang mengurusnya sendiri. Sudah bagus banget pelayanannya. Sekarang mereka mempermudah masyarakat. Kalau kita nggak sempat membayar ke kantor pajak, mereka mau bertamu. Keluwesan petugas sekarang meningkat. Sekarang mereka yang malah kita tunggu," paparnya.
Menurut hasil survei KPK, Ditjen Pajak memiliki nilai tinggi dalam integritas, sebesar 7,65, jauh dari nilai rata-rata seluruh instansi yang disurvei, yakni 6,4 serta jauh dari standar KPK yakni 6,0. Masih menurut survey KPK, penilaian inisiatif anti korupsi pada tahun 2010 menunjukkan hasil 9,73 dengan skala 10 untuk kode etik dan 9,82 untuk promosi anti korupsi. Namun, masih saja ada oknum pegawai pajak yang tertangkap menggelapkan pajak. Tidakkah itu membuat Arzetti enggan membayar pajak?
"Enggak khawatir, sebetulnya cuma satu dua orang kok yang begitu. Oknum yang di bawah diajak oleh masyarakat yang pintar. Dimanfaatkan oleh masyarakat itu untuk menggelapkan pajak. Aku nggak pernah lihat sendiri. Tapi kalau kesadaran masyarakat yang tinggi untuk membayar pajak sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan bersama pasti tidak akan melakukan korupsi. Biar ada kesadaran supaya mau bermain seperti itu nggak bebas. Semua bisa diakses oleh masyarakat sekarang, bisa dikontrol. Kalau mau main belakang keuntungan untuk pribadi bukan keuntungan masyarakat. Bayar pajak kan seperti beramal, jadi jangan main-main," tegasnya.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
(kpl/rizka/nat)
Maria Natalia
Advertisement
-
Video Kapanlagi V1RST (LIVE PERFORMANCE) - KAPANLAGI BUKA BARENG FESTIVAL 2025