Clay Aiken American Idol Bernyanyi Bersama Anak Aceh
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Bintang American Idol, Clay Aiken, yang menjadi duta besar pendidikan untuk semua anak dari Unicef, menghibur sekitar 50 orang anak-anak korban tsunami yang selamat di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Clay yang menjadi pemenang ke-2 American Idol tahun 2003 itu bersama duta besar pendidikan Unicef asal Indonesia, Fery Salim, yang juga aktor sinetron, bersama anak-anak ikut bermain di pantai Lampu`uk, Kecamatan Lhoknga, Senin (14/3).
Kedatangan Clay tersebut disambut hangat oleh anak-anak yang sedang bermain di pantai yang mengalami kerusakan akibat dihantam gelombang tsunami yang sangat dasyat pada 26 Desember 2004.
Setibanya di lokasi itu, Clay langsung disambut dengan tarian yang diiringi dengan syair-syair religius.
Advertisement
Setelah itu, Clay yang tampil dengan kemeja putih lengan panjang berkesempatan nyanyi lagu berjudul Di sana senang di sini senang bersama anak-anak yang pada hari itu sangat gembira.
Pada awalnya Clay tidak hafal dengan lagu Indonesia itu, namun setelah 'kursus kilat', dengan cepat ia bisa menyanyikan lagu gembira itu dengan lancar.
Di lokasi itu, Clay juga dihibur dengan permainan anak-anak, seperti lomba mengaji dan tari-tarian. Seharusnya, saat itu juga akan diadakan lomba menggambar, namun karena turun hujan maka lomba itu dibatalkan, dan dipindahkan ke kamp pengungsi Jenggala, Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar.
Clay, kemudian melanjutkan perjalanan ke camp pengungsi yang ada di Mata Ie, Kecamatan Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Di sana, Clay juga disambut hangat oleh para pengungsi terutama anak-anak remaja. Para pengungsi juga berkesempatan foto bersama dengan Clay.
Sementara itu, Donny Hendrawan, seorang psikolog pendamping di kamp Jenggala mengatakan rekreasi 50 anak dari posko Jenggala di pantai Lampu`uk merupakan bagian dari program terapi psikologi yang sedang dijalankan.
Saat ini, Donny bersama dengan 80 relawan dari Unicef (Children Center) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan sedang melakukan program terapi psikologi kepada sekitar 1.800 anak dari 21 kamp pengungsian di Aceh, yang dipusatkan di Kamp Jenggala.
Donny yang merupakan psikolog lulusan Universitas Indonesia itu menjadi koordinator untuk menjalankan program tersebut.
"Kami menjalankan program terapi khusus bagi anak yang mengalami peristiwa tsunami agar mereka tidak mengalami gangguan traumatik," kata Donnya yang bertugas selama sebulan sampai 21 Maret 2005.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(*/dar)
Darmadi Sasongko
Advertisement