Dianggap Tak Relevan, Gitaris Ten 2 Five Hengkang
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Prestasi grup band Ten 2 Five boleh dibilang cukup membanggakan. Walaupun ia tergolong grup band baru, namun rupanya ia tak ingin dipandang sebelah mata oleh para penikmat musik di tanah air. Hal ini dibuktikannya dengan berhasilnya mereka meraih penghargaan Golden Award, untuk untuk album pertamanya I WIll Fly.
Tapi sukses itu ternyata tak membuat ikatan para personilnya bertambah solid, malah sebaliknya. Salah seorang personilnya, Didit, sang gitaris, memilih hengkang dari band yang membesarkan namanya ini. Apa pasalnya? Menurut kabar yang beredar, lagu-lagu yang dibuat oleh Didit ternyata dianggap kurang cocok untuk Ten 2 Five. Benarkah begitu?
Menurut Danel Cassidy, dari Tonedy Management, manajemen yang membawahi Ten 2 Five, berita pengunduran diri Didit memang benar adanya. "Iya, memang Didit keluar secara resmi dari formasi Ten 2 Five," jelasnya, beberapa waktu yang lalu. Hingga, personil yang tersisa saat ini tinggal Imel (vokal), Robin (gitar), Arief (bas), dan Poltak [dram] tetap bergabung malah sedang menggarap dan menyelesaikan album keduanya.
"Tidak ada persoalan yang serius di antara personilnya. Didit itu punya bakat dalam mencipta lagu, tapi lagunya kurang cocok untuk Ten 2 Five. Daripada percuma, akhirnya Didit memilih keluar dan membuat band baru yang cocok untuk idealisme lagu-lagunya," jelas Daniel, ketika berkoentar mengenai kabar seputar adanya konflik antar personil.
Advertisement
Namun demikian, Didit tetap saja mau membantu rekan-rekannya dalam penciptaan sebuah lagu. "Dia masih membantu proses recording album baru teman-temannya kok," jelas Daniel.
Ten 2 Five sebenarnya bukan trendsetter album Indonesia, tapi nyaris semuanya liriknya berbahasa Inggris. Lagunya yang renyah, musiknya yang membumi, membuat album perdana mereka I Will Fly mudah diterima oleh penikmat musik Indonesia. Lagu-lagunya, sesuai dengan psikologi musikal rata-rata orang Indonesia, yang catchy, simpel dan easy listening.
Secara notasi dan kord, lagu-lagu band yang dibentuk dari perkawanan beberapa mahasiswa Indonesia di Perth, Australia ini, tidak bisa dibilang mudah. Ada beberapa notasi yang ribet. Tapi kalau bicara soal kuping, lagu-lagu band ini terasa 'adem' di kuping.
Tapi benar, mempertahankan lebih sulit daripada 'merebut'. Nah band ini juga kesulitan dalam mempertahankan personilnya, ketimbang merebut sukses di album pertama yang sudah mereka lakukan.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(rlk/bun)
Anton
Advertisement
-
Fashion Selebriti Potret Wanda Hara Pakai Batik, Salfok ke Jenggot yang Bikin Makin Macho
-
Fashion Selebriti Indonesia Pesona Tara Basro Pakai Batik, Stylish Tabrak Motif dan Warna