'SUKMA' Tembus 560 Ribu Penonton, Baim Wong Buktikan CGI Lokal Bisa Saingi Hollywood
Diperbarui: Diterbitkan:

Credit: Istimewa
Kapanlagi.com - Dunia perfilman horor Indonesia kembali membuktikan taringnya lewat film SUKMA yang sukses mencuri perhatian penonton. Sejak penayangan perdananya, film ini telah meraih 560.639 penonton, capaian yang luar biasa mengingat persaingan ketat dengan film horor internasional populer THE CONJURING. Prestasi ini menegaskan bahwa film lokal mampu berdiri sejajar dengan karya-karya dunia.
Keberhasilan Sukma bukan datang begitu saja. Tim produksi mengungkapkan, proyek ini adalah hasil kerja panjang yang penuh ketelitian. Penulisan skenario memakan waktu hampir satu setengah tahun, sementara proses produksi hingga akhirnya rilis membutuhkan waktu sekitar satu tahun penuh. Komitmen inilah yang membuat Sukma tampil dengan kualitas prima di setiap detailnya.
Advertisement
1. Kunci Keberhasilan
Salah satu kunci keberhasilan film ini terletak pada pemilihan pemain. Produser Baim Wong menegaskan bahwa jajaran aktor tidak dipilih karena popularitas semata, tetapi murni berdasarkan kemampuan akting mereka.
"Pemain yang kami pilih bukan karena mereka terkenal, tetapi karena kemampuan mereka. Kalau ditonton, penonton akan langsung mengerti mengapa mereka cocok dengan perannya masing-masing," ujar Baim Wong.
(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)
2. Digarap Serius
Keseriusan tim produksi juga terlihat dalam proses teknis. Mulai dari grading, color correction, hingga musik digarap dengan standar profesional. Para aktor tampil totalitas dalam memerankan karakter masing-masing, menghadirkan kedalaman emosi yang membuat cerita semakin hidup dan menegangkan.
3. CGI yang Intens & Menantang
Tak hanya akting, Sukma juga menonjol berkat penggunaan CGI (Computer-Generated Imagery) yang intens dan menantang. Proses pengerjaan efek visual ini memakan waktu delapan bulan, sebuah langkah berani demi menghadirkan kualitas setara film internasional.
"Kami ambil risiko besar untuk menggarap film ini. Tapi kami ingin membuktikan bahwa CGI buatan Indonesia bisa sama memukaunya," ungkap Baim.
4. Hasil Kerja Keras Terbayar
Hasil kerja keras tersebut kini terbayar. SUKMA menjadi bukti bahwa industri film Indonesia mampu menghadirkan visual menawan dengan kualitas teknis yang tak kalah dari film-film Hollywood. Keberanian dalam mengeksplorasi teknologi CGI lokal menjadi kebanggaan tersendiri bagi perfilman Tanah Air.
5. Harapan
Dengan raihan lebih dari setengah juta penonton, SUKMA diharapkan dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Tim produksi percaya film ini bisa menjadi pemantik bagi karya-karya lokal lain agar terus berinovasi.
"Harapan kami, Sukma bisa semakin dikenal dan disejajarkan dengan film-film internasional," tutup Baim Wong.
6. Kebangkitan Film Indonesia?
Kesuksesan Sukma bukan hanya soal angka penonton, tetapi juga simbol kebangkitan kualitas film Indonesia. Mulai dari pemilihan pemain berbakat, proses produksi yang rapi, hingga CGI memukau, Sukma menandai era baru perfilman horor lokal yang siap bersaing di panggung global.
7. Sinopsis Singkat
SUKMA, siap menghantui layar lebar Indonesia. Kisah menegangkan ini akan membawa penonton pada teror cermin kuno yang misterius. Diproduksi oleh Tiger Wong Entertainment, film ini menjadi karya kedua Baim sebagai sutradara setelah sukses dengan LEMBAYUNG. Sementara itu, film SUKMA menjanjikan pengalaman horor yang berbeda dan penuh intrik.
Jajaran pemeran utama SUKMA diisi oleh nama-nama besar seperti Luna Maya sebagai Arini, Christine Hakim sebagai Ibu Sri, dan Fedi Nuril sebagai Hendra, menandai debut Fedi Nuril dalam genre horor. Oka Antara sebagai Pram dan Kimberly Ryder juga turut memeriahkan.
Simak berita lainnya di Liputan6.com
(Deddy Corbuzier buka suara terkait isu cerai, marah ke pihak Pengadilan Agama!)
(kpl/pur/ums)
Advertisement
-
Fashion Selebriti Indonesia Potret Cantik Syahnaz Sadiqah Pakai Batik, Pancarkan Pesona Istri Pejabat