Kapanlagi.com - Ikke Nurjanah akan terbang melintas benua, ke Amerika Serikat untuk menjadi dosen tamu di Pittsburg University dalam rangkaian program America is seduced by Dangdut. Pengalaman seperti ini bukan kali pertama ia alami. Ia pernah mengajar di Hopskin University dengan murid-murid yang seluruhnya warga AS.
Diungkapkannya ketika ditemui di Kawasan Kebayoran Baru, beberapa waktu lalu, ia melakukan presentasi sendiri tanpa dibantu oleh penerjemah. Bahkan salah satu muridnya ada yang tengah mengambil gelar profesor dalam studinya. Oleh karenanya Ikke memprediksi untuk kunjungannya kali ini tidak akan jauh berbeda. Seperti apa materi yang akan dibawakan Ikke?
"Kalau ini sih karena disupport Bekraf pasti bicara nasionalisme, dan bagaimana itu dangdut. Ini bagian dari budaya Indonesia. Dangdut kan unik, bisa dikolaborasikan. Mereka (warga AS) budayanya kan banyak, saat tahu bisa dikolaborasikan, mereka tertarik," papar Ikke.
Musik Indonesia, utamanya dangdut mendapat perhatian tersendiri di AS. Terbukti nama-nama musisi yang kerap diundang untuk menjadi dosen tamu adalah para musisi. Melihat hal tersebut Ikke mengaku sedih karena yang ia dapati di Indonesia sedikit berbeda.
"Agak sedih kalau di tempat kita sendiri dianggap enggak penting, mungkin hanya bentuk waktu, proses, orang suka atau enggak itu hak," ujarnya. Bagi Ikke, dangdut tidak sekadar lucu-lucuan.
Dengan pengalaman seperti ini, Ikke pun makin bersemangat dalam mengembangkan karir dan karya-karyanya. "Kalau eksistensinya positif, aku rasa kan orang itu bisa lihat," yakinnya.
Tidak hanya karirnya secara personal, kesempatan semacam ini juga membuat Ikke perlu membawa nama baik dangdut sebagai citra baik negara.
(kpl/aal/dka)