Advertorial

Marissa Nasution Ajak Menikmati Perjalanan Wellness & Sustainability di Berbagai Spot Keren Singapura, Seperti Apa?

Penulis: Wuri Anggarini

Diperbarui: Diterbitkan:

Marissa Nasution Ajak Menikmati Perjalanan Wellness & Sustainability di Berbagai Spot Keren Singapura, Seperti Apa? (c) Singapore Tourism Board

Kapanlagi.com - Coba diingat kembali, kapan terakhir kali kamu menikmati liburan seru di Singapura? Dua tahun sejak pandemi, mungkin sudah nggak sebebas dulu lagi kalau mau pergi-pergi. Biarpun situasi sempat membaik, tapi berbagai pembatasan dan pemberlakuan protokol kesehatan membuat liburan jadi ikut terbatas.

Sudah mulai #KangenSingapura? Sambil menunggu masa-masa itu tiba, Hidupkan Kembali Impianmu dengan membayangkan perjalanan ke Singapore. Saatnya membuat bucket list yang nanti ingin dikunjungi. Singapura nggak cuma punya spot belanja dan makanan saja. Berbagai destinasi kebugaran dan gaya hidup sehat juga bisa kamu temukan di Negeri Singa tersebut. Yuk, ikuti perjalanan wellness dan sustainability ala Marissa Nasution di berbagai spot terkenal di Singapura!

Yoga dan Relaksasi di Singapore Botanic Gardens

(c) Singapore Tourism Board(c) Singapore Tourism Board

Perjalanan wellness dan sustainability ala Marissa Nasution diawali dengan yoga di Singapore Botanic Gardens. Inilah satu-satunya taman tropis di dunia yang merupakan situs warisan UNESCO. Pemandangan taman botanic yang luas dan penuh nuansa hijau yang asri langsung memberikan sensasi rileks yang menenangkan. Cocok banget buat yang ingin menjalani hidup sehat sambil mencari kedamaian di tengan kondisi serba tidak pasti seperti beberapa tahun belakangan.

Dibangun pada 1859, taman tropis ini populer sebagai tempat rekreasi untuk jogging, makan-makan, atau sekadar bersantai. Tempat yang penuh bangunan bersejarah dan berbagai varietas tanaman ini juga menjadi pusat konservasi penelitian sains di Asia Tenggara sejak 1875.

Marissa pun mengajakmu mampir sejenak ke Gallop Extension yang mungkin belum banyak diketahui. Spot ini baru dibuka pada Maret 2021 lalu saat masa pandemi. Tempat ini dibuka untuk menyediakan ruang outdoor yang luas dan bisa dinikmati oleh publik. Mampir ke sini dijamin memanjakan mata karena banyak flora dan fauna yang indah.

(c) Singapore Tourism Board(c) Singapore Tourism Board

Di dalam Gallop Extension, Marissa juga memasuki sebuah bangunan bersejarah yang dikenal dengan nama Forest Discovery Centre. Inilah galeri botani menakjubkan yang bisa bikin para pengunjung mudah tersesat di tengah udara bersih dan pemandangan indah.

Alamat: 1 Cluny Rd, Singapore 259569
Jam Operasional: 05.00 am – 12.00 am

Sustainable Dining di Open Farm Community

(c) Singapore Tourism Board(c) Singapore Tourism Board

Setelah olahraga dan menikmati pemandangan asri di Singapore Botanic Gardens, kegiatan selanjutnya yang paling asyik dilakukan tentu saja menikmati makanan yang memanjakan lidah. Tapi, bukan sembarangan tempat yang dikunjungi, melainkan Open Farm Community yang juga mendukung sustainable dining.

Open Farm Community adalah restoran pertama di Singapura yang fokus pada bahan-bahan makanan yang diambil dari hasil kebun sendiri. Begitu memasuki lokasi, Marissa melakukan check in terlebih dahulu dengan aplikasi SafeEntry untuk pelacakan kontak dan tunjukkan bahwa kamu sudah mendapatkan vaksinasi lengkap agar bisa menikmati makan di sini. Sebelum menikmati pesanan, presenter tersebut juga melakukan tur di kebun mereka untuk menambah pengalaman makan yang sustainable.

(c) Singapore Tourism Board(c) Singapore Tourism Board

Sambil menunggu pesanan datang, Marissa bisa langsung melihat proses pembuatan makanan yang akan disajikan lewat dapur terbuka. Konsepnya benar-benar dari kebun ke meja makan. Hidangan pertama yang dinikmati Marissa adalah kombinasi lobak dan timun segar dari kebun sebelah, dicampur dengan sourdough crumble dan minyak basil. Selain itu, kamu juga bisa menikmati menu lezat dan sehat lainnya seperti OFC Farm Eggplant, Tiberias Barramundi, Smashin’ Pumpkin, Cauliflower Wings, serta Mango, Coconut, Lime, and Chili.

“Ini benar-benar enak dan kita juga bisa membantu sustainable dengan banyaknya sumber bahan lokal, semuanya dari halaman belakang,” ungkap Marissa begitu selesai menikmati hidangan pesanannya.

Alamat: 130E Minden Rd, Singapore 248819
Jam Operasional: 11.00 am – 15.30 pm, 18.00 pm – 21.00 pm

Shopping Therapy di Olive Ankara

(c) Singapore Tourism Board(c) Singapore Tourism Board

Setelah perut kenyang dengan makanan yang lezat sekaligus sehat, Marissa pun memanjakan diri dengan kegiatan lainnya yaitu shopping therapy. Ia memandu kamu ke daerah Tiong Bahru, salah satu lingkungan yang hype di Singapura. Di satu sisi, ada perumahan bernuansa vintage yang menawan, sementara di seberang jalan banyak kafe kecil artisan yang cantik dan toko butik indie.

Marissa melangkahkan kaki menuju Olive Ankara, sebuah toko fashion lokal yang menarik dan unik karena fokus pada kebijakan zero waste yang ketat. Semua pakaian dan aksesori buatan mereka adalah buatan tangan dan hanya ada 1 di antaranya. Jadi, nggak aka nada orang lain yang memakai pakaian atau atasan yang sama denganmu.

Desain pakaian yang dihadirkan Olive Ankara sangat unik dan stylish, yang merupakan perpaduan antara budaya lokal Singapura yang kaya, sentuhan tradisional Afrika, dan estetika fashion Italia. Semuanya digabung dan dihidupkan kembali dalam sebuah toko retail di Tiong Bahru.

Berkunjung ke Olive Ankara sangat sesuai dengan prinsip yang dimiliki Marissa dan keluarga. Ia bercerita bahwa keluarganya sebisa mungkin berusaha menggunakan fashion dari bahan yang ramah lingkungan. Ia pun membelikan sebuah masker cantik untuk buah hatinya, Allie.

“Terkadang belanja bisa jadi sebuah terapi. Ditambah produknya yang sustainable, jadi kita sama-sama bisa berbuat baik,” ungkap Marissa kemudian.

Alamat: 79 Chay Yan St, #01-02 Opposite Plain Vanilla, Singapore 160079
Jam Operasional: 11.00 am - 02.00 pm, 04.00 pm - 07.00 pm

Relaksasi dengan Spa Mewah di Pablo Blau

(c) Singapore Tourism Board(c) Singapore Tourism Board

Kegiatan relaksasi lainnya yang dilakukan Marissa adalah menjajal pengalaman spa mewah di Pablo Blau. Terletak di sebelah Raffles Hotel yang ikonik dan di sekitar Civic District, Pablo Blau adalah spa mewah pertama di Singapura yang menawarkan konsep HaloTherapy atau terapi garam.

Pengalaman spa di sini bisa jadi cara alternatif dan alami untuk menyembuhkan tubuh di tengah kondisi pandemi yang serba terbatas. Kamu bisa menghirup udara segar dari kristal garam tingkat farmasi yang bisa meningkarkan kesehatan dan membersihkan kulit. Semua kamar atau room spa di sana dilapisi kristal garam premium juga, lho.

Marissa mengaku sangat excited menjajal pengalaman terapi garam karena menjadi hal baru yang belum pernah ia coba sebelumnya. Terdapat menu terapi yang extensive, dan sesi treatment-nya 45 menit setara dengan menghabiskan 3 jam di tambang atau gua garam di Eropa.

“Sepanjang sesi ini saya hanya bisa katakana bahwa pengalaman ini sangat menenangkan dan therapeutic. Tidak hanya untuk tubuh, tapi juga pikiran. Namun, sangat penting untuk menjalani hidup dengan tenang dan fokus pada saat ini di setiap moment. Inilah yang akan membuat tubuh beregenerasi dan recharge,” lanjut Marissa.

Alamat: Raffles City Shopping Centre, 252 North Bridge Rd, #02-26A, Singapore 179103

Jam Operasional: 11.00 am – 09.00 pm

Di tengah kondisi pandemi yang terjadi selama 2 tahun ini, Singapura mengupayakan berbagai hal untuk menciptakan pengalaman baru traveling ke Singapura lewat standar level yang baru, lewat keamanan, teknologi, pengalaman dan sustainability. Sesuai dengan semangat Passion Made Possible, Singapura juga telah menjalankan berbagai protokol kesehatan yang memungkinkan orang-orang untuk menjalankan aktivitas dengan normal.

Saat nanti sudah bisa kembali berkunjung ke Singapura, selain pergi ke tempat belanja dan menikmati makanan favorit, jangan lupa untuk menjajal pengalaman baru yang dapat menghidupkan kembali impianmu dengan konsep sustainability dan gaya hidup sehat. #SingapoReimagine

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/wri)

Editor:

Wuri Anggarini

Rekomendasi
Trending