Pindah dan Menetap di New York, Pandji Pragiwaksono Tampil Stand Up Hanya di Cafe-cafe Kecil
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi/Budy Santoso
Kapanlagi.com - Pandji Pragiwaksono diketahui telah belasan tahun malang melintang berkarier sebagai komika. Tapi ternyata pria 43 tahun ini tak puas kalau hanya berkarier di tanah air saja, oleh karena itu ia pun melebarkan sayap ke Amerika Serikat sebagai komika.
Bahkan, untuk membuktikan keseriusannya itu Pandji mengajak keluarga untuk menetap di New York. Saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan belum lama ini Pandji pun mengatakan bahwa stand up comedy di Amerika Serikat, khususnya New York sudah jauh lebih matang.
Advertisement
1. Cukup Sulit
Meski begitu, ia pun mengakui bahwa untuk masuk ke industri stand up comedy di Amerika cukup sulit.
“Secara industri jauh lebih maju karena kan kesenian stand up kemudian lahirnya emang di New York. Comedy Club pertama adanya di situ, kemudian stand up comedian terkenal juga di situ,” ungkap Pandji Pragiwaksono.
“Jadi, kayak semuanya lebih matang, tapi persaingannya juga lebih berat. Mungkin buat saya sih, saya happy aja bisa membangun karier di tempat di mana komedi dilahirkan. Yang pasti jadi satu-satunya orang Indonesia,” lanjutnya.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Kembali Mulai Karir
Kapanlagi/Budy Santoso
Meski di Indonesia Pandji sudah dikenal, ia mengaku harus kembali memulai dari awal kariernya sebagai komika di New York. Bahkan Pandji tak masalah ketika ia baru bisa tampil di cafe-cafe dan bar kecil di sana.
Tak hanya itu, Pandji juga mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus ia ubah saat tampil di sana. Selain masalah bahasa, perbedaan kultur menjadi alasannya untuk berpikir lebih keras memilah materi yang akan dibawakan.
“Pertama, secara bahasa rumit ya. Bahasa inggris saya sih gak jelek-jelek amat, tapi tetap mikir gitu pas mau ngomong. Bukan bahasa sendiri tuh tetep mikir gitu. Tapi yang paling berat adalah menyesuaikan gaya joke yang lebih suka dikunyah oleh orang New York. Kayak kalau di Indonesia, saya kan banyak cerita tuh, panjang, panjang, punch line gitu. Kalau di sana tuh pengennya cepet. Karena mereka sudah terbiasa nonton stand up kan, jadi mereka duduk, udah nggak usah basi-basi, 'lucunya mana?' gitu.,” ujarnya.
Advertisement
3. Berusaha Keras
Meski tak mudah baginya, Pandji mengatakan dirinya akan tetap berusaha keras untuk bisa berhasil di New York. Apalagi, sang istri yang sudah ikut pindah juga memberi dukungan penuh atas pilihannya itu.
“Tapi waktu itu gua pernah kayak ragu, kaya ngerasa ngapain gua di sini (New York), terus istri gua ngingetin, 'Kamu harus ingat kalau aku sama anak-anak kamu itu udah berkorban loh untuk kamu. Nggak bisa setengah-setengah. Masa kita sudah berkorban terus gagal, nggak boleh gagal'. Saya pikir bener juga,” pungkasnya.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/irf/frs)
Advertisement