Samuel Wongso, Cerita Rahasia Sukses Wong Hang Tailor

Penulis: canda dian permana

Diterbitkan:

Samuel Wongso, Cerita Rahasia Sukses Wong Hang Tailor
Samuel Wongso (credit: instagram.com @samuelwongso)

Kapanlagi.com - Sejak berdiri tahun 1933 Wang Hang tailor hingga kini memasuki generasi keempat, jas buatan Wong Hang banyak digemari. Dalam portofolionya, karya Wong Hang banyak digunakan kalangan pejabat, pengusaha hingga selebriti.

Perjalanan panjang Wang Hang tailor, berawal dari sebuah rumah di Jalan Pahlawan, Surabaya, kemudian diteruskan oleh putra sulungnya Wongso Soebroto. Wong Hang meninggal dunia tahun 1983. Kemudian diteruskan oleh Peter Wongso genersi ketiga.

Peter membuka jalan ekspansi Wang Hang ke Jakarta dengan membuka gerai di Mangga Besar, Pondok, Indah, Kelapa Gading, Grand Indonesia, Green Lake City, dan Gading Serpong. Belum puas, Wong Hang berekspansi ke luar kota seperti Bandung, Semarang, Makassar dan Medan.

"Generasi pertama yaitu Wong Hang sendiri yang berangkat dari Guang Dong China menuju Surabaya ,lalu dilanjutkan Generasi kedua kakek saya Wongso Soebroto dan generasi ketiga dilanjutkan oleh Papa saya, mereka 7 bersaudara (pria) yang melanjutkan ,generasi keempat yaitu generasi saya bersama Kakak dan adik-adik sepupu sementara masih 5 orang," kata Samuel Wongso.

1. Sempat Alami Pasang Surut

Meski sudah banyak digemari, dari generasi ke generasi Wong Hang Tailor sempat mengalami pasang surut. Seperti saat terjadi krisis ekonomi 1998 silam dan pandemi Covid-19 sekarang.

Namun begitu, Samuel Wongso bersyukur, Wong Hang selalu bisa menghadapi tantangan hingga keluar dari situasi sulit. "Karena kami selalu berusaha memberikan service yang terbaik seperti free alteration, ketepatan waktu, pemilihan jenis kain yang sangat banyak sehingga mempunyai banyak pilihan dan cutting yang sangat baik sehingga semua client pada waktu menggunakan langsung merasa puas," tuturnya.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Dunia Fashion Sangat Dinamis

Samuel menyadari dunia fashion sangat dinamis dengan tren yang terus berubah. Menjawab tantangan zaman generasi keempat. Samuel Wongso melakukan terobosan baru, yakni traveling tailor, upaya jemput bola agar semakin mendekatkan diri dan memberikan lebih kepuasan pelanggan yang sudah dijalaninya dua tahun terakhir ini.

”Yang pasti bangga bisa menjadi salah satu penerus dari Dinasti Tailor ini , up and down bersama-sama keluarga yang mempunyai passion yang sama di dunia Fashion Tailoring,” ungkap Samuel Wongso.

3. Bangga Bisa Teruskan Bisnis Keluarga

Pemain film A Man Called Ahok sebagai generasi keempat ini bangga bisa meneruskan bisnis keluarga Wongso. Kini, setelah 88 tahun berlalu, untuk generasi kelima, keluarga tak menyiapkan pengkaderan secara khusus.

"Sedang dipikirkan, namun yang pasti tidak ada paksaan untuk bekerja di industri ini," tukasnya.

 

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/dan/nda)

Reporter:

Dadan Deva

Rekomendasi
Trending