Kapanlagi.com - Bagi kebanyakan anak, memiliki keluarga bahagia adalah hal yang menyenangkan. Karena memang sudah menjadi kewajiban bagi orangtua untuk membahagiakan dan melindungi setiap anggota keluarganya. Sebagai imam keluarga, seorang ayah juga seharusnya bisa menjadi contoh yang baik buat anak-anaknya karena bagaimanapun anak adalah tanggung jawab bagi orangtua itu sendiri. Namun hal tersebut tidak di almi oleh Rahmat. Ia justru memilki seorang ayah yang punya kebiasaan buruk, selain berprilaku kasar ayahnya juga suka mabuk dan berjudi.

Hal ini membuat keprihatinan dan kesedihan yang mendalam buat Hamidah. Sebagai seorang istri, dirinya tak bisa berbuat apa-apa. Meski Hamidah selalu mengingatkan suaminya berulang kali tapi Hasan tetap tak merubah kebiasaan buruknya itu. Akibatnya, kebutuhan hari-hari pun tak terpenuhi, bayaran sekolah selalu telat bahkan menunggak beberapa bulan.

Rahmat yang awalnya sabar lama kelamaan tak tahan juga melihat kelakuan ayahnya. Ejekan teman-temannya tak terlalu diambil hati tapi ketika sang ayah tega menampar ibunya, Rahmat tak bisa lagi diam.

Dengan hati yang kecewa ia lalu membawa Ibu serta kedua adiknya pergi meninggalkan rumahnya itu. Semula Halimah ragu dengan keputusan anaknya itu, mengingat Nabila tengah sakit demam, tapi Rahmat berhasil meyakinkan ibunya. Untuk mendapatkan uang demi pengobatan Nabila, Rahmat bekerja menjadi tukang semir sepatu.

Kesedihan Rahmat belum berakhir sudah datang musibah lain. Alia menderita luka parah karena peristiwa tabrak lari yang di alaminya. Rahmat dan Ibunya semakin panik, ia lalu berinisiatif menyusul ayahnya di rumah. Sayangnya, sang ayah ternyata sudah tak bergerak lagi, ia telah wafat.

Rahmat tambah panik, ia lalu terpaksa mencopet dompet seorang ibu, alhasil Rahmat di keroyok massa. Syukurlah Rahmat di selamatkan oleh Ustadz-nya, dan Ibu yang dompetnya di copet akhirnya memaafkan kekeliruan Rahmat begitu mendengar pengakuan Rahmat melakukan itu perbuatan tersebut.

Bukan hanya itu, Ibu dermawan itupun lalu memberikan bantuan kepada Rahmat dan ibunya. Keadaan Alia kini berangsur membaik dan Rahmat pun bisa kembali sekolah.

Bagaimana kisah Rahmat selanjutnya? Penasaran! Jangan lewatkan kisah Dai Cilik yang makin seru tiap episodenya, di stasiun TV Lativi. (avicom)