
PERSONAL
The Rain merupakan grup band asal Yogyakarta yang digawangi oleh Indra Prasta (vokal, gitar, harmonika), Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar, vokal). Band ini terbentuk pada pertengahan tahun 1998 saat para personilnya baru lulus SMA.
Selepas sekolah, Indra hijrah dari kampung halamannya ke Jogja. Di sana, Indra yang ingin belajar gitar diperkenalkan pada Iwan Tanda, seorang gitaris lokal. Indra dan Iwan ternyata sama-sama menggemari Gin Blossoms. Dan akhirnya, Iwan yang saat itu baru saja membentuk band bernama No Rain mengajak Indra bergabung menjadi vokalis.
Selain Iwan dan Indra, personil No Rain yang lain adalah Olive (bass), Iko (gitar) dan Dian (Drum). Mereka berlima kemudian bubar pada tahun 2000. Kemudian Iwan dan Indra bertemu Aang Anggoro dan Ipul Bahri di studio Alamanda, tempat mereka latihan. Berempat, mereka kemudian membentuk band baru.
Setelah beberapa kali manggung, mereka sepakat menggunakan nama The Rain. Dan nama tersebut dugunakan untuk yang pertama kalinya saat mereka tampil di sebuah acara di lembah UGM pada tanggal 31 Desember 2001.
KARIR
Album pertama mereka yang bertajuk HUJAN KALI INI, dirilis pada tahun 2003. Album tersebut menelurkan beberapa hits seperti Dengar Bisikku, Jangan Pergi, Terima Kasih Karena Kau Mencintaiku, dan Coba Lupakan Kamu. Album ini mendapatkan Golden Award dan terjual sebanyak 140 ribu kopi. Lewat album perdana ini pula mereka mulai sering manggung ke berbagai penjuru Indonesia.
Tahun 2005, The Rain menyelesaikan album SENANDUNG KALA HUJAN, dengan hits seperti Tolong Aku, Kau Buat Aku Menunggu dan Bulan Sabit. Mereka pun semakin matang di atas panggung dan semakin serius menggarap konsep pertunjukan mereka. Sebagian besar konser mereka pada masa itu tercatat sold out.
Kemudian pada tahun 2007, album SERENADE dirilis. Lagu Terlalu Indah, Dan Biar Esok Menjadi Misteri, dan Persimpangan menduduki rating tinggi di berbagai radio di seluruh Indonesia. Album ini adalah sebuah album yang mendapat review yang positif di banyak media. Tak lama setelahnya, The Rain menjadi nominator dalam IKONTM ASEAN Music Initiative Awards.
Pada tahun 2008, The Rain menjadi nominator Bands Who Can Free Their Voice dalam sebuah festival musik tahunan di Indonesia, bersama dengan J-Rocks, Padi, Nidji dan beberapa band lain. Setelahnya, band ini terlibat dalam tur Rising Stars.
Lalu pada pertengahan tahun 2008, setelah menyelesaikan kontrak 3 album dengan label mereka Trinity Optima Production, The Rain kemudian bergabung dengan label Nagaswara. Di sana mereka kemudian merilis album PERJALANAN TAK TERGANTIKAN pada tahun 2009. Lagu Boleh Saja Benci dipilih menjadi single pertama album ini.
Video klip lagu Boleh Saja Benci ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai pemrakarsa penggunaan payung terbanyak dalam sebuah video klip. Tak lama setelah rilis, lagu ini masuk dalam Top 10 RBT terlaris di salah satu provider seluler. Kemudian disusul oleh single Meninggalkan Cerita Ini, Percaya dan Perjalanan Tak Tergantikan.
Juli 2010, mereka merilis komik CIHUY ANAK BAND. Cukup mengejutkan saat mereka mengeluarkan sebuah komik banyolan tentang realita dunia anak band di Indonesia. Komik ini pun menjadi bahasan di skala nasional. Selain itu juga mengundang perhatian dari banyak pihak, karena mengangkat hal-hal yang selama ini jarang diangkat. Lewat komik CIHUY ANAK BAND, nama The Rain semakin diperhitungkan sebagai band yang membawa sesuatu yang beda di industri musik Indonesia.
The Rain kemudian merilis single baru yang bertajuk Bermain Dengan Hatiku, di mana dalam single ini, mereka kembali ke nuansa lagu seperti dalam album-album awal mereka terdahulu. Sebuah lagu melow dengan musik mendayu-dayu. Kemudian pada tahun yang sama, mereka merilis single religi yang berjudul Ingat Allah.
Album kelima The Rain tertunda karena kesibukan masing-masing personel dan jadwal panggung yang padat. Tak lama setelah menyelesaikan tur 40 titik di pertengahan 2011, mereka akhirnya merekam album kelima mereka yang diberi judul JINGGA SENJA DAN DERU HUJAN. Pada pertengahan Maret 2012 album JINGGA SENJA DAN DERU HUJAN akhirnya dirilis dengan single Sepanjang Jalan Kenangan.
DISKOGRAFI
HUJAN KALI INI (2003
SENANDUNG KALA HUJAN (2005)
SERENADE (2007)
PERJALANAN TAK TERGANTIKAN (2009)
BERMAIN DENGAN HATIKU (SINGLE) (2010)
INGAT ALLAH (SINGLE) (2010)
JINGGA SENJA DAN DERU HUJAN (2012)
The Rain merupakan grup band asal Yogyakarta yang digawangi oleh Indra Prasta (vokal, gitar, harmonika), Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar, vokal). Band ini terbentuk pada pertengahan tahun 1998 saat para personilnya baru lulus SMA.
Selepas sekolah, Indra hijrah dari kampung halamannya ke Jogja. Di sana, Indra yang ingin belajar gitar diperkenalkan pada Iwan Tanda, seorang gitaris lokal. Indra dan Iwan ternyata sama-sama menggemari Gin Blossoms. Dan akhirnya, Iwan yang saat itu baru saja membentuk band bernama No Rain mengajak Indra bergabung menjadi vokalis.
Selain Iwan dan Indra, personil No Rain yang lain adalah Olive (bass), Iko (gitar) dan Dian (Drum). Mereka berlima kemudian bubar pada tahun 2000. Kemudian Iwan dan Indra bertemu Aang Anggoro dan Ipul Bahri di studio Alamanda, tempat mereka latihan. Berempat, mereka kemudian membentuk band baru.
Setelah beberapa kali manggung, mereka sepakat menggunakan nama The Rain. Dan nama tersebut dugunakan untuk yang pertama kalinya saat mereka tampil di sebuah acara di lembah UGM pada tanggal 31 Desember 2001.
KARIR
Album pertama mereka yang bertajuk HUJAN KALI INI, dirilis pada tahun 2003. Album tersebut menelurkan beberapa hits seperti Dengar Bisikku, Jangan Pergi, Terima Kasih Karena Kau Mencintaiku, dan Coba Lupakan Kamu. Album ini mendapatkan Golden Award dan terjual sebanyak 140 ribu kopi. Lewat album perdana ini pula mereka mulai sering manggung ke berbagai penjuru Indonesia.
Tahun 2005, The Rain menyelesaikan album SENANDUNG KALA HUJAN, dengan hits seperti Tolong Aku, Kau Buat Aku Menunggu dan Bulan Sabit. Mereka pun semakin matang di atas panggung dan semakin serius menggarap konsep pertunjukan mereka. Sebagian besar konser mereka pada masa itu tercatat sold out.
Kemudian pada tahun 2007, album SERENADE dirilis. Lagu Terlalu Indah, Dan Biar Esok Menjadi Misteri, dan Persimpangan menduduki rating tinggi di berbagai radio di seluruh Indonesia. Album ini adalah sebuah album yang mendapat review yang positif di banyak media. Tak lama setelahnya, The Rain menjadi nominator dalam IKONTM ASEAN Music Initiative Awards.
Pada tahun 2008, The Rain menjadi nominator Bands Who Can Free Their Voice dalam sebuah festival musik tahunan di Indonesia, bersama dengan J-Rocks, Padi, Nidji dan beberapa band lain. Setelahnya, band ini terlibat dalam tur Rising Stars.
Lalu pada pertengahan tahun 2008, setelah menyelesaikan kontrak 3 album dengan label mereka Trinity Optima Production, The Rain kemudian bergabung dengan label Nagaswara. Di sana mereka kemudian merilis album PERJALANAN TAK TERGANTIKAN pada tahun 2009. Lagu Boleh Saja Benci dipilih menjadi single pertama album ini.
Video klip lagu Boleh Saja Benci ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai pemrakarsa penggunaan payung terbanyak dalam sebuah video klip. Tak lama setelah rilis, lagu ini masuk dalam Top 10 RBT terlaris di salah satu provider seluler. Kemudian disusul oleh single Meninggalkan Cerita Ini, Percaya dan Perjalanan Tak Tergantikan.
Juli 2010, mereka merilis komik CIHUY ANAK BAND. Cukup mengejutkan saat mereka mengeluarkan sebuah komik banyolan tentang realita dunia anak band di Indonesia. Komik ini pun menjadi bahasan di skala nasional. Selain itu juga mengundang perhatian dari banyak pihak, karena mengangkat hal-hal yang selama ini jarang diangkat. Lewat komik CIHUY ANAK BAND, nama The Rain semakin diperhitungkan sebagai band yang membawa sesuatu yang beda di industri musik Indonesia.
The Rain kemudian merilis single baru yang bertajuk Bermain Dengan Hatiku, di mana dalam single ini, mereka kembali ke nuansa lagu seperti dalam album-album awal mereka terdahulu. Sebuah lagu melow dengan musik mendayu-dayu. Kemudian pada tahun yang sama, mereka merilis single religi yang berjudul Ingat Allah.
Album kelima The Rain tertunda karena kesibukan masing-masing personel dan jadwal panggung yang padat. Tak lama setelah menyelesaikan tur 40 titik di pertengahan 2011, mereka akhirnya merekam album kelima mereka yang diberi judul JINGGA SENJA DAN DERU HUJAN. Pada pertengahan Maret 2012 album JINGGA SENJA DAN DERU HUJAN akhirnya dirilis dengan single Sepanjang Jalan Kenangan.
DISKOGRAFI
HUJAN KALI INI (2003
SENANDUNG KALA HUJAN (2005)
SERENADE (2007)
PERJALANAN TAK TERGANTIKAN (2009)
BERMAIN DENGAN HATIKU (SINGLE) (2010)
INGAT ALLAH (SINGLE) (2010)
JINGGA SENJA DAN DERU HUJAN (2012)