Film Horor Tak Masuk Nominasi FFI 2015, Jajang C Noer Kecewa
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - FFI 2015 akan segera dihelat pada 23 November 2015 di Tangerang, Jawa Barat. Salah satu nominasi yang ditunggu-tunggu adalah nominasi Film Terbaik 2015. Ada lima film yang kali ini masuk dalam nominasi FFI yaitu, SITI, GURU BANGSA: TJOKROAMINOTO, TOBA DREAMS, MENCARI HILAL dan A COPY OF MY MIND.
Semuanya diambil dari genre drama, action drama dan biopik. Tidak ada satu pun film horror, thriller maupun slasher yang masuk nominasi. "Pokoknya, apa yang kemarin dinominasikan itulah selera dari wawasan juri. Kriterianya semua sama aja. Kami belum mengategorikan masing-masing," ujar Jajang C Noer, Ketua Bidang Penjurian FFI 2015, saat ditemui di Penjurian Film Terbaik Indonesia, di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/11).
Atas keputusan ini, Jajang pun menyayangkan. Menurutnya, ada salah satu sutradara film horor yang cukup bagus dalam menggarap genre film ini dan ia menyesal mengapa Nayato Fio Nuala tak mendaftarkan filmnya.
Jajang menyayangkan tak ada film horor yang masuk nominasi FFI 2015/©KapanLagi.com®/Agus Apriyanto
"Saya sih menyayangkan. Saya sendiri pribadi pernah syuting dengan Nayato. Saya syuting film judulnya awalnya BABY BLUES, tapi ganti jadi HANTU (HANTU KUBURAN TUA) apa gitu. Saya telepon-telepon Nayato, tapi enggak jawab-jawab. Saya di situ jadi hantu, tapi wujudnya orang biasa. Besoknya baru ketahuan kalau saya hantu," jelasnya.
Jajang menilai bahwa film horor Indonesia memang punya kualitas yang kurang menjanjikan. Namun, ia sudah menemukan di mana akar permasalahannya.
"Aktingnya yang jelek. Selama ini kalau lihat film horor itu kan aktingnya yang jelek. Karena penyutradaraan yang jelek. Nayato itu bagus lho. Dia patah hati kali, enggak mau ikut FFI lagi," tandas Jajang setengah bercanda.
Semuanya diambil dari genre drama, action drama dan biopik. Tidak ada satu pun film horror, thriller maupun slasher yang masuk nominasi. "Pokoknya, apa yang kemarin dinominasikan itulah selera dari wawasan juri. Kriterianya semua sama aja. Kami belum mengategorikan masing-masing," ujar Jajang C Noer, Ketua Bidang Penjurian FFI 2015, saat ditemui di Penjurian Film Terbaik Indonesia, di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/11).
Atas keputusan ini, Jajang pun menyayangkan. Menurutnya, ada salah satu sutradara film horor yang cukup bagus dalam menggarap genre film ini dan ia menyesal mengapa Nayato Fio Nuala tak mendaftarkan filmnya.

"Saya sih menyayangkan. Saya sendiri pribadi pernah syuting dengan Nayato. Saya syuting film judulnya awalnya BABY BLUES, tapi ganti jadi HANTU (HANTU KUBURAN TUA) apa gitu. Saya telepon-telepon Nayato, tapi enggak jawab-jawab. Saya di situ jadi hantu, tapi wujudnya orang biasa. Besoknya baru ketahuan kalau saya hantu," jelasnya.
Jajang menilai bahwa film horor Indonesia memang punya kualitas yang kurang menjanjikan. Namun, ia sudah menemukan di mana akar permasalahannya.
"Aktingnya yang jelek. Selama ini kalau lihat film horor itu kan aktingnya yang jelek. Karena penyutradaraan yang jelek. Nayato itu bagus lho. Dia patah hati kali, enggak mau ikut FFI lagi," tandas Jajang setengah bercanda.
Jangan Lewatkan
Lukman Sardi Ingin Kembalikan FFI 2015 ke 'Jalan Yang Lurus'
Tak Ada Film Horor di Nominasi FFI 2015, Ini Tanggapan Olga Lydia
Garap 'WARKOP REBORN', Falcon Pictures Targetkan Jutaan Penonton
Kemesraan Tara Basro & Chicco Jericho Dihadiahi Nominasi FFI 2015
Pertama Kali Masuk Nominasi FFI 2015, Raline Shah Terharu
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/pur/tch)
Reporter:
Mathias Purwanto
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement