Garin Nugroho Butuh 9 Hari Syuting 'MATA TERTUTUP'
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Siapa bilang pekerjaan yang dilakukan dalam waktu singkat tidak akan mendapatkan hasil yang memikat? Garin Nugroho menjungkirbalikkan teori itu dalam film terbarunya Mata Tertutup yang merupakan hasil kerja samanya dengan Maarif Institute.Dalam film syarat pesan moral tentang bahaya fundamentalisme dan radikalisme yang diluncurkan di Blitzmegaplex Grand Indonesia, Jakarta, akhir pekan lalu itu, sutradara film papan atas Indonesia itu sukses membingkai kegalauan tiga anak muda dan perjuangan seorang ibu melawan paham fundamentalisme.Setelah penayangan perdana film berdurasi 90 menit itu, Garin mengejutkan para penonton yang masih sibuk mengagumi karyanya dengan mengatakan bahwa syuting film Mata Tertutup hanya memakan waktu sembilan hari."Syuting sembilan hari, secara total mulai dari riset dan lain-lain mungkin sekitar dua tiga bulan," katanya.Garin yang malam itu tampil kasual dengan jaket dan denim kemudian memuji kemampuan para bintangnya untuk belajar dengan cepat dan berakting natural di film itu. Untuk memberikan kesan kehidupan sehari-hari Garin memang sengaja tidak menggunakan bintang film yang telah memiliki nama dalam filmnya kali ini, kecuali Jajang C Noer. Dai memerankan Asimah, seorang ibu yang tidak menyerah mencari anaknya yang hilang dalam jeratan kelompok fundamentalisme.Keputusan sutradara yang sukses membesut film Pasir Berbisik dan Opera Jawa itu terbukti tepat. Kesan natural dan keseharian terlihat mengakar di film itu sehingga film itu di beberapa kesempatan bahkan tampak seperti kisah dokumenter potongan perjalanan para bintangnya. Menikmati Mata Tertutup seperti menjadi bagian dari kehidupan para tokohnya. Film itu membawa penonton masuk sebagai orang ketiga dengan segala kesederhanaannya.Pada kesempatan itu, Garin juga mengatakan bahwa ia tidak menggunakan naskah dan skenario yang utuh untuk film itu. "Para pemain diberikan penjelasan scenenya seperti apa dan mereka sendiri yang berimprovisasi mengolah dialognya," ujarnya.Pernyataan Garin itu dibenarkan oleh para pemainnya. M. Dinu Imamsyah yang bermain sebagai Zabir, seorang pemuda yang kemudian memutuskan sebagai pembom bunuh diri, mengatakan bahwa proses syuting dipenuhi oleh kejutan-kejutan tidak terduga."Mas Garin selalu berimprovisasi. Waktu syuting saya agak pesimis, tapi hasilnya tidak terduga," kata mahasiswa UGN jurusan Seni Pertunjukan dan Seni Rupa itu.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(antara/dar)
Darmadi Sasongko
Advertisement