Indro Warkop, Bicara Soal Film dan Pembajakannya di Indonesia

Penulis: Natanael Sepaya

Diterbitkan:

Indro Warkop, Bicara Soal Film dan Pembajakannya di Indonesia Indro Warkop © KapanLagi.com/Budy Santoso

Kapanlagi.com - Sebagai aktor senior, tentu Indro Warkop memiliki lebih dari sekedar pengalaman di industri perfilman Tanah Air. Mencicipi berbagai script hingga meraih sukses lewat berbagai film yang ia bintangi, anggota Warkop DKI ini pun angkat bicara mengenai budaya menonton film di Indonesia yang masih membutuhkan dasar keinginan yang kuat.


"Budaya nonton film nasional itu jadi kuat dan itu menguntungkan untuk bangsa ini. Tapi menurut saya film nasional harus kuat di negara sendiri. Bisa jadi potret bangsa ini di luar (negeri). Kalau di sini ditonton aja nggak, mohon maaf onani. Onani sebagian orang aja itu. Terus dapat penghargaan di luar, orang kita nggak nonton ya buat apa," ujar Indro saat ditemui di acara MOX.ID, MD Place Tower II, Setiabudi, Jakarta Selatan pada (20/7).


Ia juga menjelaskan kalau kompetisi perfilman juga jadi salah satu pintu lain untuk mengangkat potret kualitas dari sederet film produksi Tanah Air. Tentu saja hal tersebut merupakan sebuah kebanggaan, apalagi jika hal seperti itu mampu membangkitkan gairah masyarakat untuk pergi menikmati film-film berkualitas produksi negeri sendiri.


Menurut indro Warkop, budaya menonton film jadi salah satu hal penting sebagai potret Indonesia di mata dunia © KapanLagi.com/Budy SantosoMenurut indro Warkop, budaya menonton film jadi salah satu hal penting sebagai potret Indonesia di mata dunia © KapanLagi.com/Budy Santoso

"Kecuali ada pertandingan film dan pemenang bawa nama Indonesia itu wah bagus. Sampai sekarang lebaran saja kalah hilal. Hilal dicari, Warkop kalau lebaran nongol sendiri. Bayangin aja itu sedemikian jadi budaya bahkan," lanjutnya.


Sedangkan dari sisi pembajakan, Indro melihat masih lemahnya kemauan para pelaku di industri film untuk memberantas hal tersebut. Tak mudah memang, namun Indro Warkop cukup optimis jika pembajakan masih bisa dihapus mengingat hal tersebut dapat merusak sisi kreatifitas para pelaku maupun generasi penerus berikutnya.


"(Memberantas pembajakan film) Dibutuhkan kemauan. Harus perlakukan bajak seperti narkoba. Karena bajak itu rusak kreatifitas. Kalo kreatifitas nggak ada itu kayak orang kehilangan ketawa makanya ketawalah sebelum ketawa dilarang," tandas Indro.


(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

(kpl/rhm/ntn)

Reporter:

Nuzulur Rakhmah

Rekomendasi
Trending