Triawan Munaf: Bioskop Harus Tambah Hari Tayang Film Indonesia!

Penulis: Fitrah Ardiyanti

Diperbarui: Diterbitkan:

Triawan Munaf: Bioskop Harus Tambah Hari Tayang Film Indonesia! Triawan Munaf/©Kapanlagi.com®

Kapanlagi.com - Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf yang baru dilantik nampak sangat bersemangat memajukan ekonomi kreatif Indonesia, terutama dalam dunia perfilman. Bukan rahasia lagi jika film-film Indonesia jadi anak tiri di negerinya sendiri. Banyak para moviegoers yang lebih memilih untuk menonton film asing daripada film Indonesia.
Faktor utamanya adalah dilarangnya pihak asing untuk mempunyai perusahaan film dan bioskop di Indonesia. Rupanya hal ini mengusik ketenangan Triawan, yang juga ayah dari penyanyi Sherina Munaf.
Ditemui di Plaza Senayan XXI, Jakarta Pusat, beliau menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang harus dibenahi, selain menambah hari tayang film-film karya anak bangsa di bioskop. “Kita ingin ada pencabutan Daftar Negatif Investasi (DNI) di film. Kan sekarang nggak boleh perusahaan luar punya perusahaan film dan buka bioskop di Indonesia. Karena kita membutuhkan investasi untuk buka bioskop, buka layar, modal bisa banyak dari mereka. Nah, maka kita ingin mencoba itu,” demikian jelasnya.

Triawan Munaf semangat memajukan perfilman Indonesia/©Kapanlagi.com®Triawan Munaf semangat memajukan perfilman Indonesia/©Kapanlagi.com®

Selain itu beliau juga menghimbau bioskop-bioskop untuk tidak pilih kasih. Ia menuntut agar mereka memberikan porsi yang sama antara film lokal dan internasional. Jangan terlalu cepat menurunkan film lokal yang dianggap tidak menghasilkan.
Beliau juga tak setuju dengan ide dari menteri sebelumnya, Marie Elka Pangestu, yang menyarankan agar para sineas lebih banyak mengangkat konten-konten lokal ke dalam film. Menurut Triawan, hal ini tidak terlalu efektif karena film merupakan sebuah karya seni yang tidak bisa dipaksakan jika ingin hasil yang baik.
Rupanya, beliau adalah seorang penggemar film. Baginya film adalah segalanya. “(Arti) Film untuk saya besar sekali. Ia seperti lokomotif yang menggerakkan gerbong-gerbong ekonomi kreatif. Ia mengandung semua unsur dari kuliner, musik, semua bisa masuk. Jadi film (di Indonesia) walau masih kecil industrinya peran besar sekali untuk memasarkan budaya kita,” tandasnya.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

(kpl/abs/tch)

Reporter:

Adi Abbas Nugroho

Rekomendasi
Trending