Hanung Bramantyo: Dialog Terbuka Film Tanda Tanya

Penulis: Rita Sugihardiyah

Diterbitkan:

Hanung Bramantyo: Dialog Terbuka Film Tanda Tanya Hanung Bramantyo

Kapanlagi.com - Reaksi keras film TANDA TANYA datang dari berbagai kalangan, terutama MUI, FPI, Banser NU dan berbagai lembaga kontrol moral lainnya. Hanung tentu punya alasan sebelum menyutradarai film yang rilis 7 April lalu, meski sejak isu pluralisme ini bergaung, Hanung lebih memilih diam. Sampai akhirnya hari ini, Jumat (15/04/11), Hanung angkat bicara. Tidak kepada media, tapi melakukan dialog terbuka di akun Facebook pribadinya. Berikut selintas isi dari dialog terbuka film TANDA TANYA tanpa melalui proses editing. Redaksi KapanLagi.com mengambil utuh dialog antara Hanung dan seorang wartawan berinisial BH. HANUNG: Dialog ini saya kutip dari inbox massage di Facebook saya tanpa adanya penambahan dan pengurangan. Kecuali jawaban atas pertanyaan tersebut saya edit dan sesuaikan. Awalnya massage ini tidak saya hiraukan, karena saya merasa orang tersebut salah dalam menafsir film saya. Tapi kemudian saya mempertimbangkan baik-buruknya karena menyangkut pandangan miring atas film saya dan pribadi saya terhadap Islam. Saya sengaja mencantumkan inisial BH kepada orang tersebut demi menghargai beliau. Semoga dialog ini bermanfaat.1. BH : Film "?" yang Anda sutradarai penuh dengan fitnah, kebencian dan merendahkan martabat Islam dan umat Islam. Film anda penuh dengan ajaran sesat pluralisme yang menjadi saudara kandung atheisme dan kemusyrikan.HB: Terima kasih sudah menyaksikan film saya sekaligus melakukan kritik atas film tersebut. Saya sangat menghargai pandangan Anda. Sebagai sebuah tafsir atas 'teks' saya anggap pendapat Anda syah. Sayangnya, anda tidak memberikan kemerdekaan bagi tafsir yang berbeda. Anda sudah terlanjur melakukan judgment berdasarkan 'teks' yang Anda baca dan tafsirkan.2. BH: ketika pembukaan sudah menampilkan adegan penusukan terhadap pendeta, kemudian bagian akhir pengeboman terhadap Gereja. Jelas secara tersirat dan tersurat, anda menuduh pelakunya orang yang beragama Islam dan umat Islam identik dengan kekerasan dan teroris. Jelaskan!Hanung: A. Tafsir Anda mengatakan bahwa adegan kekerasan: penusukan pastur dan pengeboman dilakukan oleh orang Islam. Padahal sama sekali dalam dua adegan tersebut saya tidak menampilkan orang Islam (setidaknya orang berbaju putih-putih, bersorban atau berkopyah). Di adegan penusukan pastur, saya menampilkan seorang lelaki berjaket coklat memegang pisau dan seorang pengendara motor. Kalau itu ditafsir orang Islam, itu semata-mata tafsir anda.B. Di awal Film saya justru menampilkan sekelompok remaja masjid (bukan orang tua) yang melakukan perawatan atas masjid. Bukankah dalam hadist dianjurkan seorang pemuda menghabiskan waktunya untuk mengelola dan merawat masjid? Jadi tidak ada pesan tersurat apapun yang manyatakan bahwa pelaku penusukan dan pengeboman adalah orang islam. 

    

(Sule bicara tentang kondisi kesehatannya, ternyata penyakitnya nggak cuma satu.)

(kpl/rit)

Rekomendasi
Trending