Kapanlagi.com - Meskipun kisah soal gay dan lesbi masih dianggap sedikit tabu oleh masyarakat Indonesia, tapi Nina Tamam mengaku tak takut memerankan karakter homoseksual jika memang ada tawaran yang pas. Hal itu diutarakannya ketika ditemui KapanLagi.com™ di Kantor Nagaswara, Jakpus, Selasa (28/09).

"Saya baca skripnya dulu. Kalau skripnya bagus dan siapa yang bikin, saya pertimbangkan. Tapi, kalau adegannya ciuman terus cewek sama cewek ya emoh," akunya.

Ditegaskan lagi oleh Nina, bukan masalah banyak tidaknya ciuman di dalam film tersebut, namun lebih ke bagus tidaknya skrip yang ditawarkan.

"Ya sekali lagi saya lihat dulu ceritanya. Kalau bagus ya ambil. Sebab ada juga tawaran sinetron yang enggak saya ambil karena skripnya enggak bagus. Jadi, kenapa enggak?" terangnya.

Disinggung soal pandangan masyarakat soal gay dan lesbi, Nina merasa hal itu sudah tidak perlu lagi ditutup-tutupi. Sekarang tergantung kepada keluarga masing-masing untuk menghadapi persoalan seperti ini.

"Sekarang, dengan masuknya internet serta era globalisasi yang informasi bisa mudah masuk, maka tidak bisa ditutup-tutupi lagi. Kalau dulu orang mungkin ya, tapi sekarang anak kecil dari BB atau iPhone juga bisa buka internet apa aja. Saya pikir kembali kepada keluarga inti untuk menghadapi persoalan seperti ini. Kalaupun misalnya ada anak yang gay bukan diajak ke arah sana tapi dibimbing agar terpelajar dan enggak asal. Sekarang informasi sudah enggak bisa dibendung lagi. Sekarang dari keluarga aja untuk melindungi anak-anak," pungkasnya.