Teater 'Selendang Merah' Sukses Pukau Ratusan Penonton
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Ratusan mata tertuju ke panggung tempat digelarnya teater Selendang Merah karya Garin Nugroho yang dihelat di Taman Ismail Marzuki pada tanggal 13-14 April 2013 dan didukung penuh oleh Djarum Apresiasi Budaya. Pada hari pertama digelarnya, acara tersebut sukses mendapatkan apresiasi dari para pencinta seni.
Pertunjukan Opera Jawa tersebut mulai dimulai pada pukul 15.30 WIB, dengan kemunculan seorang wanita yang keluar dengan melemparkan selendang merah yang telah menjadi awal mula dimulainya drama kehidupan. Kisah tersebut menggambarkan kehidupan manusia yang serba jungkir balik, mulai dari manusia berperilaku seperti hewan dan hewan seperti manusia.
Sesosok Hanoman yang dikisahkan sebagai monyet pemain ledhek barangan ditangkap dan dilatih secara keji oleh Tuan Ledhek, majikannya. Mengetahui hal itu, istri Ledhek menaruh iba pada Hanoman.
Salah satu adegan teater Selendang Merah ©KapanLagi.com®/Busan
Proses pembebasan itulah yang menjadikan kisah asmara mereka secara tidak langsung mengalir. Mengetahui kalau istrinya berselingkuh Tuan Ledhek tidak tinggal diam dan peperangan pun dimulai.
Namun sayangnya Tuan Ledhek malah tewas di tangan istrinya sendiri dengan sebuah sampur yang terjerat di lehernya, sedangkan Hanoman selamat. Setelah sekitar dua setengah jam, akhirnya pada pukul 18.00 WIB acara itupun berakhir.
Tetapi bagi yang ingin menyaksikan acara tersebut, masih bisa menikmatinya pada hari Minggu (14/4) pukul 19.30 WIB dengan harga tiket VVIP 500.000, Gold 300.000, Silver 200.000 dan Tribun 100.000.
Pertunjukan Opera Jawa tersebut mulai dimulai pada pukul 15.30 WIB, dengan kemunculan seorang wanita yang keluar dengan melemparkan selendang merah yang telah menjadi awal mula dimulainya drama kehidupan. Kisah tersebut menggambarkan kehidupan manusia yang serba jungkir balik, mulai dari manusia berperilaku seperti hewan dan hewan seperti manusia.
Sesosok Hanoman yang dikisahkan sebagai monyet pemain ledhek barangan ditangkap dan dilatih secara keji oleh Tuan Ledhek, majikannya. Mengetahui hal itu, istri Ledhek menaruh iba pada Hanoman.

Proses pembebasan itulah yang menjadikan kisah asmara mereka secara tidak langsung mengalir. Mengetahui kalau istrinya berselingkuh Tuan Ledhek tidak tinggal diam dan peperangan pun dimulai.
Namun sayangnya Tuan Ledhek malah tewas di tangan istrinya sendiri dengan sebuah sampur yang terjerat di lehernya, sedangkan Hanoman selamat. Setelah sekitar dua setengah jam, akhirnya pada pukul 18.00 WIB acara itupun berakhir.
Tetapi bagi yang ingin menyaksikan acara tersebut, masih bisa menikmatinya pada hari Minggu (14/4) pukul 19.30 WIB dengan harga tiket VVIP 500.000, Gold 300.000, Silver 200.000 dan Tribun 100.000.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/aal/aia)
Reporter:
Sahal Fadhli
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement