Wulan Guritno Ungkap Beda Sosialita Real dan Wannabe
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Akrtis cantik Wulan Guritno terlibat film PERFECT DREAM yang mengangkat kehidupan sosialita dan mafia di Surabaya. Banyak pelajaran ia dapatkan sampai akhirnya sadar kaum elit ini kerap dianggap negatif
Belakangan para sosialita dituding sebagai tukang pamer kekayaan dan barang-barang mewah. Padahal kalau ditelisik lebih dalam, penjabaran yang ada begitu luas sehingga tak bisa sekenanya mendapat judge buruk.
"Sosialita itu dari kata sosial. Karena mungkin punya harta berlebih akhirnya dia bersosial. Dia punya uang berlebih antara memang sudah turun temurun, atau suaminya yang sukses. Lantaran nggak mau kerja, akhirnya bikin kegiatan ini itu. Tapi orang melihatnya gimana gitu bawa tas Hermes mahal. Itu bukan sesuatu yang negatif, mungkin karena dia nggak tahu merek yang lain. Kalau kita nggak bisa beli ya karena kita nggak mampu. Semua udah punya area masing-masing nggak bisa kita nge-judge," terang Wulan ditemui dalam peluncuran poster dan trailer resmi PERFECT DREAM di Plaza Senayan XXI, Jakarta Pusat, Kamis (26/1).
Advertisement

Menurut Wulan berdasar observasinya, ada beberapa tipe sosialita. Ia lantas menjabarkan bagaimana jenis sosialita wannabe. Mereka biasanya merupakan orang yang tak benar-benar kaya.
"Sekarang ada lho sosialita yang berpura-pura, yang sebenarnya nggak sekaya itu. Bawa tas Hermes padahal belum bayar demi masuk lingkungan itu. Sosialita yang bener itu kadang nggak seperti apa yang kita pikir, nggak jalan lenggak lenggok," urainya sambil memperagakan berjalan bak sosialita.
Lantas, bagaimana the real socialite versi Wulan? "Sosialita yang mungkin bener dia nggak harus main dengan sesama sosialita yang kita definisikan. Mereka main sama siapa aja misal sama lawyer atau pemain film kayak saya," terangnya.
Jika begitu, apakah ibu dua anak ini pantas disebut sosialita? "Saya belum didefinisikan sebagai sosialita, emang harta saya berlebih?" pungkasnya.
Simak Juga:
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(kpl/abs/sjw)
Adi Abbas Nugroho
Advertisement