Kapanlagi.com - Tenggelam adalah kecelakaan berisiko tinggi yang bisa berujung pada tragedi fatal. Salah satu alasan mengapa tenggelam begitu berbahaya adalah karena korban sering kali kesulitan untuk meminta bantuan, sehingga orang-orang di sekitarnya tidak menyadari situasi yang mengancam nyawa. Jika pertolongan pertama tidak segera diberikan, korban dapat mengalami kesulitan bernapas di dalam air, yang dapat berujung pada kegagalan pernapasan yang serius.
Aktivitas air seperti berenang, berselancar, menyelam, atau snorkeling memang menyenangkan, tetapi juga mengandung risiko tenggelam. Bahkan bagi perenang yang berpengalaman, kesalahan dalam teknik berenang bisa menjadi bencana. Dalam keadaan darurat, air bisa dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, menghalangi proses bernapas yang normal.
Dengan pemahaman yang baik, anda bisa mengurangi risiko kematian jika ada orang di sekitar yang tenggelam. Ketika air memenuhi saluran napas, risiko gagal napas dan kehilangan kesadaran menjadi sangat tinggi. Kecepatan dalam memberikan pertolongan pertama adalah kunci untuk menghindari konsekuensi yang fatal, simak informasi lengkapnya seperti yang dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber (19/11).
Dalam situasi darurat seperti tenggelam, tindakan pertolongan pertama yang tepat dapat menjadi penentu hidup atau matinya seseorang. Jika Anda melihat seseorang terjebak dalam air, segera berteriak untuk menarik perhatian orang-orang di sekitar, sehingga bantuan dapat segera dikumpulkan.
Setelah itu, penting untuk menghubungi petugas keamanan atau nomor darurat seperti 118 untuk mempercepat proses penyelamatan. Meskipun Anda bisa berenang, sebaiknya jangan langsung terjun ke dalam air, karena hal ini bisa menambah risiko. Sebagai gantinya, gunakan alat bantu seperti tongkat, tali, atau ban renang untuk menarik korban ke darat dengan aman.
Jika situasi memungkinkan, Anda bisa meraih korban dengan tangan, namun tetaplah tenang dan berikan dukungan emosional, karena panik hanya akan memperburuk keadaan. Saat mengeluarkan korban, pastikan untuk menjaga posisi leher dan kepala mereka agar tidak mengalami cedera lebih lanjut, dan selalu bekerja sama dengan orang lain untuk memastikan keselamatan bersama.
Setelah berhasil menyelamatkan korban tenggelam dari air, langkah krusial berikutnya adalah memeriksa pernapasannya. Pastikan korban terbaring di permukaan yang datar dan aman, dengan posisi telentang. Segera lepaskan pakaian basahnya dan tutupi dengan selimut hangat untuk melindungi dari suhu dingin.
Jika ada kemungkinan cedera pada leher atau kepala, angkat kepala korban dengan hati-hati tanpa menggerakkannya terlalu banyak. Dekatkan telinga Anda ke mulut dan hidung korban untuk merasakan embusan udara, sambil memperhatikan gerakan dada yang naik-turun sebagai tanda vital.
Jika korban tidak bernapas, segera berikan napas buatan dengan menutup hidung dan memberikan napas perlahan ke mulutnya, diulang lima kali sambil memastikan dada bergerak. Jika korban muntah, miringkan kepalanya untuk mencegah tersedak. Jika tidak ada respons, lanjutkan dengan resusitasi jantung paru (CPR) yang meliputi kompresi dada dan napas buatan secara bergantian, hingga bantuan medis tiba.
Penting untuk diingat bahwa pelatihan CPR resmi sangat dianjurkan agar Anda dapat memberikan pertolongan yang tepat dan efektif. Dengan pengetahuan dan keterampilan ini, Anda memiliki kemampuan untuk menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat.
Setelah korban tenggelam berhasil sadar, langkah krusial yang perlu dilakukan adalah menghangatkan tubuhnya dengan hati-hati di tempat yang kering. Meskipun tampak sepele, proses ini sangat penting untuk mempercepat pemulihan, karena suhu tubuh yang rendah bisa berakibat fatal.
Hindari menggunakan air hangat atau memijat kaki korban yang menggigil, karena bisa memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko syok. Sebagai gantinya, selimuti korban dengan selimut hangat atau pakaian yang nyaman untuk menjaga suhu tubuhnya tetap stabil. Selalu perhatikan tanda-tanda vital seperti denyut nadi dan pernapasan, agar bisa mengevaluasi respons tubuh korban terhadap pertolongan pertama.
Ingat, tetap tenang adalah kunci jangan sampai emosi Anda mengganggu proses penyelamatan. Dengan cara ini, Anda tidak hanya membantu korban, tetapi juga melindungi diri sendiri dari bahaya.