Sheila Marcia Adaptasi Gaya Berpakaian Sang Putri dari Budaya Bali ke Jakarta
Sheila Marcia & Leticia putri sulungnya © instagram.com/leticiajosephh
Kapanlagi.com - Membesarkan anak yang tumbuh di lingkungan budaya yang berbeda menjadi tantangan tersendiri bagi Sheila Marcia. Putri sulungnya yang selama ini besar di Bali, terbiasa dengan gaya berpakaian yang santai dan terbuka, yang lumrah di Pulau Dewata. Namun, hal ini tentu berbeda ketika sang anak berada di Jakarta atau dilihat oleh masyarakat luas.
Sheila menyadari bahwa tidak semua orang memahami budaya Bali. Oleh karena itu, ia pelan-pelan memberikan pengertian kepada putrinya agar bisa menyesuaikan diri. Ia kerap meminta sang anak untuk menahan diri dalam memposting foto-foto tertentu demi kebaikan sang anak sendiri.
"I mean, she lived in Bali. Dia tinggal di Bali. Enggak banyak orang paham Bali seperti apa budayanya, aku juga paham. Jadi, kadang aku juga kasih tahu dia, 'Non, enggak semuanya ngerti, jadi kalau enggak, yang ini mungkin di archive dulu,' kayak gitu," jelas Sheila Marcia saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Advertisement
Baca berita terbaru Sheila Marcia di Liputan6.com
1. Proses Adaptasi yang Tak Mudah
Proses adaptasi ini diakui Sheila agak susah-susah gampang. Sang putri yang memang memiliki hobi menari (dancing) merasa nyaman dengan gaya berpakaiannya di Bali. Namun, Sheila berusaha menjelaskan tentang batasan-batasan norma yang ada di Jakarta agar anaknya bisa diterima dengan baik.
"Nah, itu sih yang agak susah. Tapi aku juga pelan-pelan kasih tahu kalau nanti di Jakarta enggak bisa ya, Non, harus sedikit tertutup, kayak gitu," ucapnya.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Selalu Jelaskan Batas-batas
Sheila tidak menyalahkan anaknya, karena ia tahu itu adalah pengaruh lingkungan tempat tinggalnya. Namun sebagai ibu, ia merasa wajib melindungi anaknya dari komentar negatif orang-orang yang mungkin tidak paham konteks budaya tersebut.
"Jadi makanya aku bilang, enggak akan pernah bisa bikin semua orang bahagia, tapi yang saya bisa lakukan hanya kasih tahu batas-batas nanti mana aja. Yang sekiranya dapat diterima dan tidak menyakiti," tuturnya.
3. Dukung Kebebasan Anak Berekspresi
Sheila tetap mendukung kebebasan berekspresi anaknya, namun tetap dengan pengawasan dan arahan agar sang anak tidak mengalami benturan budaya yang terlalu keras.
"Sekali lagi, dia punya pilihan sendiri, saya hanya terus support dia dari belakang dan jaga dia dari depan," pungkasnya.
Berita Lainnya
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/far/ums)
Advertisement
